"Eii bangun, sholat subuh" Alarm setiap pagi Myeisha. Myeisha langsung duduk dan minum air putih dimejanya. Tidak langsung menuju kamar mandi, Myeisha malah tidur sambil duduk.
"Ei, buruan. 20 menit lo ga dibawah gue tinggal" Myeisha langsung mendelikkan matanya.
Mampus, pasti gue kena nih.
Tidak lama kemudian, Myeisha turun untuk ritual sarapan bersama.
"Sarapan dulu Ei" kata bundanya halus. Myeisha mengangguk dengan sedikit melirik ke abangnya yang sedang fokus dengan makanan didepannya.
"Lo kemarin pulang sama siapa Ei?" Tanya Andra. Ayah Ei pun langsung ikut menatap Ei.
"Sama temen kok bang" Kata Ei menunduk
"Gue udah pernah bilang kan kalo Sakha itu brengsek. Lo lebih percaya pacar lo yang baru lo kenal setahun daripada abang lo sendiri?" Myeisha semakin menunduk. Bundanya menggelengkan kepala kepada Andra.
"Adik kamu udah besar Ndra, udah tau mana yang benar dan mana yang salah. Kita sebagai keluarga cuma bisa ngasih saran. Terserah dia mau terima apa engga" Kata ayahnya bijak
"Potong jari gue kalo misal nanti lo ngga nangis karena Sakha" Myeisha melanjutkan makannya dengan tidak nafsu.
Myeisha sendiri tidak tau apa yang terjadi antara Andra dan Sakha. Myeisha tau abangnya sayang dengannya. Tetapi, ia merasa Andra selalu ikut campur dengan urusannya.
Pagi ini abangnya memaksa Myeisha untuk berangkat ke sekolah bersama dengannya. Seperti biasa juga, jika Myeisha terkena wejangan. Myeisha tidak bisa menolak apa yang telah diperintahkan abangnya itu.
Sesampainya di sekolah, Myeisha melangkahkan kakinya tanpa semangat. Kemudian masuk ke kelas dan segera menuju bangkunya. Ia melipat tangan dan menenggelamkan kepalanya.
"Lo kenapa Ei? Tumben banget sih. Abang lo marah lagi? Sumpel aja mulutnya pake kaos kaki busuk. Diem dah tu" Kirana membuka suara
"Gue ga nyalahin Abang sih. Emang sifatnya Sakha bikin gue gedeg sendiri. Tapi gue tuh gabisa Kir ninggalin Sakha" Kirana mengangguk mengerti
"Pelan-pelan aja lo deketin Bang Ndra. Bang Ndra itu sayang sama lo Ei" Myeisha mengangguk.
"Gue ke kamar mandi dulu ya" Kirana mengangguk
●●●
"Eh, Ruang Kepsek sebelah mana ya" tanya seorang lelaki yang tiba-tiba muncul dihadapan Myeisha.
"Dari sini lo lurus aja, ruangannya di pojok sebelah TU" lelaki itu langsung pergi tanpa mengucapkan terima kasih. Myeisha pun mendengus kesal.
"Dasar gatau terimakasih" Myeisha langsung menuju kelas.
Myeisha langsung menuju kelasnya. Karena jam pelajaran akan dimulai.
"Kenapa sih lo? Bisa ga sih senyum gitu Ei" Kata Kirana dengan mengangkat pipi Myeisha keatas
"This is a bad day" kata Myeisha
"Cuma gara-gara dimarahin abang lo doang bukan berarti Bad Day dong Ei" Kata Kirana
"Lo bisa bayangin ga sih Kir. Keluar dari kamar mandi, tiba-tiba didepan lo ada cowo nanya ruang kepsek. Pas dikasih tau ngeluyur aja gaada bilang terimakasih kek, apa kek" Kirana terkekeh
"Ya itu karena lonya lagi bete. Biasanya juga ga sekesel ini, malah lo bodo amat" kata Kirana
"Ya ini tu beda Kiraa. Ah auu dah" Kirana tertawa
Jam pelajaran pertama pun dimulai. Kebetulan ini adalah mata pelajaran yang sangat disukai Myeisha. Sedikit demi sedikit mood Myeisha membaik, walaupun tidak sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of You
Teen FictionCinta itu bukan tentang siapa yang datang terlebih dahulu. Cinta itu tentang siapa yang datang tapi tidak pergi. Ini semua tentang kamu. Ya, kamu yang telah mengisi seluruh ruang dihatiku. - Myeisha Aloysius