Kembali

309 27 11
                                    

Frankenstein dan Raizen menghabiskan dua hari untuk mencari si pengendali Blood Stone itu, untuk membangunkan Miho kembali.

Sampailah mereka pada sebuah desa. Desa itu sudah cukup hancur, dan tak berpenghuni. Sepertinya sudah sangat lama ditinggalkan.

"Kemana semua orang..?" Raizen melihat lihat kesekitarnya, hanya bangunan tua yang tak terpakai.

Karena merasa sesuatu yang aneh, Frankenstein langsung melindungi punggung tuannya itu.

"Siapa kalian?!" seru seorang pria seraya membawa sebuah garpu rumput.

"Ah kami.."

Frankenstein menahan Raizen untuk bicara. Ia yang akan mengtakan semuanya.

"Aku dan tuanku tersesat dihutan. Kami mencari tempat kembali, dan hanya menemukan tempat ini."

"B-Bagaimana aku bisa percaya itu?! Kalian pasti utusan dari.. Lord Snake.. Benar bukan?!" tukasnya dengan masih menodongkan garpunya yang tajam.

"Lord Snake? Siapa yang kau maksudkan?"

"L-Lord Snake.. Yang membuat desa kami seperti ini.. Keluargaku hancur karenanya. Banyak dari kami yang kehilangan anggota keluarga dan segalanya, karena dirinya!!"

Raizen dan Frankenstein saling bertukar pandang, lalu kembali bertanya pada pria dihadapan mereka.

"Dimana kami bisa menemukan Lord Snake?"

★Next★

Sesuai permintaan Sang Lord, Seirin S. Loyard pergi menuju mansion Sang Noblesse untuk memeriksa keadaan Ratu bangsa Fosch itu.

Ia menemukan Miho tengah berbaring, dengan kedua tangan diatas perutnya. Dengan cincin yang terus menyala nyala.

"Aku tidak pernah tahu semua ini. Jika hal ini benar benar membahayakan, hingga membuat Sang Noblesse dan Tuan Frankenstein turun tangan. Itu artinya ini bukan hal biasa"

Seirin mencoba untuk melepas cincin itu, bukannya terlepas. Ia justru terhempas olehnya.

Cincin itu menghempaskan tubuhnya hingga hampir membentur tembok.

"Bagaimana bisa..? Aku harus segera menyampaikan hal ini pada Tuan Regis terlebih dahulu"

Ia segera meninggalkan kediaman itu, dan mencari Regis K. Landegre.

★Next★

Setelah mengetahui lokasi Lord Snake yang dibicarakan, mereka sampai disebuah gua yang besar dan gelap.

"Izinkan aku, Tuan" Frankenstein maju dihadapan Raizen untuk melindunginya.

Mereka berjalan memasuki gua yang cukup gelap. Namun, tidak bagi kedua pria yang memiliki pengelihatan yang cukup tajam.

Tak lama terdengar suara geraman dari dalam, diikuti suara yang menggema.

"Siapa yang berani memasuki kediaman Lord Snake?!" Serunya dari sisi yang paling gelap.

"Kau hanya akan bicara darisana? Dan tidak mendekat?" pancing Frankenstein.

"Beraninya kau bicara seperti itu padaku!!"

"Tentu. Bukan masalah bagiku untuk melakukannya"

"APAAAA?!!" wujud yang tak terlihat itu, mulai menggeram dengan sangat keras.

The GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang