Accident

8 5 0
                                    

"Hey apakah kalian tidak kesal melihat Jaehyun yang sombong itu mentang mentang ada guru yang selalu memperhatikannya dan ditambah lagi ada gadis bodoh yang melindunginya". Kata Jimin kepada teman-temannya saat mereka sedang duduk di tempat duduk mereka di kelas.

"Aku juga kesal, seharusnya dia tidak sekolah disini buat malu saja". Jawab salah satu temannya.

"Maka dari itu kita harus buat dia keluar dari sekolah ini". Timpal temannya yang lain.

"Tapi bagaimana caranya?" Tanya Jimin kepada temannya itu.

"Aku masih belum memikirkan sebuah ide" jawab temannya.

"Ha aku ingat dibelakang sekolah ada sebuah gudang tempat meletakkan barang-barang yang tidak terpakai lagi dan beberapa peralatan kebun". Kata Jimin.

"Lalu kau mau apakan gudang itu?" tanya temannya.

"Kita bawa Jaehyun kesana kita bully dia habis - habisan dan kita kunci dia". Jawab Jimin.

"Tapi bagaimana kita melakukannya? Bukankah kita tidak punya kunci gudang?"

"Masalah kunci gudang biar aku yang urus". Jawab Jimin.

"Tapi bukankah orang tuanya akan mencarinya? " tanya temannya.

"Kalau begitu kita bisa membully nya saja sebelum orang tuanya menjemput" kata Jimin sambil tersenyum licik.

"Baiklah"

"Kapan kita akan melakukan rencana ini?" Tanya temannya.

"Kita perlu persiapan untuk melakukan ini, tapi kita tidak bisa menunggu terlalu lama, besok adalah waktu yang tepat karena besok kemungkinan kita akan dipulangkan lebih awal" kata Jimin.

"Berarti besok kita punya waktu lebih lama untuk memberi perhitungan kepada si buta Jaehyun itu" kata temannya.

"Tentu saja" jawab Jimin sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Lalu bagaimana cara yang harus kita lakukan?"

"Tugas kalian berdua hanya bawa Jaehyun ke gudang sisanya biar aku yang urus" kata Jimin.

"Siap boss" jawab teman-temannya seolah Jimin adalah atasan mereka.
Lalu mereka berhenti membahas rencana mereka lagi karena bel masuk kelas sudah berbunyi.

***

Pulang sekolah seperti biasanya Jaehyun menunggu ibunya untuk menjemput. Kali ini dia akan tetap di kelas apapun yang terjadi.

"Jaehyun, kamu sedang apa sendiri disini?" tanya seseorang yang baru saja datang menghampiri nya dan menyapanya.

"Nari kau kah itu?" tanya Jaehyun.

"Iya ini aku, siapa lagi Memangnya dan kau tidak menjawab pertanyaan ku kenapa kau disini sendirian?" tanya jawab Nari.

"Aku sedang menunggu ibuku menjemput ku" jawab Jaehyun.

"Oh begitu, baiklah aku akan menemani mu" kata Nari lalu duduk di kursi kosong dekat meja Jaehyun.

"Tidak perlu, aku bisa apa menunggu sendiri lagi pula Jimin dan teman-temannya sudah pulang jadi mereka tidak akan menggangguku" Kata Jaehyun.

"Tak apa, aku hanya ingin menemanimu. Pagi pula jika aku pulang awal ibuku selalu menyuruhku untuk belajar terus aku bosan dirumah" Jawab Nari.

"Apakah kau tidak dimarahi ibumu jika pulang terlambat?" Tanya Jaehyun.

"Tidak" Jawab Nari sambil tersenyum walaupun Jaehyun tidak bisa melihatnya.

"Baiklah terserah padamu" kata Jaehyun.

WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang