Lila Andrina Martin, mahasiswi ekonomi dan bisnis tingkat dua di Universitas Bandung. Lila masuk kesana dengan nilai tes yang sangat memuaskan. Semua itu karna otak cerdas Lila yang tentunya diwarisi oleh Papa dan Mama.
Honestly Lila nggak mau kuliah ekonomi, tapi ia harus mengikuti aturan Papa dan Mama. So well, Lila's wanna be a good daughter for her parents, so she's followed it. Mengingat Lila adalah anak tunggal, jadi kelak Lila sendiri yang akan mewarisi semua aset-aset penting keluarganya, and she should learn more abt economy and business.
Enough for Lila's fam.
So how abt her real life? Her friends? Her campus life? Her love story?
Lila tinggal sendiri di flat dekat kampus. Bukannya nggak mau serumah sama Papa dan Mama, tapi Lila ingin mencoba hal baru. Contohnya tinggal sendiri. Melakukan semua hal secara mandiri. Mengurus keperluan pribadi sendiri. Ia ingin meninggalkan zona nyaman di rumahnya yang serba disiapkan oleh orang lain. Untuk masalah keuangan, Lila memang selalu diberikan uang bulanan oleh Papa dan Mama, ada banyak sekali digitnya, namun Lila berusaha untuk tidak boros, mengingat dahulu ia acap kali menghamburkan uang untuk keperluan tidak penting. Lila banyak berubah setelah tinggal sendiri.
Lila memiliki 5 teman dekat perempuan yaitu Yumi, Elsa, Clara, Hani, dan Alcia. Mereka 6 sekawan beda jurusan. Yumi di fakultas musik, Elsa dan Alcia di fakultas bahasa, sedangkan Clara dan Hani mengikuti jejak Lila di fakultas ekonomi dan bisnis.
Untuk kehidupan kampus sendiri tidak jauh dari kata super sibuk, ditambah lagi kenyataan dan masalah lain diluar kampus yang makin dibuat sesak. Lila lelah! Siapa saja yang menjadi seorang Mahasiswa pasti merasakan bagaimana menyeimbangkan antara tugas-tugas kuliah dan masalah pribadi yang terus mengalir seperti air.
Apalagi kalau masalah cinta! Oh god! Jika bermasalah dengan satu hal itu, dunia bakal kelar. Apalagi tipe seperti Lila, gampang baper hatinya tuh. Dia polos dan mudah nangis. Cengeng tepatnya. Pernah sekali ketika Lila memergoki sang pacar makan berdua sama cewek lain, bukannya mutusin si cowoknya langsung di tempat, Lila malah pulang ke flat dan nangis seharian di kamar. Tentunya bikin repot temen-temennya, terutama Clara, karna hanya Clara yang memang tinggal di sebelah flat Lila. Hasil lain adalah Lila nggak mau ngelakuin apapun termasuk makan dan tugas kuliahnya pun ikut ditelantarkan. Semua temen-temennya pada ngomelin dia supaya nggak ngelakuin hal itu lagi. Efek cowok brengsek itu, Lila jadi hilang semangat. Hubungannya dan sang pacarpun ikut kandas. Kejadian ini sudah lama berlalu, ketika Lila masih kuliah semester 1. Namun memberi efek besar bagi Lila, karna setelah itu ia lebih hati-hati lagi dalam memilah-milah calon pacarnya nanti.
Sekian tentang Lila hehe