Why ?

592 57 8
                                    

"Semua yang Hyung lakukan untuk kebaikanmu Kyungsoo, semuanya hanya untukmu. Bahkan hukuman ini.

Hyung akan menghandle semua kegiatan mu . Itu akan mengurangi khawatir terhadapmu.. dan kau .. akan terbiasa untuk memanage waktumu dengan baik"

" Hyung.. ini semua berlebihan, bahkan  jadwal bisa berubah kapan saja. Kau tak bisa mengatur seluruh hidupku .."

"Percayalah soo, ini yang terbaik "

"Kau tidak mengerti Tuan Park Chanyeol"

"Keputusan Hyung sudah bulat"

"Egois.. benar-benar Egois... "

Braakk ...

Kyungsoo meluapkan perasaanya dengan membanting pintu .

Flashback off.



Dingin..
Bukan, bukan cuaca melainkan hatinya kian terasa dingin.

Dengan begitu mudah Hyungnya menghukum tanpa bertanya kejadian yang sebenarnya..

Kini Kyungsoo harus pergi dengan supir dan juga pengawal yang akan mengawasi kegiatannya..

Bahkan dirinya baru saja bisa bebas bersekolah di luar namun, ia harus menerima untuk menjalani kegiatan dengan diawasi oleh orang suruhan Chanyeol.
Memang ini bukanlah bodyguard yang selalu lengket kemanapun Kyungsoo pergi, Chanyeol hanya memberikan penjagaan untuk Kyungsoo dari jarak jauh.

Tapi tetap saja , Chanyeol sudah keterlaluan. Itu tandanya ia tak percaya dengan Kyungsoo. Ia meragukan dirinya. Membuatnya seolah lelaki yang tak bisa menjaga dirinya sendiri.

Lemah..

Lebih tepatnya Chanyeol menganggap Kyungsoo adalah pria yang lemah yang seharusnya dijaga layaknya bayi.
Setidaknya itulah yang ada dibenak Kyungsoo saat ini. 

***

Kyungsoo berjalan menunduk sambil memperhatikan langkah kakinya.  Dengan sorotan mata sinis namun bibir yang mengerucut.

Berjalan dan terus berjalan hingga

Pltakk..

"Awhh.. "

Sial, kepalanya mendapat jitakan yang ntah dari siapa karna saat ini kepalanya dicekal sehingga hanya bisa menunduk.

" Ishh lepaskan.."

"Bukankah kau selalu seperti ini eoh.."

Kyungsoo melepas paksa tangan yang mencekal kepalanya dan melpaskan tangan yang satu lagi dari lehernya..

"Kau menyebalkan Jongin"

" Ck... Jadi hobimu merajuk eoh"

Kyungsoo tak memperdulikan ucapan Jongin dan meneruskan jalannya..

"Ckk ..  bukan, ternyata hobimu itu merajuk sambil menunduk dan mengerucut"

Jongin tergelak sangat keras ketika melihat raut wajah Kyungsoo yang semakin kesal karna ucapannya barusan.

"Berhentilah membuatku semakin kesal Jongin"

"Baiklah baiklah.. Jadi apa masalahmu"

Jongin mensejajarkan langkahnya dengan Kyungsoo.

"Lupakan saja"






Pelajaran pertama sudah dimulai dan ini adalah kelas Biology. Ntahlah, tapi mereka semua tampak begitu menikmati untuk meneliti jaringan yang ada di daun menggunakan alat-alat Biology tertentu.

Kyungsoo dan kelompoknya tentu terlihat sangat serius. Agaknya kegiatan ini bisa membuat Kyungsoo melupakan kesalnya.

Sampai isrirahat tiba, kini Kyungsoo dan Jongin menuju kantin sekolah.

" Kau masih kesal ?" Jongin rasa ia butuh berbasa-basi untuk menghadapi Kyungsoo yang sedikit pendiam ini.

"Hm.. sudah tidak terlalu"

"Jadi, apa masalahnya"

Kyungsoo menghela nafas panjang hingga akhirnya ia mulai untuk bercerita.

"Hyungku memarahiku karna aku pulang terlambat"

Jongin menaikan satu alisnya merasa tak ada yang janggal.

Kyungsoo yang mengerti maksud Jonginpun menjelaskannya.

"Dia menghukumku dengan jadwal yang sudah ditentukan, aku harus dengan supir, pengawal, pulng di jam yang sudah ditentukan, dan Haaaaa.... kau tau aku membencinya"

"Mudah saja kan, kau langgar saja apa yang sudah ia buat"

"Tidak semudah itu Jongin, Hyungku punya banyak orang yang berpihak padanya dan aku juga mesih menghormati keputusannya"


Raut wajah Kyungsoo mulai berubah suram mengingat betapa ia sangat menghormati Hyungnya itu layaknya orang tuanya.

"Sepertinya kehidupan kita berbanding terbalik "

"Maksudmu ?"

"Hyungmu terlihat sangat protective, tapi kalau Hyungku menuntutku untuk menjadi anak yang mandiri"

"Benarkah ?"

Kyungsoo mulai tertarik dengan cerita Jongin. " Ceritakan, bagaimana kau dan Hyungmu"

Jongin terkekeh melihat Kyungsoo yang sangat auntusias.

"Baiklah.. kau harus mentraktirku jika ingin aku bercerita" Jongin menaik-naikan kedua alisnya sambil terbahak...
















l'm Sorry BrotherWhere stories live. Discover now