👿7. danger

168 16 0
                                    

Happy reading❤❤❤







"Argghhhhh! Sial! Keparat!" Alberic menonjok berulang kali beton abu abu dengan kepalan tangan kanan nya.

Ini sudah pukul 1 malam, semenjak ia meninggalkan ruang inap Silvi jam 6 sore tadi, dan selama 7 jam di rooftop rumah sakit hanya diisi suara tonjokan yang menggebu gebu penuh amarah, bahkan beton abu abu yang warna nya sudah mulai kusam sudah ternodai bercak darah Alberic ditambah dengan beberapa bagian yang sedikit ancur akibat tonjokan penuh amarah selama 7 jam beruntun.

Alberic teridiam melihat hasil karya nya, nafas nya turun naik tidak teratur dengan bahu dan dada yang naik turun, pelus membasahi sekujur wajah nya terutama pelipis, mata merah padam memancarkan kemarahan yang tiada tanding, rambut kecoklatan nya berantakan tidak terususun rapih entah dari kapan.

Denga punggung tangan kiri yang masih bersih tanpa lebam dan bercak darah, ya karna selama 7 jam Alberic hanya menggunakan tangan kanan untuk melampiaslan kemarahan.
Ia mengusap kasar peluh di pelipis nya, memejamkan mata sejenak, bahkan selam 7 jam tidak henti henti menonjok beton baru sekarang sakit dan lelah nya terasa.

Alberic memutar tubuh, menyenderkan punggung nya dj beton, merosot kebawah, duduk untuk melepas penar, kaki kanan nya dilipat dengan tangan yang bertumpu di dengkul kanan.

Mendangak, melihat langit malam dengan bintang yang tidak terlalu banyak, namun yang membuat indah langit london adalah gedung gedung pencakar langit dengan lampu kemerlap dengan berbagai warna yang begitu indah.

Krieett~

Pintu besi rooftop terbuka dengan perlahan, menampakan kepala seseorang yang menongol dari balik pintu.

Pemuda itu melirik Alberic, berdehem sebentar dan memasuki rooftop berjalan kearah Alberic.

Pemuda dengan manik mata abu abu, rambut sekening ikal berwarna blonde ala ala idol korea, duduk bersila di samping Alberic

"Hei bung! Kabar baik bukan?" Ucap nya terkekeh melirik luka lebam berdarah di kepalan tangan Alberic.

Rashio Nazaki, sahabat lama Alberic yang berasal dari jepang, pemuda aneh yang tampan itu berteman dengan Alberic saat Alberic berlibur ke jepang, Alberic yang tidak tau arah, menyasar, bingung ingin kemana, saat dilanda kebingungan di malam gulita kota Tokyo, Rashio yang notabene nya adalah seorang bintang Film yang sedang naik daun juga sedang dikejar kejar paparazi juga fans menabrak Alberic, dan yah, seperti itu lah kira kira.

Alberic dan Rashio sudah bersahabat selama 6 tahun lamanya.

Alberic sendiri bingung kenapa dia bisa bertahan berteman dengan sikonyol satu ini, tingkah aneh, pengusik, berisik, yah pokok nya merepotkan dan menyebalkan.

Tapi jangan salah Rashio memiliki paras bak karakter anime anime di jepang, rahang lancip dengan dagu yang sempurna, mata sipit dengan manik abu abu tanpa soflents, hidung mancung yang kecil, bibir tipis, ditambah rambut blonde ikal sejidat, tidak sedikit orang orang yang bilang bahwa Rashio mirip idol idol korea.

Rashio mengulurkan tangan nya dengan senyuk kotak konyol yang ia tunjukan

Alberic hanya melirik malas dan mendengus.

"Oh ayolah! Tidak mau menerima uluran tangan sahabat lama mu, yang baru 1 jam lalu datang ke london dari tokyo hanya untuk melihat keadaan sahabat nya yang sekarang sudah mirip orang gangguan jiwa huh?" Ucap Rashio.

"Kalau begitu pergilah" ucap Alberic acuh, namun tangan kanan nya yang luka tetap menjabat tangan Rashio.

Rashio tersenyum tipis, dia ikut menyenderkan tubuh nya di samping Alberic, menatap langit london dengan kemerlap bintang juga gedung gedung pencakar langit.

"Aku turut berduka bung.." ucap Rashio pelan.

"Hn.." ucap Alberic.

Rashio menghela nafas, dia membuka penutup kaleng vodka yang sedari tadi ia kantongi di saku Hoodie nya.

"aku tidak membawa dua untuk vodka Tokyo yang harga nya bisa membeli mobil sport ya.. jadi jangan berharap" ucap Rashio, setelah itu menenggak vodka dengan santai.

Ya, Rashio penggila vodka berharga fantastis, bahkan vodka yang ia genggap hanya sejengkal jari ukuran nya, namun mampu membeli satu mobil sport, mensio Rashio di tokyo juga memiliki gudang besar 2 tingkat yang dikhususkan menyimpan berbagai jenis alkohol.

Rashio berdecih beberapa kali menikmati rasa vodka di lidah nya.

"Jadi bagaimana? Aku sudab mendengar semuanya, bahkan aku sempat kaget asal kau tau" ucap Rashio, vodka yang ia teguk 1menit lalu juga sudah tandas dengan kaleng yang sudah ia remukan.

"Kau tau jalan pikiran ku kemana saat tau fakta itu" ucap Alberic serak, Rashio menganggukan kepalanya, dia pasti tau jika Alberic akan membenci kembaran tunangan nya, yah, Rashio termaksud beruntung bisa mengenal Alberic sedalam ini.

"Yah, aku tidak bisa banyak berkomentar, yang pasti gunakan pemikiran mu dengan tenang, ingat, orang emosi akan kehilangan akal nya" ucap Rashio.

"Hei! Bocah Nazaki! Jangan so dewasa" ucap Alberic menjitak kepala Rashio, dan dengan tanggap bocah itu segera merapihkan rambut nya, membuat Alberic terkekeh.

"Jangan sepertu itu! Jika ada fans atau paparazi yang membidik gambar ku saat rambut ku berantakan, bisa gawat nanti nya" ucap Rashio.

"Sudah sana pergi! Urusi film mu itu" ucap Alberic mengibaskan tangan, mengusir Rashio.

"Ya....pesawat ku jam 4 nanti, ibu dan sepupu sepupu ku banyak meminta oleh oleh, aku harus membelikan nya jika gudang vodka ku tidak mau di bom, huh! Kau tau? Si nyonya besar itu masih sering mengancam ingin mengancurkan gudang kebanggaan ku itu!" Ucap Rashio menggebu gebu, ia bangun, menepuk pelan bahu Alberic.

"Aku pergi, jangan bertindak yang aneh aneh dan jangan merindukan ku" ucap Rashio terkekeh, ia berjalan ke arah pintu, melambaikan tangan, dan setelah itu sudah hilang dibalik pintu besi.

Alberic menghela nafas, ia merogoh saku celana nya, mengeluarkan sebungkus rokok, mengeluarkan nya dan menyalakan pemantik api, setelah itu menghisap dalam dalam dan menghembuskan nya.

Sudah 3 rokok yang ia habiskan, sekarang sudah jam 2 malam, Alberic berdiri, menginjak roko terakhir nya, berjalan santai dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku, udara tengah malam kota london cukup dingin ternyata.

Ya, dia akan segera melihat sang pembunuh di ruang inap nya, Alberic yakin 100% gadis itu sudah tertidur







Ya, dia akan segera melihat sang pembunuh di ruang inap nya, Alberic yakin 100% gadis itu sudah tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc
17/02/2019

Tanggal 17-bulan 2-februari

ADA YANG TAU HARI APAAA INIIIIII?????????

HWAAAAAAAAAAAA GO TO 00.00 FROM JEYHOBAH YAAAAA🎉🎉🎉🎉🎉🎉

btw bang Jehop ini bias author ketiga di bts (setelah taehyung and suga) hhhhhhhhh.

Siapa disini yang bias pertama nya jehop? Huhuhuhuhuhu nungguin tengah malem nanti dong yah:):)

Sip deh, di next ga bep? Next dong* komen dulu dong* hhhhhh










My story for you all
With love, seagul
Ig:@izzati.0103

my danger Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang