Bagian 16

2.1K 172 16
                                    

Beam duduk di meja makan untuk sarapan, pho sedang membaca koran sambil meminum kopinya dan mae beranjak dari dapur untuk menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya. Mae duduk di kursi lalu,
"Ehem....."

Beam dan pho menaruh ponsel dan koran lalu mulai sarapan dan makan dalam diam. Pho menatap Beam dan berkata.
"Beam bagaimana sekolahmu?"

"Baik pho"

Pho menganggukan kepalanya, Pho kemudian berkata,
"Apa kau masih bercita- cita di kuliah kedokteran Beam?"

"Masih pho, Beam masih ingin jadi dokter seperti dulu"

Kata Beam, Pho menganggukan kepala mereka kembali makan drngan hening hingga Pho kembali berkata,
"Pho.... Dipindah tugas lagi Beam"

Beam berhenti menyuap makananya menganggukan kepala dan berkata,
"Ok, kali ini kemana pho?"

"Jepang, jadi kau akan melanjutkan sekolahmu di sana sebentar lalu mulai mendaftar kuliah di univ impianmu Beam"

Kata Pho menatap Beam ragu, Beam menganggukan kepalanya mengerti, pho kembali berkata.
"Maaf na Beam"

Beam menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Pho tidak perlu minta maaf, itu pekerjaan dan Beam sudah biasa"

"Apa kau yakin?"

Tanya pho, Beam kembali menganggukan kepalanya dan berkata,
"Beam baik- baik saja. Pho sering dipindah tugaskan, Beam sudah terbiasa jangan khawatir pho"

Beam tersenyum kepada pho dan mae, lalu melanjutkan sarapanya. Pho dan mae saling menatap lalu mereka kembali sarapan dalam diam.

¤¤¤¤

Beam berjalan masuk ke dalam.kamar Forth dimana sang empunya kamar sedang duduk di depan laptopnya. Beam berjalan mendekati Forth melingkarkan tanganya memeluk leher Forth. Forth berhenti mengetik lalu menatap Beam, Forth berkata,
"Manja sekali?

Beam tersenyum dan berkata,
"Biarkan seperti ini na"

Forth tersenyum ia mengegam tangan Beam dan menariknya Beam duduk di pangkaun Forth. Forth menatap sayang Beam lalu berkata,
"Ada apa?"

Beam menundukan kepalanya dan berkata,
"Pho di pindah tugaskan lagi"

"Lalu?"

Tanya Forth, Beam menatap Forth dan berkata,
"Aku ikut"

"Jadi apa masalahnya?"

Tanya Forth, Beam terdiam mendengar perkataan Forth, Forth kembali berkata,
"Dipindah tugaskan kemana?"

"Jepang"

Jawab Beam, Forth tersenyum dan berkata.
"Bukankah Be jadi lebih dekat dengan impian Be kuliah ke dokteran di Jepang?"

Beam menganggukan kepalanya, Forth memeluk Beam mengeratkan pelukanya dan berkata,
"Aku mengerti apa yang kau pikirkan Be. Jangan khawatir na, kita akan baik- baik saja. Jaman sudah semangkin canggih bila rindu bisa saling mengubungi mendengar suara bahkan melihat wajah kita masing - masing.

LDR melatih kita untuk saling percaya apa kau takut LDR?"

Beam menganggukan kepalanya, Forth tertawa dan berkata,
"Jangan takut aku akan setia disini padamu tak akan melirik wanita maupun pria lain karena Be sudah cukup untukku.

Tapi gak tau yak kalau kau Be, kau kan tipe yang diminati banyak orang pasti banyak yang mendekatimu dan aku mesti was was"

Beam memukul pelan Forth, Forth tertawa. Forth mendekati wajahnya pada Beam, ia menggesekan hidungnya pada hidung Beam tak lama lalu,
Cup

Hanya ciuman biasa, ciuman menenangkan setelahnya Forth melepaskan ciuman itu menatap Beam membelai sayang dan berkata,
"Segini saja, aku ingin menikmatinya nanti kalo kita sudah sah"

Wajah Beam memerah karena malu, ia memeluk Forth. Mereka saling berpelukan, Forth berkata,
"Makan yuk"

Beam menatap Forth,Beam mengangguk dengan semangat dan berkata,
"Di warung paman Kong naaaaa"

Forth mengacak acak rambut Beam, Forth mencium pipi Beam sekilas dan berkata,
"Pacar siapa sih ini"

"Pacar Four Jaaaa~"

Beam bangun dari duduknya lalu Forth bangun ia mengambil kunci mobil dan dompet lalu keluar kamar bersama Beam.

¤¤¤¤

Beam dan Forth masuk ke dalam warung paman Kong, Forth melihat sekeliling mencari tempat duduk kosong tiba - tiba seseorang menegur Forth.
"P'Forth"

Forth menengok ke arah panggilan, wajahnya berubah menjadi keruh dan berkata.
"Apa yang kau lakukan disini Yo"

Beam melihat itu mendekati Forth, menarik baju Forth dan berbisik,
"Four ini tempat umum, dia bebas ada disini, sudah ayo kita duduk disana"

Beam menarik Forth duduk di pojokan, Forth menatap Beam yang cemberut dan berkata.
"Senyum dong cantik jangan cemberut gitu"

"Kau menyebalkan Four, memangnya dia salah ada disini? Ini kan tempat umum ada - ada ajah sih"

Kata Beam kesal, Forth membelai rambut Beam dan berkata,
"Iya maaf Four salah, sudah ayo pesan makananya"

"Pesan yang biasa"

Kata Beam singkat, Forth menganggukan kepalanya dan berteriak,
"Paman pesan yang biasa"

Paman Kong menganggukan kepalanya mengerti pesanan mereka bedua pasalnya mereka sering datang ke warung miliknya.

Sementara itu di bangku lain,
"Manis sekali, sudahlah Yo dia sudah bahagia kau bisa melihatnya kan, apa aku kurang untukkmu"

Yo menatap Phana menggelengkan kepala dan berkata,
"Tidak! Forth mengajarkan ku kalau cinta itu bukan sekedar uang tapi seseorang yang tulus dan mau bersamaku seperti dirimu Pha. Melihat Forth sekarang iri sih dengan pria cantik itu, hanya saja aku mendoakan yang terbaik untukknya"

Pha tersenyum ia membelai rambut Yo dan berkata,
"Makan lagi"

Yo menganggukan kepalanya, mereka kembali makan.

Kembali ke oasangan ForthBeam, Forth menatap Beam dan menyerahkan selembar kertas kepada Beam dan berkata,
"Be.... Tulis semua keinginanmu di kertas ini"

"Untuk apa Four?"

Tanya Beam, Forth tersenyum dan berkata.
"Tulis keinginanmu dan kita lakukan bersama sampai kau berangkat ke Jepang nanti, Four akan mewujudkan semuanya"

Beam tersenyum ia membelai wajah Forth dan berkata,
"Manis sekali, kau memang yang terbaik Four"

"Pacar siapa dulu dong"

Jawab Forth sombong, Beam tertawa dan berkata,
"Pacar Be yang paling tampan"

Mereka berdua tertawa. Godaan, candaan, bersikap manis dan panggilan sayang memang mereka kerap sering lakukan, tidak perlu mengumbar kata cinta mereka tau isi hati masing - masing. Itu yang kadang membuat Ming, Tin dan Kit anti dekat- dekat dengan mereka.



Selamat membaca.

Peinture De Pluie (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang