Bagian 4

2.7K 230 39
                                    

Aku memutuskan satu hal, untuk menjaga dan melindungimu. Tidak ada salahnya bukan dengan ikatan seperti ini?



Beam dan Forth berjalan ke arah mobil di parkiran setelah selesai makan pizza, Beam berkata.
"P, terima kasih na makananya"

"Sama- sama"

Kata Forth, Forth terdiam dia mengadahkan tanganya kelangit dan berkata,
"Eh.... Gerimis kah?"

"Sepertinya sih begitu p"

Kata Beam dengan mengadahkan tanganya seperti Forth, Forth menarik tangan Beam buru- buru mencari mobilnya agar tidak kehujanan, Beam dan Forth masuk ke dalam mobil. Dan hujan pun turun dengan derasnya. Beam berkata,
"Pas sekali, kalau tidak pasti kehujanan"

"Kau benar, akhir- akhir ini suka tiba - tiba hujan merepotkan"

Kata Forth, Beam tersenyum dan berkata.
"Beam suka hujan, dan hujan itu...."

"Romantis kan? Punya cerita sendiri didalamnya"

Kata Forth memotong ucapan Beam, Beam memanyunkan bibirnya kesal. Beam menggeleng lalu berkata,
"P'Forth menyebalkan"

Beam membuang wajahnya ia melihat keluar jendela, Forth terkekeh geli ia mengacak acak rambut Beam, Beam cemberut. Forth terkekeh, ia lalu mulai menjalankan mobilnya, dalam perjalanan pulang hanya ada keheningan tidak ada percakapan apapun. Forth menatap Beam dan berkata.

"Apa kah kau punya saudara Beam?"

Beam mengalihkan pandanganya dan menatap Forth, Beam menganggukan kepalanya. Forth pun berkata,
"Lalu dimana dia? Apa dia pergi bersama mae dan pho juga"

Beam menggelengkan kepalanya dan berkata,
"P'Kao sudah meninggal saat Beam berusia 7 tahun kecelakaan mobil p, mungkin bila dia hidup sekarang dia seumuran dengan P'Forth"

"Um... Maaf Beam"

Kata Forth, Beam menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Tidak apa- apa p, itu sudah lama terjadi"

"Seperti apa dia Beam?"

Tanya Forth, Beam terdiam dia membayangkan sosok Kao, lalu Beam berkata,
"P'Kao adalah P yang terbaik, dia sering menemani Beam bermain. Dia selalu mendengarkan Beam bila Beam sedang bercerita dia P yang sabar"

Forth terdiam, ia sedang menimbang - nimbang, apakah membicarakan pada Beam adalah pilihan yang tepat, hingga akhirnya Forth berkata,
"Beam..... Bagaimana kalau P, jadi p mu?"

"Maksud p?"

Tanya Beam, Forth mengambil nafas lalu berkata,
"Iya, maksud p bolehkah P jadi penganti Kao?"

"P mau jadi p nya Beam?"

Tanya Beam meyakinkan dirinya, Forth menganggukan kepalanya dan berkata,
"Yah.... Kalo Beam tidak keberatan sih"

"Tapi seorang kakak itu gak boleh galak sama adiknya? Gak boleh marah- marah"

Kata Beam, Forth menganggukan.kepalanya, Beam kembali berkata,
"Dan seorang kakak harus sabar sama adiknya, harus baik. Karena seorang kakak lebih ngerti banyak hal dari pada adiknya. Jadi harus di beri penjelasan dengan sabar, apa p'Forth bisa?"

Peinture De Pluie (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang