02-Encuentralo

154 46 80
                                    

"Panglima Jung?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Panglima Jung?"

"HAH?!"

-Flashback On-

"Panglima ingin kemana?"

"Kami ingin pergi mencari Ibu Ratu."

"Bolehkah kami ikut?"

"Tidak, dunia luar itu terlalu berbahaya, kami ingin Putri disini saja."

"Tapi aku ingin ikut, aku juga ingin mencari Ibu Ratu."

"Aku juga!"

"Tidak boleh Tuan Putri kalian berdua harus tetap disini, kami tidak bisa melihat kalian terancam bahaya, jadi tetap disini ya tunggu kami pulang membawa Ibu Ratu?" ucap sang Panglima sambil mengusap lembut surai sang Putri.

"Ah yasudahlah kalau tidak boleh, tapi kalian harus berjanji akan kembali secepatnya bersama Ibu Ratu dengan selamat. Jika tidak kami akan menyusul kalian."

"Iya Tuan Putri, kami pergi dulu ya jaga diri kalian baik-baik." ucap si Panglima sambil meninggalkan Kerajaan.

"Kalian juga harus jaga diri baik-baik jangan sampai ada yang terluka ataupun mati."

"Iya, kami pergi, sampai jumpa!"

-Flashback Off-

"Akhirnya aku menemukan mu, apakah kau baik-baik saja? Kenapa kau bisa berada disini? Apakah ini tempat berbahaya? Lalu dimana ibu ratu?"

"Ah apaansi ngelantur lu ,banyak nanya, kenal juga engga." ucap lelaki yang disebut Panglima Jung tadi.

"Ucapan mu sangat kasar, kau melukai hatiku, apakah kau Panglima Jung? Ah sepertinya tidak."

"Gajelas ini orang nanya sendiri dijawab sendiri. Nemu dimana si mih orang kek gini?"

"Heh Doyoon gabole gitu ngomongnya, minta maaf ga kamu!" kata sang Ibu.

"Ga, ngapain banget minta maaf sama orang gajelas kek gini." ujar lelaki yang bernama Doyoon.

"Minta maaf ga cepet! Kalo ga mami kurangin uang jajan kamu! Cepet!!"

"Iya mih, yaelah galak bener dah."-Doyoon

"Heh lu maapin gua ya."-Doyoon

"Minta maaf apaan kayak gitu,yang bener!"

"Iya iya, maafin gua ya tadi seharusnya gua ga ngomong kasar kaya gitu."-Doyoon

Hemligheten [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang