-Chapter 5: Keputusan-

276 29 6
                                    

"EHHHH?! ayahnya senpai masuk rumah sakit?!!! Kok bisa?! " Miyuki hanya menganggukkan kepalanya.

"kata dokter, ia hanya kelalahan. Tapi sepertinya ia sangat kelelahan hingga masuk kerumah sakit. Makanya kemarin malam aku langsung pergi dan menjaga ayahku di rumah sakit." Jelas Miyuki.

"souka..." Sawamura pun memegang dagunya lalu menganggukkan kepalanya berulang-ulang kali. Miyuki pun tersenyum.

"Eijun." Miyuki memegang pundak Sawamura. Membuat Sawamura menfokuskan pandangannya kepada orang yang kini berada didepannya.

"Arigatou." Sawamura hanya memiringkan kepalanya, bingung.

"Terima kasih telah mengkhawatirkanku, mengobati luka, mendengarkan penjelaskanku dan terima kasih telah mau menerima ciuma-" "Sama-sama!" kalimat Miyuki dipotong dengan Sawamura. Ia tak ingin mendengar kata terakhir dari Miyuki, karena ia sudah tau apa yang dimaksud Miyuki.

"jadi apakah aku boleh memilikimu, Eijun?" Miyuki menatap mata Sawamura dengan serius, dan itu membuat semburat merah muncul di pipi manis Sawamura.

"tidak! Aku ini milik Wakana tau! Kau sendirikan yang bilang tak ingin menghancurkan hubunganku dengan Wakana kan?"
"Se-senpai... tapi aku laki-laki lho..." Sawamura berpura-pura bodoh.
"iya aku tau, maka nya aku bilang mungkin kau jijik dengan apa yang ku lakukan. Hahaha, dasar Bakamura! Oh ya, aku tak bermaksud untuk menghancurkan hubunganmu dengan Wakana, tapi apabila kau ada masalah dengannya atau kau putus dengannya, aku siap untuk menjadi penggantinya dan siap menjadi tempat pelampiasanmu."
"Kazuya..."

Sebuah pisau menusuk hati Miyuki. Miyuki benar-benar ingat, ia sendiri yang mengatakan hal itu kepada Sawamura. Miyuki hanya menundukkan kepalanya, ia merasa bersalah sekarang. "aku minta maaf, Eijun."

"tenang saja, Kazuya. Untuk mengakhiri hubunganku dengan Wakana, itu tergantung oleh sebuah keputusan yang akan kami ambil. Tenanglah. Meskipun aku tidak menjadi milikmu, aku akan tetap berada disisimu." Senyuman Sawamura membuat Miyuki bangkit dari rasa bersalahnya.

--

Mengingat bahwa hari ini, Miyuki dan Sawamura diizinkan Kuramochi untuk diliburkan dari latihan, dan dengan matahari yang masih diatas kepala, Sawamura menggunakan kesempatan ini untuk bertemu Wakana pada sore hari.

"jadi ada perlu kita bertemu, Ei-chan?" tanya Wakana.

"begini... a-aku..." Sawamura tak tau harus memulai percakapannya seperti apa.

"apakah luka dipunggung Miyuki-san sudah sembuh?" Sawamura hanya mengangguk.

"Syukurlah. Aku benar-benar khawatir waktu itu." Ucap Wakana dengan nada lega. Sawamura hanya bisa tertawa garing waktu itu.

"Jadi, apakah Ei-chan sekarang benar-benar sudah berbaikan dengan Miyuki-san?" kini Sawamura memasang ekspresi terkejut. Padahal hanya Kuramochi yang tau tentang pertengkaran Sawamura dan Miyuki.

"a-apa maksudmu, Wakana?" tanya Sawamura gugup.

"aku sudah bilang kan, kalau aku mendengarkan percakapan kalian. Percakapan kalian tentang Ei-chan menganggap Miyuki-san adalah orang spesial. Orang yang selalu kau inginkan untuk bermain denganmu, menjadi pasanganmu, dan Ei-chan selalu ingin mendapatkan pujian darinya."
"Aku membaca majalah, dimajalah itu terdapat foto seorang 'catcher' yang dibilang bisa menangkap segala jenis lemparan dan bisa membawa Seido ke masa kejayaan. 'Catcher' itu memberiku sebuah mimpi baru... 'aku ingin bermain dengannya', 'aku ingin ia menangkap lemparanku', 'aku ingin 'berpasangan' dengannya.', 'aku ingin mendapat pujian darinya.'. Karena 'catcher' itu, kini aku berada di Seido. Bagiku, 'catcher' itu sangat spesial."

Platonic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang