Chapter 2. Perjuangan

6.9K 863 74
                                    


Ini adalah Yin Hufu, benda inilah yang akan menjadi pengabul keinginanmu.
Selama ia utuh di tanganmu, hubunganmu dengan orang itu akan terputus.

~~~000~~~

BTOD
CHAPTER. 02

🍁🍁🍁

Wuxian masih berjalan bolak_balik di kamarnya sambil menggenggam Yin Hufu erat. Benda itu sama sekali tidak retak atau mengalami keanehan. Selama ini ia menjaga benda itu seperti seorang ibu menjaga bayinya, jadi kenapa tiba-tiba takdir mengirimnya ke Gusu?!!

Tempat di mana takdir pasti akan membuatnya bertemu dengan orang itu.

"Aaahhhh ... Wen Ning, kau lama sekali sih!!" Wuxian mengacak-acak rambutnya lalu duduk di depan meja belajar, sembari menghela nafas ia menatap sebuah foto yang terlihat tua, itu adalah Jiang Femian dan kedua orang tuanya yang memakai seragam kepolisian. Foto di bawahnya adalah ia dan Jiang Cheng yang masih kecil tengah digendong oleh Jiang Femian dengan seragam tentara yang lucu, ia tersenyum dan mengusapnya.

Ingatannya kembali pada kejadian siang tadi, saat ia sadar dari syoknya karna membaca amplop pengumuman itu.

"Apa sebenarnya yang kau pikirkan Wei Wuxian!! Apa tadi kau jatuh dengan keras jadi otakmu koslet, iya?!!."

Itu suara Jiang Cheng yang meledak amarahnya setelah Wuxian memohon kepada Sang paman untuk membatalkan penempatannya di Gusu atau dia akan berhenti dari kepolisian.

Wajah Jiang Femian benar-benar terlihat terkejut tapi ia hanya diam, berbeda dengan reaksi Jiang Cheng yang langsung meledak dan mencengkeram kerah baju Wei Wuxian.

"Atau ingatan burukmu itu sudah melupakan bagaimana perjuangan kita untuk sampai di sini, Hah!!."

"A Cheng, tenanglah ...."

Jiang Femian menarik lengan Jiang Cheng untuk berdiri di sisinya, melepaskan Wuxian yang masih berlutut dalam diam.

Wuxian sangat paham kenapa Jiang Cheng seperti itu. Tidaklah mudah masuk ke dalam akademi kepolisian. Ia dan Jiang Cheng berusaha sangat keras untuk bisa sampai di sini, karena meski ayahnya adalah kepala Kepolisian Yunmeng, Jiang Cheng tak mendapatkan hak istimewa apapun dari pendidikan yang selama ini dijalaninya. Ayahnya tak pernah membedakannya atau memberi kelonggaran sedikitpun pada kedua pemuda itu, meski Wuxian yakin Pamannya itu sangat menyayangi mereka.

"Kita bicarakan ini di rumah. Sekarang pergilah ke kantor administrasi untuk melengkapi beberapa dokumen dan bertemu para senior kalian di sini, masih ada seminggu lagi sebelum penempatan itu, jadi pikirkanlah lagi A Xian. Kau tidak seharusnya berhenti di sini setelah semua perjuangan yang telah kau lakukan."

Jiang Femian menatap wajah yang disayanginya itu masih menunduk, Wuxian sudah ia anggap seperti putranya sendiri, meski sebenarnya dia adalah putra sahabatnya yang gugur dalam tugas dan ia rawat karna memang Wuxian tidak punya siapa pun lagi dalam hidupnya.

"Tuan muda ...."

Wuxian menoleh melihat Wen Ning yang datang membawa seorang wanita dengan pakaian kuno yang sangat dikenalnya.

"Nona Wen Qing ...."

"Tuan muda, bagaimana kabar anda?"

Wanita itu memberi hormat, Wuxian membawanya duduk di depan meja belajarnya membalas sapaan Wen Qing dengan tersenyum.

(SPOILER!) BL- Between Threads Of Destiny (wangxian)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang