I.L.Y

700 157 57
                                    

TITLE : DEUCE

AUTHOR : ANYA

WARNING : BOYLOVE/ROMANCE

DON'T PLAGIAT/ INSPIRATION, ETC

PS : Untuk yang suka dengan musik klasik, terutama piano. Bisa searching di google ^^

.

.

Rambut ikal yang sekarang berwarna pirang terang diselangi beberapa helai highlight pink yang terlihat sangat menggoda, tubuh ramping yang tersembunyi dibalik hoddie hitam sederhana dan skinny jeans yang membalut kaki jenjang itu, semuanya terutama sepasang mata indah sewarna caramel yang sedang membalas tatapannya dengan berani seperti mengembalikan semua warna dalam hidup Max Sutherland yang beberapa tahun terakhir ini seperti diselimuti kegelapan pekat.

Hanya dengan melumat kasar bibir sensual sosok manis yang pernah dan akan selalu menjadi bagian terpenting dalam hidupnya ini, Max merasa segala yang hilang darinya sudah kembali. Selama ini dengan sabar dia sudah menunggu dan kali ini, meski semua orang mungkin akan menentang dan menghujat pilihannya, dia tidak akan pernah sekali pun melepaskan si bandel yang akhirnya sudah memutuskan untuk kembali padanya.

"Aku lelah sekali. Pijat."

Setelah mengecup gemas hidup mancung Marcus yang sedang mendelik marah padanya dengan gaya angkuh, Max melepaskan semua pakaiannya sambil tersenyum lebar. Sesuatu yang tidak pernah dilakukannya selama 2 tahun terakhir ini. "Huh! Kau pikir siapa dirimu? Raja? Tuan besar? Aku tidak mau!" Penolakan kasar dan sindiran tajam itu tidak sedikit pun menyinggung pria tampan yang sudah berbaring santai diatas ranjang sempit yang mengisi ruangan yang selalu digunakan para atlet untuk melemaskan otot setelah pertandingan.

Pemandangan didepannya membuat pipi Marcus bersemu. Jantungnya berdebar kencang dan mungkin akan berhenti berdetak jika dia tidak segera melakukan sesuatu. Max yang sedang telanjang dengan tubuh penuh otot yang berkeringat selalu berhasil menghilangkan semua akal sehatnya. "Dasar mesum! Kau berusaha merayuku? Dengan memamerkan tubuhmu yang menggerikan itu?" Untuk menutupi sedikit rasa malunya Marcus kembali bicara dengan nada ketus meski tatapannya tidak mampu beralih dari bokong bajingan yang untungnya masih sangat dicintainya.

"Jadi? Sudah tidak suka dirayu? Kau ingin kita langsung bercinta? Boleh juga!"

Dengan satu gerakan cepat, Max yang tadinya sedang berbaring telungkup berbalik dan langsung menarik kuat lengan pria berparas menggoda yang masih berdiri didekatnya dengan ekspresi ragu itu hingga jatuh tepat diatas tubuh telanjangnya. "Kau gila, Max. Ini sangat...Yak! Apa yang..." Tanpa peduli pada kemarahan dan penolakan yang dia tahu tidak pernah serius itu, Max membungkam mulut hangat yang selalu membuatnya merasa seperti pulang ke rumah.

Memeluk kuat sosok ramping yang terasa begitu tepat dalam dekapannya. Belahan jiwa yang selalu diimpikannya, dicarinya tanpa henti dan lelah. Hingga akhirnya pada suatu musim panas yang tak terlupakan, ditengah pesta yang membuatnya hampir mati bosan, tatapan Max jatuh pada sosok nakal yang dengan berani menyeringai lebar padanya.

Itu dia orangnya!, batin Max tanpa ragu sedikit pun.

"Happy birthday, My Beloved. I love you, always."

Max berbisik lembut setelah mengurai ciuman panas mereka. Tangannya tidak mampu berhenti untuk menyentuh paras manis yang begitu dirindukannya. "Kali ini sejauh apapun kau lari, tanpa ragu aku akan mengejar dan pasti bisa menemukanmu lagi. Membawamu pulang. Walau dengan paksaan!" Sumpahnya tegas dengan ekspresi mengancam yang membuat sosok manis yang sekarang duduk diatas perutnya terdiam sesaat, mendengus pelan sebelum mulai tertawa keras dan langsung memeluk lehernya dengan manja.

DEUCE ( MaxMarcus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang