Hemligheten [discontinued]

01-Into The New World

Gadis itu melewati gedung-gedung yang menjulang tinggi, sambil sesekali melihat keadaan sekitarnya.

Sudah beberapa kali ia mengerjapkan matanya hanya karena takjub akan keadaan sekitarnya.

Pakaian lusuh yang membalut tubuhnya sudah tak elok lagi untuk dilihat apalagi dikenakan, bahkan ia juga berjalan dengan kaki telanjang menyusuri jalanan kota yang padat ini.

Sudah berhari-hari ia berjalan tanpa tau tujuan, tidak bisa terhitung juga berapa banyak tenaga yang sudah ia habiskan. Yang pasti gadis itu sekarang sedang duduk dan mengeluhkan perutnya yang sudah kelaparan sejak kemarin.

"Apa tidak ada makanan untuk bisa kumakan? Perutku sudah kelaparan sejak kemarin."

Ya, gadis itu terus saja merengek dan mengeluhkan perutnya yang kelaparan sampai ia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang mengamatinya sejak tadi.

"Kamu lapar?" tanya perempuan yang sejak tadi mengamatinya.

"Iya, aku sangat lapar bisakah kau berikan sedikit makanan untukku?"

"Iya, kamu mau makan apa emangnya?"

"Apa saja asal bisa mengganjal perutku yang sejak kemarin belum diisi."

"Oke ayo ikut aku!"

_____

"Woi woi woi lari woi ada Satpol PP anjir!"

"Gece larinya anjir mau ditangkep lu?!"

"Eh minggir eh minggir!"

"Woyy awas!"

"Gajelas ini bocah ngalangin jalan aja bangsat!"

Akhirnya segerombolan rusuh itu berhasil lolos dari kejaran Satpol PP, tetapi tanpa sadar mereka mendorong seorang gadis sampai terjatuh.

"Menyebalkan! Kenapa manusia disini sangat kasar?! Ah kaki ku tambah sakit."

Baru saja ia ingin berdiri tetapi ada sebuah kendaraan yang menabraknya dan tidak sengaja mengenai kakinya.

"Ah sakit sekali! Kaki ku rasanya seperti ingin putus."

"Bagaimana caranya aku berdiri? Ini sangat sakit sekali."

"Eh kamu kenapa?"tanya seseorang

"Bisakah kamu membantu ku berdiri? Kaki ku sakit sekali."

"Iya, kok bisa kaya gini sih? Kenapa emangnya?" ucap seseorang itu sambil membantu gadis itu berdiri.

"Tadi ada kendaraan beroda dua yang menabrakku lalu mengenai kaki ku."