CHAPTER 3 (Revisi)

905 120 5
                                    

Yedam POV on

Aku pergi kuliah seperti biasa. Mendengarkan dosen, mencatat apa yang perlu, mengumpulkan tugas, dan sebagainya.

Akhirnya kelas selesai. Junkyu mengajakku untuk makan tapi, aku menolak. Aku lebih pilih duduk dikursi taman dan menikmati angin yang sangat sejuk hari ini.

Aku menutup mataku dan merasakan angin menyentuh kulitku. Suara ranting yang bergerak karena angin ini, membuatku tenang.

Tiba - tiba aku merasakan logam dingin di pipiku.

"Akh dingin !"

Aku menoleh siapa yang melakukan ini dan tidak menyangka akan mendapatinya disini.

"Kenapa ?"

Itulah kata pertama yang keluar dari mulutku.

"Untukmu !"

Aku tidak merespon sedikitpun. Aku tidak mengerti.

Apa yang kau mau sebenar nya ?

Haruto menaruh soda itu ditanganku,

"Kalau orang kasi sesuatu terima, jangan diem aja !"

Ahh kata - kata itu..

Kau pernah mengucapkan nya padaku dulu. Kenang - kenangan itu mulai datang kembali, namun terlihat samar.

"Kamu membenciku ?"

Yedam POV off

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Haruto POV on

Walaupun kita terpisah, mereka tetap mengawasiku.

"Wahh putra anda tampan sekali"
"Dia sangat muda,tapi sudah pintar"

Mereka bilang kalau aku special. Aku memiliki bakat yang tidak dimiliki anak sewajarnya.

Padahal aku hanya menyentuh layar ini, tapi mereka menyebutku jenius.

"Anda beruntung sekali ! Memiliki dua putra yang cerdas"

Pujian - pujian itu tidak pernah berhenti. Hyung bilang mereka mengatakan itu untuk mencari muka di depan appa.

Mereka memujiku supaya appa memperhatikan mereka.

"Haruto !"

Aku tahu suara itu.

"Taeyang samchon"
"Makasi ya sudah bantu"
"Sama - sama samchon"

Menurutku membantu pekerjaan ini sangatlah menyusahkan. Waktu hidupku ini, hampir dipenuhi dengan pekerjaan.

Dari kecil aku sudah diperkenalkan dengan pekerjaan. Mereka melatihku sampai aku bisa.

Terkadang aku disuruh untuk melaksanakan rencana program selanjutnya. Aku mulai mengerjakan itu dari awal sampai akhir. Waktu untuk sekolah ku pun berkurang.

Anehnya aku tidak memberitahu tentang hal ini pada eomma. Aku tidak bilang kalau aku bekerja untuk perusahaan appa.

Semenjak aku mulai pindah lagi kesini saat SMA, aku semakin sering berbohong pada eomma.

Aku bilang kalau aku sedang mengerjakan pr, tapi sebenarnya aku lagi rapat saham.

"Habis ini kamu langsung pergi kuliah ?"
"Iya samchon"
"Enggak..ke sana ?"

Aku mengerti sekali apa maksudnya itu. Aku tersenyum tipis,

"Nanti sore"

Layar laptop ini mulai buram, pusingku kambuh lagi. Aku menutup laptop dan memasukkan nya ketas.

Kost Pak YG  (Haruto×Yedam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang