Miracle

16 5 0
                                    

Matahari sudah menampakkan dirinya dan seperti biasa Jaehyun pergi ke sekolah.

Setelah mandi Jaehyun segera bersiap-siap untuk pergi sekolah. Tapi ada hal yang tak diduga nya terjadi entah kenapa hari ini saat ia makan ia tidak sengaja menjatuhkan sebuah gelas.

Hari ini sekolah sangat tenang bagi Jaehyun. Karena dia tidak mendapat gangguan dari Jimin dan teman-temannya. Seperti sudah menjadi kebiasaan Nari datang saat istirahat ke kelas Jaehyun hanya untuk mengajak cowok itu menemaninya makan bekalnya.

Mereka duduk di bawah pohon di taman seperti sebelumnya. Mereka bercerita tentang banyak hal. Nari senang kalau Jaehyun bukan orang yang tertutup dan merasa minder karena kekurangannya. Begitu juga Jaehyun dia sekarang menjadi seseorang yang sangat beruntung karena dia seperti bertemu seorang malaikat.

"Hmm Nari"

"Iya Jaehyun, ada apa?" tabya Nari karena Jaehyun tiba-tiba memanggil namanya.

"Terima kasih sudah mau menjadi temanku terima kasih sudah menerima kekuranganku" kata Jaehyun lalu tersenyum.

"Kau tidak perlu berterima kasih kepadaku, karena aku senang bisa berteman denganmu" jawab Nari sambil tersenyum.

"Nari, aku berjanji jika aku sudah mendapatkan donor mata kau adalah orang ketiga yang harus aku liat" kata Jaehyun.

"Aku senang mendengar nya dan aku sangat menantikan hari itu" kata Nari dengan mata yang berbinar-binar.

"Aku juga menantikannya, dan kau Nari jangan lupakan aku ya" kata Jaehyun.

"Aku tidak mungkin melupakanmu" kata Nari.

"Terima kasih lagi Nari"

Setelah Nari selesai makan mereka langsung kembali ke kelas dan bel masuk pun berbunyi.

Setelah pulang sekolah Nari membantu gurunya untuk membawa tugas kelasnya ke ruang guru jadi Nari tidak langsung ke kelas Jaehyun.
Setelah selesai mengantarkan buku Nari pergi ke toilet, tapi entah mengapa Nari mempunyai firasat yang tidak enak.

***

Setelah bel Pulang berbunyi Jaehyun segera mengemaskan barangnya. Ketika selesai mengemas barangnya Jaehyun merasa tangannya ditarik oleh seseorang san memaksanya untuk mengikuti orang yang menarik tangannya.

"Siapa kam?" tanya Jaehyun

Tapi orang itu tidak merespon sama sekali dan itu membuat Jaehyun takut.

"Kumohon lepaskan aku, siapa kamu? Kenapa kamu lakukan ini?" tanya Jaehyun berusaha melepaskan diri. Tapi karena tangan Jaehyun dipegang keduanya dia tidak mungkin bisa menang. Lalu mulut Jaehyun juga ditutup dengan sebuah kain dan membuatnya semakin takut. Dia ingin lari rasanya tapi jika dia terlepas juga dia tidak bisa lari karena dia tidak tau arah tapi dipikannya dia harus kabur kemana pun itu hatinya bisa menuntunnya.

Jaehyun hanya terus meronta untuk melepaskan diri, hingga dia lelah. Jaehyun tidak tau kemana dia dibawa rasanya ini sangat jauh untuk keluar dari kelas untuk ke halaman depan sekolah. Jaehyun hanya pasrah dan berharap ada orang yang menolongnya dan berharap ada guru yang melihat ini. Tapi harapan Jaehyun Sirna karena tidak ada yang mengetahui hal itu.

"Cepat masukin dia" tiba-tiba ada suara.

Jaehyun lalu ditarik ke dlama sebuah ruangan, Jaehyun merasa kan itu karena dia merasa sangat sesak karena sangat pengap saat itu. Lalu tangan Jaehyun diikat ke belakang dan Jaehyun disuruh duduk di lantai dan ikatan pada mulutnya dilepas.

WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang