Minato menarik nafasnya dengan tarikan panjang. Seperti halnya daur ulang. Ia menghembuskan nafas yang panjang pula. Hal ini ia lakukan selama pikirannya melayang jauh, menerawang kembali keputusan yang telah diambilnya. Ada rasa tak nyaman di hatinya saat ia memikirkan hal tersebut. Tapi dengan posisinya saat ini ia benar-benar dituntut untuk menjaga nama baik keluarganya.
Nama Namikaze bukan hanya sebuah nama belakang tanda sebuah keluarga besar yang pantas untuk dipertahankan. Nama Namikaze ─terlebih dengan nama Minato yang mengikuti─ akan membuat setiap orang menunduk hormat, jikalau mereka memang mengenal apa-dan-siapa-pemililik-dari Namikaze Company. Serta sepak terjang yang telah di tempuh olehnya.
Namekaze Company memang bukan sebuah perusahaan yang pasti berdiri di setiap provinsi di semua Negara seperti penggambaran cerita-cerita imajinatif lainnya. Karena hal yang tidak mungkin jika sebuah perusahaan yang berpengaruh karena tingginya harga jual saham berdiri di sebuah Negara miskin. Bayangkan saja, jangankan memikirkan untuk membeli saham atau sekedar menanamkan investasi di Namikaze Company, Nigeria, Ethiopia, Zimbabwe Kongo dan beberapa negara termiskin lainnya bahkan menghadapi masalah kelaparan dan kesehatan.
Tapi disitulah Namikaze Company mulai di kenal dunia. Perusahaan yang berjalan di bidang pembuatan mesin dan elektronik ini pada awalnya memang sebuah pabrik makanan. Tidak tanggung-tanggung. Produk yang dulu di bingkis masih dengan nama 'Yummy by Namikaze' ini memproduksi makanan-makanan yang tidak sempat terfikirkan rumah produksi yang bekerja di bidang yang sama. Setelah 'Yummy by Namikaze' sukses dengan mi ramennya ─jika rumah produksi lain menawarkan ramen instan, maka 'Yummy by Namikaze' menawarkan ramen yang telah di masak. Bedanya mereka memproduknya dalam bentuk beku.
'Yummy by Namikaze' mulai memproduksi makanan-makanan lainnya meski dengan konsep yang sama, yakni dibekukan. Seperti halnya Tako no Pizza, yakni pizza dengan bahan utama gurita khas buatan 'Yummy by Namikaze' yang bisa di rasakan siapa saja dan dimanapun.
Ice Sakura Jellyfish. Yakni minuman yang memiliki bahan dasar bunga sakura. Jangan fikirkan namanya yang membawa sebuah mahluk hidup bernama ubur-ubur. Itu hanya kilasan seperti apa minuman yang di tawarkan 'Yummy by Namikaze' yang terbuat dari bunga Sakura yang notabene di Jepang adalah tumbuhan yang amat sangat di jaga dan di lindungi. Jellyfish dalam label minuman ini karena kekenyalan yang terdapat didalamnya. Karena keunikan inilah yang membuat produk-produk 'Yummy by Namikaze' terkenal dan laris dipasaran.
Lambat laun. 'Yummy by Namikaze' memiliki kendala dalam membuat produk-produk baru yang mulai mendapat permintaan dari para konsumen. Karena terkadang beberapa perusahaan mesin tidak menjual atau tidak menerima permintaan mesin seperti yang diinginkan pemilik label 'Yummy by Namikaze'. Pada akhirnya. Setelah lima tahun berlalu dengan berjayanya 'Yummy by Namikaze', Minato selaku pemilik paten label 'Yummy by Namikaze' memutuskan untuk mendirikan perusahan pembuat mesinnya sendiri.
Selain untuk membuat mesin pembuat produk makanannya ─dengan cara merekrut para sarjana dan magister dalam bidang tekhnologi mesin─ perusahaan ini juga menerima pesanan mesin yang diinginkan konsumennya ─diluar daftar mesin yang mereka punya.
Tak berhenti disitu, Minato juga mendirikan perusahaan elektronik yang ia beri label sama dengan perusahaan mesinnya. Rasenggan. Yang secara hokum sah berdiri dua tahun setelah pengesahan perusahaan mesinnya. Karena sepak terjang yang baik dan di terima dengan positif di masyarakat. Akhirnya Minato menyatukan perusahaannya dan mengubahnya menjadi sebuah perusahaan besar yang pada akhirnya di kenal dengan sebutan Namikaze Company.
Bekerja pada bidang makanan yang memiliki CEO Teuchi ─kini mendirikan sebuah restaurant yang kembali menggunakan nama Namikaze meski sepenuhnya dikendalikan oleh Teuchi. Bidang mesin dengan Kakashi sebgai CEO. Dan Iruka yang menjabat CEO di perusahaan electronik. Dengan Namikaze Minato sebagai direktur utamanya.