Time 0.9

304 19 3
                                    

"Maaf ya, gue jadi malu. Makasih juga udah mau nganter gue ke apartment,"

"Hahaha! Iya, anytime Dik,"

"Habis, lo itu dulu masih piyik. Nah sekarang, udah dewasa, udah macho. Dan gue lupa -saking depresinya sama Clooper- kalo Clo punya adek macam lo,"

"Hahaha, semua orang tumbuh dan berkembang, lah. Um, kakak gue masih jomblo, kok,"

"Jangan bohong lo!"

"Suer!"

"Apa dia masih nggak berubah?"

"Setau gue nih, ya. Setiap cowok yang nembak dia, pasti selalu dia tolak,"

"Kayak gue, gitu? Hhhh..."

"Bukan Dik. Lo, kan belum pernah dia tolak. Hanya aja... Digantungin,"

"Um, iya, sih. Jadi?"

"Coba tanya dia lagi! Ungkapin perasaan lo ke kakak gue untuk yang ke-sekian banyak kalinya,"

"Gue belum siap Cal. Gue... takut bernasib sama dengan cowok-cowok yang udah ditolak Clooper,"

"Lo takut nyatain perasaan ke kakak gue? Mana Dika Hardian yang dulu selalu berusaha mengejar dan nggak pernah takut untuk mengungkapkan perasaannya kepada seorang Cayene Looper?"

"Lo bener. Mungkin kali ini memang sudah saatnya. Semoga gue mendapatkan akhir yang bahagia,"

________________

Gue sama Caleb aja deh, gajadi sama lu Dik *labil* *digamparreaders*

'Cal' berasa kek manggil Calum nggak sih XD Mana Caleb juga bisa dipanggil Clooper. Aih. *guangomongapa*

Mbak... Mas... Pak... Bu... Dek... minta vommentsnyaaa...

Waks, ngemis vomment XD

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang