5

924 94 10
                                    

Rara sedang bersiap untuk pergi. Dengan hoodie merah gelap, celana jeans hitam dengan rambut di kuncir diatas menyisakan poninya.

"Sel!!!! Bukaa pintunya!!" Seru Rara dengan mengetuk pintu kamar Selfi dengan keras.
Pintu itu terbuka, Selfi melihat Rara dengan heran.

"Kenapa ra..." ucap Selfi. Rara langsung masuk ke dalam kamar Selfi menuju ke meja rias. Rara sibuk mencari sesuatu.

"Kamu cari apa?" Ucap Selfi yang melihat Rara masih sibuk mengobrak abrik meja riasnya.

"Minta lips tint lo!" Ucap Rara. Selfi melebarkan matanya.

"Serius??"

"Cepet mana!" Ucap Rara membuat Selfi sukaa.. Tak biasanya Rara menggunakan makeup walau itu lipstik aja.

"Ntar yaa.." Selfi mengambil lipstint nya ditas lalu dengan senang hati memberikan ke Rara

Rara membuka itu, dan menatap benda itu bingung.

"Gimana pakenya sih!" Rara masih mencelupkan tangkai liptint itu. Selfi yang melihatnya menggeleng.

"Sini aku pakein.."  Selfi mengambil liptint dan mulai mengoleskannya di bibir Rara.

"Kok gak rata!" Ucap Rara sambil memeganh mulutnya.

"Liptint emang gitu raa.. Tapi bagus kok buat bibir kamu.. Cantik!" Ucap Selfi

Rara hanya memgangguk danbterus menatap dirinya di kaca.

'Mau belajar aja ngapain gue harus kyk gini sih!' Batin Rara yang menyadari tingkah nya.

"Kamu mau kemana?" Tanya Selfi. Rara membalikkan badan nya menatao Selfi.

"Kok lo kepo!" Ucap Rara langsung meninggalkan kamar Selfi.

"Rara pergi dulu!!"

"Hati hati raa.."

Rara menggendong tas nya dan menunggu seseorang diteras.
Tak lama seseorang muncul dari pagar Rara dengan sepeda gunung.

Rara segera menghampiri orang itu dan melihat sepeda itu malas.

"Pake sepeda?" Ucap Rara yang masih tak yakin. Orang itu tersenyum dan mengangguk.

"Jirayut! Gue gak punya sepeda!" Ucap Rara. Jirayut hanya naik dan menyuruh Rara untuk duduk di depannya.

"Kamu duduk sini.." ucap Jirayut sambil menepuk besi yang lebih pendek dari Jirayut duduk.

"Gak bisa!"

"Sini.. Bisaa kok" ucap Jirayut.

Rara mencoba duduk di depan Jirayut. Dengan hati hati Rara akhirnya berhasil.

"Udahh?"

"Udah. Ayo!"

Jirayut mengayuh sepeda nya sengan santai. Sesekali tawa kecil muncul diantara mereka.

"Stop! Minggur dulu" ucap Rara. Jirayut meminggirkan sepedanya. Rara berdiri sambil merapikan ramburnya.

"Kenapa?"

"Bisa gak sih kalau berdiri di belakang" ucap Rara sambil berjalan dan mencoba berdiri di bagian belakang sepeda.

"Gak! Nanti kamu jatuh" ucap Jirayut sambil menyeimbangkan sepedanya.

"Gak bakal!" Rara masih berdiri dibelakang Jirayut.

"Aku gak mau kamu jatuh raa.." ucao Jirayut sambil menoleh kebelakang melihat Rara.

"Ayo buruan!"

Jirayut hanya pasrah. Jirayut menginjak pedal dengan hati hati.

"Gue pegang an kok, keburu sore kali lo ngayuh sepeda kaya gini" ucap Rara sambil melingkarkan tangannya di leher Jirayut. Jirayut menambah kecepatan sepedanya.

BAD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang