CHAPTER 7 (Revisi)

592 112 1
                                    

Haruto POV on

Aku menemukan nya disampingku saat bangun. Tidur nya lelap.

Matanya sembab karena menangis. Tangan ku tidak berhenti - henti mengelus wajahnya, aku tidak mengingat kalau kulit nya selembut ini dulu.

Melihat mu tertidur sangat menarik bagiku.

"Hmmnn.."

Matamu perlahan kebuka. Saat mata mu mulai memproses siapa yang berada di hadapan mu dan ingatan mu mulai teringat, kau menarik selimut ini sampai menutupi seluruh dirimu.

"Kenapa sembunyi ?"

Kau tidak berkutik sedikit pun.

"Yedam hyung ?"

Aku memegang kedua tangan mu yang menarik selimut ini dan pelan - pelan menurunkan nya.

Pipi mu terlihat merah, mata mu tidak berhenti melihat kesana kemari, dan kau terus menggigit bibir bawahmu.

???

"Jangan digigit, nanti luka"

Aku mengangkat kepalamu yang dari tadi menunduk kebawah. Aku tidak tahu kalau mata mu sangat berkilau.

Kita hanya diam, saling menatap kedalam satu sama lain. Berbaring di kasur yang empuk, dihangati dengan selimut yang kita bagi berdua dan ini pertama kali nya aku masuk ke kamar mu.

"Aku pergi dulu ya hyung.."
"Eh ? Kemana ?"
"Mau ngambil motor"

Aku meninggalkan motor ku dirumah sakit dan helm nya Jaehyuk hyung di kamar appa.

"Hyung tidur aja, terlalu cepat untuk bangun jam segini"

Selesai memakai coat, aku kembali melihatmu. Kau terlihat khawatir.

"Kamu nanti balik kesini kan ?"
"Jelas lah, emangnya aku tinggal dimana ?"
"Bukan ! B-bukan itu maksudku...."

Lagi - lagi rona merah itu menghiasi pipimu.

Aku pergi duduk disamping nya. Tangan kanan ku mulai mengelus lembut pipi nya. Terasa hangat.

"Iya-sebelum hyung bangun, aku akan sudah ada disini"

Senyuman mulai merekah dari bibirmu. Aku mengusap kepala mu pelan dan berjalan keluar.

'Walaupun dirimu yang dulu itu tidak ada, aku enggak apa - apa. Yang penting aku ingin kamu berada disamping ku terus'

Pertama kali nya aku mendengar itu. Pertama kali nya ada orang yang menerima diriku ini.

Mereka bilang, aku bahagia dulu.

Ya.

Itu dulu.

Saat aku pindah ke Jepang bersama eomma, senyuman ini perlahan menghilang.

Melihat diriku tersenyum di kaca, rasanya aku ingin memukul diriku sendiri. Aku tidak menyukainya.

Aku berusaha untuk membuat diriku tersenyum lagi.

Hasil nya nihil.

Kenapa aku harus tersenyum ?

Matahari belum terbit, tapi aku bisa melihat sedikit cahaya nya yang sudah menerangi sebagian langit.

"Mau kemana mas ?"
"Rumah sakit S pak"

Aku tidak akan meninggalkan nya lagi.

Kenapa kau bisa menyukai diriku ini ?

Mendengar perempuan - perempuan yang menyatakan cinta nya padaku, aku tidak sedikit pun percaya dengan cinta mereka.

Karena yang mereka cintai bukanlah aku, tapi orang yang pura - pura tersenyum itu.

Kost Pak YG  (Haruto×Yedam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang