1

2.5K 188 0
                                    

"Dimana namja itu?" Tanya seorang yeoja yang terlihat duduk di atas sebuah kursi roda sambil menatap keluar jendela, "Nyonya, dia berhasil melarikan diri dari pengawasan kami." Ucap salah satu pria yang ada dihadapannya

Yeoja itu hanya tertawa kecil lalu menaruh minumannya diatas meja, "Cepat cari dia dan bawa dia kehadapanku!"

•••

"Tuan Kim?"

Seorang namja terbangun dari tidurnya karena guncangan yang cukup kuat dari seorang yeoja di sebelahnya, "Dimana aku?" Tanya namja itu sambil mencoba membuka mata sepenuhnya, "Kau tertidur di bar kami." Namja itu berusaha mengingat apa yang telah terjadi, "Bar?"

Mulai menyadarkan dirinya dan berusaha mengingat apa yang ia lakukan hingga berada di tempat ini, namjaitu meringis karena denyutan yang terus ia rasakan di kepalanya, "Ahh, kepalaku..." Namja itu memegang kepala sambil berusaha mendirikan tubuhnya, "Kau butuh bantuan?" Namja itu menggelengkan kepalanya, "Ahh, tidak perlu." Sambil berjalan gontai keluar dari bar tersebut

"Apa yang terjadi kepadaku?" Namja bermarga Kim ini berjalan dengan hati-hati menyelusuri jalanan yang lumayan masih terlihat sepi, hingga ia hendak menyebrang, tangan namja itu tertahan oleh tangan lainnya, "M-maaf... Aku tidak bermaksud apa-apa, apa kau mabuk?" Tanya seorang Yeoja yang kini ada di hadapan namja itu

"Kau siapa?" Tanya namja Kim itu sambil memegangi kepalanya, "A-aku, hey tuan... Sadarlah." Belum selesai mengucapkan jawabannya, namja ini sudah terjatuh perlahan ke arahnya dan mau tidak mau yeoja ini berusaha menangkapnya

"Cobaan apalagi ini."

•••

"Hidupmu sangat menyenangkan, bukan." Yeoja berambut sepundak yang kini duduk menonton acara televisi dengan posisi nyamannya, "Menyenangkan apanya? Sedaritadi aku selalu mendapatkan hal-hal aneh, dan sekarang di tambah namja itu." Yeoja itu melirik ke arah dimana namja itu terbaring

Yeoja itu menoleh ke arah sosok namja terbaring disana, "Tapi niatmu baik, setidaknya kau tidak meninggalkan dia di jalan." Bukan yeoja itu yang berbicara melainkan sosok wanita paruh bayah yang membawakan semangkuk makanan hangat

"Bi, kau tidak perlu repot-repot biar aku saja." Tzuyu langsung mengambil ahli mangkuk yang wanita itu pegang, "Tzuyu-ahh, kau sudah lebih baik?" Tanyanya yang langsung dapat anggukan dari orang yang ia tanya, "Hmm, sepertinya." Mengulas senyumnya lalu melirik sedikit ke arah namja yang sedang berbaring pulas disana

Menghela nafasnya perlahan, suara menyebalkan pun menyeruak begitu saja pada telinganya kali ini, "Tidak usah diam-diam jika ingin melihatnya, dia tampan." Tzuyu kembali menghela nafasnya lalu menjitak keningnya pelan, "Chaeyoung kau menyebalkan sekali!" Yang di jitak hanya mengelus kening yang baru saja Tzuyu lukai tanpa jejak, "Kau ini!"

Menatapnya dengan tatapan tajam, membuat yeoja bernama Chaeyoung itu tampak ciut, "Apa? Aku jelas lebih tua darimu, kau harus sopan sedikit." Ujar Chaeyoung yang sedikit mendorong tubuh Tzuyu, "Hey, kita hanya beda bulan." Balasnya yang tak ingin kalah

"Tetap saja! Kau lebih muda!"

"Baiklah, nona Tua!"

"Tzuyu, kau menyebalkan!"

Melihat pertengkaran kecil yang dilakukan kedua yeoja cantik ini membuat yeoja paruh bayah itu mengulas senyuman dengan indah di sudut sana

•••

T

aehyung Pov

Lagi?


Aku masih hidup?


"Taehyung, berjanjilah kau akan tetap hidup untukku."


"Mianhe... Mian."

"Jangan meminta maaf. Kau tidak salah, berjanjilah... Kita akan bertemu lagi."


"Bertahanlah... Hiks... Hiks."


"Aku percaya, kau akan mendapatkan orang yang jauh lebih baik di banding aku... Pergilah, tinggalkan aku, selamatkan dirimu."

"Tidak."

"Pergilah!"

"Tidak, tidak, jangan pergi!" Tzuyu yang baru saja menghampiri namja itu cukup tekejut dengan apa yang ia lihat dari namja itu, dia berteriak dalam tidurnya dan tubuhnya berkeringat, "Apa yang terjadi denganmu? Kau bermimpi buruk?" Lengan mungil Tzuyu mengelus pelan kening namja ini dan tanpa sadar itu membuatnya membuka matanya pelan, "Dimana aku?"

"K-kau, kau ada diru---" Tzuyu membulatkan matanya saat namja itu memeluk tubuhnya dengan erat, seperti tidak ingin di pisahkan, ia ingin melepaskan pelukan itu tapi entah kenapa tubuhnya mendadak menolaknya untuk tidak melakukannya. Pelukannya hangat dan nyaman

Di susul dengan tubuh yang bergetar hebat dan keringat dingin mulai mengucur di seluruh tubuhnya, Tzuyu yang masih dalam pelukannya cukup bingung harus melakukan apa, ia tak pernah merasakan keadaan ini. Perlahan-lahan tangan Tzuyu mengusap punggungnya dan kepalanya hanya untuk memenangkannya

"Jangan tinggalkan aku, kumohon..." Lirihnya membuat kedua mata Tzuyu membelalak tidak percaya, dia tidak tahu mau merespon apa ucapannya, "Kau harus berjanji padaku." Detak jantung jelas bekerja dengan tidak baik, "Iya. Aku berjanji."


|TBC

You're the ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang