3

1.1K 129 7
                                    

“lu lagi, gausah ikut campur bisa ga?” tanya taeyong dingin pada hanbin sambil menarik tangannya yang ditahan oleh hanbin.

“gabisa, kenapa?” tanya hanbin balik dengan memperlihatkan seringaiannya.

“ayo day” ucap taeyong mengabaikan hanbin dan menarik dahyun untuk pergi

Namun, dahyun menarik tangannya kembali dari genggaman taeyong yang membuat taeyong menatapnya tak percaya.

“dahyun ayo!” titah taeyong dengan menekankan ucapannya

“gak, aku gamau” tolak dahyun memundurkan langkahnya

“dia udah bilang gamau, jadi gausah maksa” ucap hanbin yang sudah berada dihadapan taeyong dan dahyun yang ada dibelakangnya.

“LU BISA GA SIH GA IKUT CAMPUR?! INI URUSAN GUA SAMA CEWE GUA?!” bentak taeyong sambil menunjuk wajah hanbin.

Taeyong sudah emosi mengahadapi masalahnya dengan dahyun, ditambah hanbin yang sedari tadi selalu ikut campur dalam urusannya ini sehingga membuatnya semakin emosi.

“KALO LU EMANG NGANGGEP DIA PACAR LU, HARUSNYA LU BAIKIN DIA, JANGAN LU SAKITIN KAYA GINI?!” Bentak hanbin dan menunjuk balik wajah taeyong

“CUKUP!!” ucap dahyun dengan suara yang tak kalah tinggi dari dua orang dihadapannya itu.

“ka, aku gamau pulang sama kaka kalo kaka masih emosi gini, aku takut, please, kaka pergi” ucap dahyun yang sudah melembut sambil menundukkan kepalanya.

Taeyong yang kesal karena diusir oleh dahyunpun memilih untuk pergi dari tempat itu dan meninggalkan dahyun dengan hanbin berdua.

Hanbin menatap dahyun yang masih menunduk dan mendekatinya

“day, lu gapapa?” tanya hanbin mengulurkan tangannya pada wajah dahyun namun segera ditepis oleh dahyun

“gua gapapa, gausah deket-deket gua” ucap dahyun dingin lalu pergi meninggalkan hanbin sendiri.

...

Saat ini dahyun sedang berada di halte bus, menundukkan kepalanya tanpa memperdulikan beberapa bus yang sudah berhenti dihadapannya dan melewatinya.

Tangannya bergerak mengusap pipinya yang tadi ditampar oleh taeyong, rasa perih masih dapat ia rasakan.

Air matanya turun begitu saja saat mengingat kejadian tersebut, betapa teganya orang yang berstatus sebagai kekasihnya itu melukainya seperti itu.

Nyesss...

Tiba-tiba rasa dingin ia rasakan dipipinya. Dahyunpun mengalihkan pandangannya pada seseorang yang sudah berdiri disampingnya dengan dua kaleng cola ditangannya. Dengan segera dahyun mengalihkan pandangannya kembali dan menghapus air matanya.

“minum dulu nih” ucap orang tersebut namun tak digubris oleh dahyun

Merasa diabaikan, orang tersebut menarik tangan kanan dahyun dan memberikan minumannya ke genggaman tangan dahyun, sehingga mau tidak mau dahyun menerimanya. Orang tersebut memutuskan untuk duduk disamping dahyun.

Hening

Tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Keduanya hanya memandang jalan didepannya dengan minuman yang masih ada pada tangan keduanya.

“sorry...” lirih orang tersebut

Dahyun masih tidak menggubris perkataannya

“maafin gua, gua tau becanda gua kelewatan, mungkin kalo gua ada diposisi dia, gua juga bakal semarah itu, maafin gua karena ulah gua lu jadi berantem sama dia, dan bahkan lu dilukain sama dia” ucapnya dengan nada yang menggambarkan betapa menyesalnya dirinya.

Dahyun memandang hanbin yang saat ini menundukkan kepalanya. Ya, orang tersebut adalah hanbin.

Dahyun menghela nafasnya

“iya, ini emang salah lu” ucap dahyun cuek

“loh? Ko lu ngeiyain sih? Bukannya ngebantah kek, bilang kalo gua tu gasalah apalah” ucap hanbin ngotot pada dahyun

“lah ko gitu? Lu niat ga sih minta maaf sama gua? Gua iyain malah minta dijawab begitu” dahyun menatap hanbin tak percaya

“terus, lu ngapain disini? Kan tadi gua udah bilang gausah deket-deket gua, lu ga denger?” lanjutnya memarahi hanbin

“ya mana bisa jir, lu aja sekelas ama gua, duduk didepan gua, yakali gua jauhin lu, lu mau gua pindah bangku? Pindah kelas? Atau bahkan pindah sekolah? Males banget gua,Cuma gara-gara permintaan lu idup gua jd ribet, ogah!” omel hanbin yang merasa kesal dengan permintaan dahyun.

Tanpa sadar, sebuah senyuman terukir dibibir dahyun saat mendengar hanbin berbicara panjang lebar hanya karena kesal pada dirinya.

“nah, kalo senyum kan jadi cantik, daripada nangis kek tadi” ucap hanbin sambil mengusap pelan rambut dahyun saat menyadari dahyun sedang tersenyum

“hilih, modus mulu lu” jawab dahyun menepis tangan hanbin

Hanbin hanya menatap dahyun dengan tatapan lembutnya.

Hanbin hanya menatap dahyun dengan tatapan lembutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Your smile is my favourite thing –hanbin

_TBC_

[1] MY TYPE √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang