changed ✩ markmin (pt.1)

3.9K 334 12
                                    

jika diminta untuk melihat ke belakang, jaemin benar-benar tak ingat seperti apa hidupnya pra-eksistensi lee minhyung. dalam ingatannya, laki-laki itu sudah ada sejak jaemin mengerti bagaimana caranya berbicara. dari bermain petak umpet saat balita, pulang-pergi sekolah bersama, mengalami fase pubertas, hingga akhirnya memutuskan untuk menyewa unit apartemen berdua setelah mendapat berita kalau mereka diterima di universitas dan fakultas yang sama, segala sesuatunya jaemin lakukan bersama minhyung.

tumbuh besar, semua yang ada di sekitar jaemin senantiasa berubah. teman yang datang silih berganti, deretan kekasih yang tak satu pun bertahan lebih dari 3 bulan, sampai orang tua yang akhirnya memutuskan untuk berpisah. hanya minhyung satu-satunya hal konstan dalam hidupnya yang penuh perubahan. hanya minhyung yang selalu ada.

maka dari itu, jaemin tidak tahu seperti apa ia harus merespons ketika minhyung melemparkan sebuah informasi besar di tengah makan malam mereka.

"kau... apa?"

"aku harus tinggal di asrama xiaojun selama kurang lebih satu bulan selama mengerjakan proyek film kami, na."

"tapi kenapa...? apartemen kita juga kan tidak jauh-jauh amat dari kampus atau setting film kalian?"

"iya memang. tapi shooting film itu benar-benar padat jadwalnya, bisa dari pagi sampai pagi lagi. akan lebih efisien kalau kami tinggal berdekatan satu sama lain. hendery, yena, dan yerim juga mengungsi di asrama anak-anak yang lain."

bukannya apa, tapi jaemin tidak terlalu peduli dengan teman-teman minhyung. ia hanya tidak bisa membayangkan akan jadi seperti apa hidupnya tanpa minhyung selama satu bulan ke depan.

semester ini saja, selain akhir pekan, mereka hanya bisa bertemu di pagi dan malam hari sebelum dan sepulang kuliah. jaemin yang mahasiswa ilmu komunikasi semester 5 dan minhyung yang sudah semester akhir jurusan sinematografi sama-sama punya kegiatan menyibukkan yang tak bisa dikurangi frekuensinya.

apa rasanya melewati satu bulan penuh tanpa melihat sahabatnya itu? bisa-bisa jaemin jadi gila.

"hei, jangan cemberut begitu. aku kan bukan pindah ke luar negeri atau apa. kita masih bisa bertemu di kampus, dan aku pasti akan menyempatkan pulang kalau jadwal shooting sedang tidak terlalu padat."

"tetap saja... aku kan terbiasa melihatmu setiap hari dari zaman masih merangkak."

minhyung terkekeh mendengar ucapan jaemin yang diucapkan dengan nada merajuk. tangannya secara otomatis mengusak kepala laki-laki di hadapannya itu.

"ya justru itu, sekali-kali kita pisah biar nggak bosan. lagipula, kan kamu bisa bawa teman cowokmu yang banyak itu ke sini tanpa harus khawatir ada aku yang ganggu sesi panas kalian."

jaemin mendengus. "kau membuatku terdengar seperti aku punya ratusan fling."

"bukannya memang?" minhyung bertanya dengan nada mengejek.

"kurang ajar. lihat saja, aku akan bercinta dengan cowok-cowokku yang banyak itu di setiap sudut apartemen ini."

jaemin dapat melihat tubuh minhyung menegang sepersekian detik, pun ekspresi di wajahnya yang mengeras.

ia tahu kalau jaemin hanya bercanda, bukan?

"awas saja kalau kau berani melakukan itu! aku akan pindah selamanya dari apartemen ini."

"kau ini benar-benar ingin terlepas dari aku ya?!"

minhyung hanya terbahak sembari merapikan peralatan makan dan membawanya ke tempat cuci piring.

"sudah, sudah. rapikan dan cuci piringmu. setelah ini bantu aku packing, aku mulai mengungsi besok."

•••

changed, to be continued.

intertwined ✧ markmin + nct dream pairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang