PART 1

37.3K 1.2K 80
                                    

Jangan lupa FOLLOW authornya ya gaes.

Ini cerita pas baru belajar nulis banget. Kalau ada banyak typo, ejaan, puebi yang salah, harap maklum. Aku belum sempat merevisi lagi. Semoga kalian bisa menikmati.

Happy reading

Sebelum baca vote dulu yaa...
Nggak akan ngurangin duit Anda kok... Sweeeer deeh... 😊

Jam dinding menunjukkan pukul tujuh malam. Lampu-lampu sudah mulai dipadamkan. Hanya beberapa meja yang masih nampak terang. Itu artinya penghuni di dalamnya masih ada.

Namun satu persatu akhirnya ikut padam juga. Kecuali lampu di dalam sebuah ruangan yang pintunya bertuliskan General Manager.

Penghuninya masih tampak sibuk membolak-balik lembar demi lembar kertas kerja yang berada di tangannya.
Sesekali mengerutkan kening, menggeleng dan menggerak-gerakkan bibirnya.

Bunyi bel sudah dari tadi terdengar. Itu artinya pergantian shift malam sudah dimulai.

Reksa Abimana, masih betah berada di atas kursi putarnya. Seolah ada masalah pelik yang membuatnya belum juga keluar dari ruang kerja. Hingga sebuah ketukan terdengar pun ia tidak merespon.

Seorang gadis berpenampilan menarik memasuki ruang kerjanya.

"Ada apa Na?" tanya Reksa tanpa menoleh dari file dihadapannya.

"Pulang yuuk Pak... Udah malam," ucap gadis itu.

"Kamu pulang duluan saja ya. Masih ada yang harus saya selesaikan."

Gadis itu mengerucutkan bibir. Bosnya memang selalu gila kerja. Kapan ia tidak pernah lembur barang sehari saja.

"Ya udah Nana pulang dulu yaa Pak."

Reksa hanya mengangguk. Nana pelan-pelan memundurkan langkahnya keluar.

Selalu saja gagal bila mengajak pulang bersama.

🍁🍁🍁🍁

Tepat pukul sembilan malam, Reksa melangkah keluar dari biliknya. Rasa lelah dan letih sangat tergambar jelas di rautnya. Pekerjaan yang menumpuk sangat menyita banyak waktu.

Menjadi eksekutif sekaligus merangkap seorang enterpreuneur, benar-benar hampir tidak bisa membuatnya memiliki waktu luang sedikit pun.
Jika tidak lembur di kantor, maka ia akan lembur di bisnisnya yang lain.

"Sial sekali nasibku ini. Udah mana pulang malam, sepatu pake acara patah pula! Huwaaaaa...!"

Langkah Reksa terhenti. Ia menajamkan telinganya. Lalu sedikit melaju pelan mencari pemilik suara yang barusan mengeluh.

Matanya menangkap bayangan seorang gadis yang tengah duduk di tepi pembatas tanaman hias dekat tempat parkir. Dengan mimik yang sangat lucu, gadis itu melihat sedih sepatu yang haknya sudah patah.

"Halo permisi.... Ada apa ya Nona?" tanyanya membuat gadis itu menoleh.

Matanya bulat, hidung runcing, dengan bibir yang agak tipis. Manis.

"Kamu nggak lihat sepatuku patah!?"

Tapi galak.

Reksa meringis mendapat semprotan kesal gadis di depannya.

"Sorry, sebentar..."

Ia kembali masuk ke lobbi kantor, mendekati sebuah rak, dan mengambil sesuatu di sana, lalu kembali ke gadis itu berada.

MY EX BOSS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang