2

8.7K 661 81
                                    

((๑✧ꈊ✧๑))

Tak terasa jam istirahat pun berkumandang, siswa/i pun beranjak dari kelas menuju tempat semedi masing-masing, ntah itu ke kantin, game center, klub, lapangan, taman, rooftop, untung aja tu sekolah ga ada kuburan, ya kali ada yang mau mangkal disana, nyari sinyal gitu. Karna konon katanya sinyal dikuburan lebih dalem, sedalem galiannya, coba aja. 'tolong abaikan saja yang barusan'

Jennie dan rose pun sudah sampai di kantin, menghampiri jiso dan seulrene yang lebih dulu sampai. Duduk di salah satu meja kebesaran mereka yang ntah kenapa ga pernah ada yang berani menduduki meja mewah yang berada di sudut paling nyaman dengan tulisan "rose's squad".

"udah pesen?" tanya rose

"udah, seperti biasa 4 sehat 5 sempurna 6 kelebihan 7 kelewatan 8 overdosis" ucap jisoo asal yang dibalas dengan jitakan sayang dari seulgi.

"yak!!! Kau mau buat otakku yang jenius ini jadi bodoh apa!" protesny

"otak chickin aja bangga" cibir seul yang dibalas tatapan garang jisoo.

"denger chickin aku jadi lapar" ucapan rose membuat mereka semua speechless.

"kau kan selalu lapar rose" sindir irene menggelengkan kepalanya.

Jennie hanya tersenyum melihat tingkah laku para sahabat rasa keluarganya ini. Tak ada yang berubah, meski sudah 8 th mereka masih sama.

Tak berapa lama pun pesanan mereka datang. Jennie mengedarkan pandangannya kesekeliling kantin, matanya menangkap seorang yang dikenalnya sedang duduk bersama 3 orang lainnya, yang jennie yakini bukan orang korea dari bahasa yang mereka gunakan saat berbicara. Jisoo yang menyadari arah tatapan jennie pun membuka suara.

"namanya Lisa, Lalisa Manoban, teman sekelas mu kan?" tanya jisoo yang hanya dibalas anggukan oleh jennie.

"itu 3 sahabatnya dari thailand, para murid-murid disini menamai mereka thaination, laki-laki ganteng disebelah kanan nya itu namanya bambam, kalau yang wanita cantik itu sorn, dan laki-laki cakep disebelahnya ten, aku ga hafal nama asli mereka, susah nyebutnya" jelas jisoo.

"kenapa menjelaskannya padaku"? tanya jennie sambil menaikkan sebelah alisnya.

Mereka pun hanya terkekeh mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut gadis itu.

"ya karena sepertinya kamu penasaran, liat aja mata mu ga beranjak dari Lisa" ujar irene enteng.

"nah jen, ga usah terlibat sama lisa deh, kamu ga akan kuat dengan sifat abstraknya"

"hellowww jisoo-ssi, ngaca dulu bisa?" sindir seulgi

"ish tapi aku kan ga separah lisa" protesnya

BRAKK!!!

Sontak mereka pun terkejut dengan bunyi gebrakan dimeja mereka. Dihadapan mereka telah berdiri seorang Lalisa Manoban, dengan satu tangan di atas meja dan tangan lainnya dipinggang, menghadap ke jennie dengan tatapan yang sulit di artikan.

..............hening..............

Tak seorang pun di kantin itu yang bersuara, seakan waktu terhenti, mereka menghentikan aktivitas yang sedang mereka lakukan, melihat kearah meja rose's squad, memperhatikan gadis jangkung bak barbie yang sedang berkacak pinggang dengan angkuhnya.

Cup....

Seakan dunia retak, mereka menyaksikan secara live seorang lalisa manoban sedang mencium kim jennie sang murid baru tepat di bibir nya. Sedetik kemudian mereka berteriak histeris, sadar akan kesalahan yang mereka lakukan, yaitu lupa menvideokan adegan barusan, yang berarti ga bisa di upload ke sosmed mereka, ya kan rugi ga ada yang di liat ya ga ada pemasukan dong.

it started with a bet 《Jenlisa》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang