3

68 6 0
                                    

bajulnya anak ips 3 menurun dari wali kelasnya.

setelah melakukan pemanasan dari lari 2 putaran sekolah, anak-anak ips 3 duduk di pinggir lapangan. mereka menunggu kedatangan pak moobin, guru olahraga sekaligus wali kelas mereka.

"ayo kumpul sini dulu." ucap pak moobin sambil membawa bola basket.

ia meletakkan bola basket, lalu berdiri di pinggir lapangan.

"wes ya, sekarang materimya bola besar, yaitu basket. coba yang atlet basket angkat tangan."

kebiasaan dari pak moobin adalah mencari atlet yang bersangkutan dengan materi untuk mencontohkan tekniknya.

anak ips 3 malah nunjuk teman yang lain.

"aldy, pak." ucap afrizal yang mendapat tendangan dari aldy.

"herin, pak, sama clarissa."

"ya sini maju kalian berdua."

"anjir lo aja yang maju, rin." bisik clarissa.

"lah kok gue doang? kan lu juga tai."

"aduh, gak kuat gue kalo liat pak moonbin, mau mati aja rasanya."

"alay lo."

"loh, ayo clarissa, herin maju."

"herin aja pak yang contohin." ucap clarissa sambil nunjuk nunjuk ke herin.

"yaudah herin ayo maju, cuma contohin aja."

"tai lo." bisik herin ke clarissa. clarissa cuma cengengesan.

"ini contohin yang mana pak?" tanya herin sambil mengambil bola basket.

"shoot dari samping aja."

herin mengangguk, pandangannya fokus ke arah ring basket lalu dengan satu tangan melempar bola ke ring.

tepat sasaran.

yang lain bertepuk tangan gak percaya. macan 10 ips 3 ini ternyata pro juga maen basketnya.

"emang pakai satu tangan, ya?" tanya pak moobin.

herin menganggguk, "iya pak, sama pelatih diajarin gitu."

pak moobin hanya mengangguk, lalu menatap clarissa, "menurut kamu, sa?"

clarissa kaget plus salting dilihatin pak moobin. biasa lah bucinnya pak moobin emang.

"h-hah? d-dua, pak."

herin menahan tawa saat melihat temannya yang gugup.

"nah bagus, jadi harus pakai tangan dua, ya herin. sekarang kamu kembali duduk."

"jadi, anak-anak yang terpenting dalam olahraga apapun itu tekniknya. kalau kalian tekniknya aja udah salah, ya sampai seterusnya salah."

"contohnya afrizal ini gebet cewek, pak moobin juga gebet cewek yang sama seperti afrizal. afrizal ini anaknya rajin mandi, saku kanannya ada uang 20 juta, yang kiri 20 juta, yang belakang 40 juta, pas 80 juta. tapi, pak moobin yang ganteng jarang mandi, gak punya uang. kira kira pilih yang mana?"

semua serempak menjawab, "afrizal."

"ya, pak moobin lah. kamu mau sama afrizal?" jawabnya kemudian tertawa.

"cuma contoh doang, zal, jangan baper. jadi intinya gunakan teknik yang benar, jelas?"

"jelas pak."

"yasudah. sekarang yang putri coba di lapangan sebelah kanan, yang putra sebelah kiri. kalau sudah mencoba semua boleh istirahat."



.

setelah sholat jum'at berakhir anak kelas 10 mengikuti kegiatan pramuka. karna hari ini banyak yang bolos, akhirnya cuma permainan doang.

setelah permainan selesai, anak-anak dibebaskan sebentar untuk minum dan lain-lainnya. clarissa dan nesya asik melihat pak moobin dan kakel 12 main voli.

saat enak-enakan melihat voli, bola voli yang di smash oleh kakel itu mengenai kepala siswi sehingga membuatnya hampir jatuh. untung saja temannya langsung menahan tubuhnya.

kakel tersebut menghampirinya dan mengambil bola voli tersebut.

"maaf ya dek."

siswi itu hanya mengangguk.

tiba-tiba pak moonbin menghampirinya.

"gapapa? sini bapak elus." ucapnya sambil membuka setengah kaosnya yang memperlihatkan abs nya.

"AAAA!!!" nesya dan clarissa refleks berteriak membuat herin yang baru menghampiri mereka menutup kuping.

"aduh, aduh, gimana nih sa, dia yang kena bola voli gue yang mau pingsan." ucapnya nesya sambil mengipasi wajahnya yang kepanasan.

"lemes aku, kalo gitu aku juga mau kena bola  voli." sambung clarissa

"heh! dasar bucinnya pak moobin." balas herin kemudian meninggalkan mereka.

𝙙𝙖𝙞𝙡𝙮 𝙨𝙩𝙪𝙙𝙚𝙣𝙩 + 𝙠.𝙞𝙙𝙤𝙡𝙨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang