Chapter 3. Liontin Yang Retak

5.9K 864 117
                                    

Aku hanya menjaga agar kau
tak tersakiti lagi olehku.
Meski itu artinya
Aku harus menjauhimu.
Dan
kuharap kau percaya,
bahwa ini yang terbaik.

~~~000~~~

BTOD
CHAPTER. 03
🍁🍁🍁

Suasana pagi itu di kediaman Jiang kembali sepi. Sang kepala rumah tangga, Jiang Femian berangkat pagi-pagi sekali dan Nyonya Yu belum kembali dari minimarket, biasanya nyonya galak itu meminta pelayan yang melakukannya, tapi hari ini ia pergi sendiri.

"Baiklah, jelaskan!"

Jiang Yanli menatap tajam pada Jiang Cheng tapi tangannya tetap menerima coklat yang diberikan pemuda itu padanya sebagai suap karna telah melindungi mereka malam lalu yang menerobos ke ruang kerja Sang ayah.

"Ini ulah Si bodoh Wei Wuxian."

Jiang Cheng melirik pemuda di sampingnya yang sedari tadi menebar senyum manis pada Jiang Yanli--yang ia yakin akan membuat hati kakak angkatnya itu melunak. Jiang Yanli menghela nafas perlahan.

"Apa kau masih suka membantu para arwah itu A Xian?"

"Maafkan aku Jie-jie."

Jiang Yanli lalu duduk di depan dua adik kesayangannya itu, Wuxian tidak pernah bisa merahasiakan apapun dari Jiang Yanli, gadis cantik berhati lembut itu seolah punya sensor sendiri ketika hal itu menyangkut adik-adiknya, terutama Wei Wuxian. Jadi tentang Wuxian yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan arwah pun dia tahu, meski sebenarnya dia khawatir tapi Yanli tau adiknya punya alasan yang kuat melakukan itu, jadi sampai saat ini pun ia tidak memaksa Wuxian mengatakan apapun, ia cukup akan menjadi pendengar yang baik jika suatu hari nanti adiknya ini telah siap bercerita.

"Baiklah, tapi lain kali hati-hati ya, kalian tau 'kan Ibu pasti akan sangat marah jika mengetahui kalian membobol komputer Ayah."

"Baik Jie-jie, terima kasih."

Jiang Yanli mengusap surai Wuxian lembut, seminggu lagi kedua adiknya yang tanpa terasa mulai beranjak dewasa itu akan meninggalkan rumah untuk magang pertama mereka di Gusu, baru membayangkannya saja rasa rindunya sudah meluap hingga membuat gadis itu terisak.

"Jie-jie!!"

"Kakak!!"

Kedua pemuda itu mendekat dengan raut khawatir.

"Kenapa, apa kakak sakit?"

"Apa maag Jie-jie kambuh lagi? Aku akan ambilkan kotak P3k."

Wuxian segera berlari namun sebelum itu Jiang Yanli sudah menahan tangannya dan mendudukkan pemuda itu di depannya, sejajar dengan Jiang Cheng.

"Tidak A Xian." Jiang Yanli menatap kedua adiknya itu bergantian.

"Aku akan sangat merindukan kalian nanti" lirihnya.

"Astaga kakak, kau kira kami akan kemana? Itu cuma Gusu. Perjalanan ke sana hanya makan waktu lima jam, saat liburan kami juga akan pulang." Jiang Cheng mendengus.

"Bukan hanya liburan, saat kami senggang kami akan pulang menemui Jie-jie."

Wuxian menggenggam tangan lembut Shijienya yg masih terisak.

"Apa kalian hanya akan datang untuk menemui kakak kalian saja?!"

Dari belakang Jiang Yanli, seseorang datang dengan wajah galaknya, aura ungunya sama seperti milik Jiang Cheng.

(SPOILER!) BL- Between Threads Of Destiny (wangxian)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang