27

1.9K 127 17
                                    

Warning**

Cuma double up
Hehe :v






"Pengangan, nnti jatoh" suruh Kai,

Dengan ragu, Shesa meremas pinggang jaket kulit yg melapisi tubuh Kai.

Sebelumnya, hanya Chanyeol yg berani menyentuhnya, walau hanya sekedar biasa.

Walaupun sekarang ia naik di atas motor Kai, namun entah mengapa ada sebuah harapan agar Sehun cepat kembali dan mengantar Shesa seperti dulu lagi.

"Rumah lo dimana?"

Suara itu, bukankah..Sehun?

"Sehun?"

"Hey lo mimpi di atas motor gue? Gue Kai bukan Sehun" jelas Kai, membuyarkan pengelihatan Shesa.

Shesa tersadar, halusinasinya sedang berputar sekarang. Selalu hanya Sehun yang ada disana.

"Hm, m-mmaaf kak"

"Kenapa sih? Lo lagi marahan sama Sehun?" Tanya Kai, memberikan pertanyaan dibalik seringai tajamnya.

"Engga, malah gue nggak pernah ketemu dia lagi sekarang" jelas Shesa

"Jadi Sehun nggak kasih tau lo kalo dia pindah sekolah?"

What?

Pindah? Jadi, bukan liburan atau apalah yg dikatakan semua teman-temannya.

"Pindah? jadi Sehun pindah sekolah?"

Kai mengangguk,

"Arah rumah lo kemana?"

"Ah, belok kiri rumah ke tiga"

Pertemuannya dengan Kai kini terasa lebih berguna dibanding pertemuan pertama mereka.

Informasi yg cukup membuat Shesa terkejut, membuat moodnya tiba-tiba saja tidak teratur. Ada rasa kecewa, namun juga tak percaya, bisa-bisanya Sehun pergi begitu saja tanpa memberi kabar padanya atau Chanyeol. Dianggap apa selama ini dirinya?

"Jangan bengong, lo pasti bingung ya dari mana gue tau soal Sehun" ucap Kai,

"Ha?"

"Sehun, dia saudara tiri gue"

Jadi, selama ini, Kai dan Sehun saudara tiri?

Kenapa tidak ada yang tau?

Masa bodo dengan keluarga mereka, tapi bagaimana bisa Sehun menyembunyikannya dengan Shesa.

"Kalo boleh tau, Sehun pindah karena apa?" tanya Shesa, mau ditahan tapi ia tak bisa. Jadi lebih baik bertanya sebelum terlambat.

"Kalo gue ngga salah si, dia nyusulin mantannya disana"

Mantan?

Kenapa oksigen terasa menyusut sekarang?

Kenapa jantung Shesa terasa sulit untuk memompa aliran darah ke seluruh tubuhnya?

Dan, kenapa seperti ada yang menusuk di dada?

Rasa ini belum pernah ada sebelumnya, jadi mulai kapan Shesa menerima rasa ini?

"Ini rumah lo?" Tanya Kai

Shesa mengangguk, lantas turun dari motor.

"Makasih" ucapnya dengan wajah murung

Jelas sekali ia memikirkan yang baru saja Kai katakan, bagaimana jadinya Sehun nanti.

Kai tersenyum penuh kemenangan, ia merasa berhasil. Seperti mendapat buah yang manis tanpa harus susah-susah memetiknya.

My Bad Boy × Sehun  [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang