3

641 73 2
                                    

"Pangeran.. mau kemana?". Tny teman2 wendy.

"Yas, mwoyaa.. aku hnya pengawal raja. Bukan pengeran". Gumam wendy

"Anniyaa.. raja dan putri irene menyuruh kami memanggilmu pangeran. Ini perintah. Jadi kalau ada apa2, katakan saja pda kami". Ucp para teman wendy.

"Pangeran mau kemana?". Tny Hani

"Aiisshh, jinjjaa.. aku mau memanggil tabib kerajaan". Ucp wendy.

"Pangeran temani putri irene saja. Biar kami yg memanggil tabib kerajaan". Ucp seulgi

Wendy menurut saja. Atas tawaran teman temannya.
Wendy kembali ke kamar irene.
"Tok.. tok"
Wendy mengetuk pintu lalu pelayan membuka pintu tsb.

Pelayan menunduk sopan. Wendy masuk kedlm. Melihat irene yg berbaring.
Irene melihat kearah wendy sekilas. Karena salah tingkah.

"Ini pangeran, air hangatnya". Ucp jennie.

"Baiklah, letakkan disana. Tabib kerajaan segera datang". Ucp wendy.

Jennie keluar dri kamar irene. Wendy memeras handuk tsb. Lalu mengusap lembut kaki irene.
"Maafkan saya putri.. tahan sedikit". Ucp wendy menatap irene.

Irene menggeser tubuhnya bersandar dipinggir kasur.

"Aakkk, appo!!". Rintih irene menahan tangan wendy

Wendy menghentikan sebentar, lalu diulanginya lagi.
Irene tdk lagi kesakitan. Menatap wajah wendy yg serius mengompres kakinya.

"Irene.. putri eomma". Ucp tiffany, masuk kekamar irene.
Tiffany memeluk irene.

"Eomma, kapan sampai istana? Bagaimana kondisi grandfa?". Tny irene.

Wendy berdiri dihadapan mereka. Taeyeon masuk.
"Bagaimana dengan kakinya? Apa parah?". Tny taeyeon kpda wendy.

"Ah, anni.. sepertinya terkilir, nmn putri irene masih merasakan sakit". Ucp wendy

"Kaki irene sakit". Rintih irene pda eommanya.

"Bagaimana bisa ini terjadi.. wendy? Bukankah seharusnya tugasmu melindungi putri irene. Dan sekarang kau suami dari putri irene. Seharusnya kau menjaga nya agar tdk terluka". Tegas tiffany.

"Maafkan aku yang mulia ratu.." wendy menunduk meminta maaf.

"Sudahlah, ini juga sudah terjadi. Irene sudah sering terjatuh dari tangga. Maka nya dia tidak bisa tanpa penuntun jika dia turun tangga". Ucp taeyeon pda wendy.

"Ne, yang mulia.." wendy menyesal.

Irene diam menyesal melihat wendy yg mendapat teguran. Padahal wendy tdk tau apa2. Dan yg menolongnya.

"Lusa, pesta atas pernikahan kalian akan diadakan diistana. Semua rakyat gritari di undang dari kalangan manapun. Jadi, kalian harus jaga kesehatan kalian". Ucp taeyeon.

"Tapi, kaki irene masih sakit sayang". Ucp tiffany.

"Kita tdk bisa menundanya. Irene istirahatkan dirimu. Dan wendy, mulai sekarang kau adlh pangeran di istana. Jaga sikap dan tetap berada disamping irene." Ucp taeyeon.

"Baik, yang mulia.." ucp wendy mengerti.

Raja Taeyeon dan ratu tiffany keluar dri kamar irene. Tinggalah wendy dan irene.

"Kenapa tabib kerajaan lama sekali?". Gumam wendy.

"Appa sudah menyuruhnya kembali. Karena kakiku hnya terkilir". Ucp irene.

"Ah, maafkan saya putri". Wendy kembali menunduk.

"Jangan panggil aku putri, panggil irene saja." Pinta irene.

"Baik... put.. ah irene". Ucp wendy.

"Aku harap, tdk ada kecanggungan lagi mulai dari sekarang. Kita akan tidur bersama bukan?". Tny irene.

"Ne? Ah, ne.." wendy terbata bata.

"Kita sudah menikah.. jadi, bersikap layaknya pasangan suami istri lainnya". Ucp irene.

Wendy bingung dgn perkataan irene. Hnya melihat irene yg tidur. Irene masih mengenakan pakaian resmi seorg putri.

Malam menjelang.
Wendy berada di belakang istana, tempat biasa dia dan teman2nya bersantai.

Irene bangun dibantu jennie mengganti pakaiannya.
"Dimana pangeran?". Tny irene.

"Pangeran tadi permisi mau keluar sebentar putri. Sepertinya sebentar lagi akan kembali". Ucp jennie

"Apa sudah lama?".

"Tidak, baru 5 menit yg lalu". Ucp jennie.

"Aku kembali kekamarku.. kalian harus jaga kesehatan arajji". Ucp wendy.

"Wae? Biasanya sangat malam kau tertidur?". Tny seulgi

"Anni, sudah.. annyeong". Wendy berjalan menuju kamarnya. Nmn dihalangi penjaga istana.

"Ada apa? Ini kamar saya". Ucp wendy

"Maaf pangeran, kamar ini sudah dikosongkan. Raja menyuruh memindahkan perlengkapan pangeran dikamar putri irene." Ucp dua penjaga

Wendy diam sesaat. Wendy tersenyum kemudian menuju kamar irene.
"Tok.. tok.."
Wendy mengetuk pintu.
Lalu membuka pintu dn masuk dgn menutup kmbali pintu.

Irene duduk bersandar dipinggir kasur.

"Maafkan saya jika mengganggu, putri." Ucp wendy menunduk.

Irene menatap wendy sekilas.
"Barang barangmu sudah dipindahkan semua." Ucp irene.

Wendy melihat semua barangnya sudh tersusun rapi di kamar irene.
Pedang pedangnya pun tertata rapi tergantung didinding.

"Apa kau tdk. Membeli pakaian. Hanya ada pedang semuanya." Ucp irene

"Maafkan aku putri.. jika putri terganggu, akan aku singkirkan pedang pedangku". Ucp wendy

"Anniyaa.. gwinchana". Irene berbaring membelakangi wendy yg masih berdiri.

Wendy bingung mau tidur dimana. Lalu wendy berjalan kearah jendela. Menutup jendela. Lalu duduk dibawah jendela tsb.

Irene berbalik melihat wendy yg duduk disebelah sana.
Irene bangun. Dn duduk.

"Apa kau tdk mau tidur disini? Apa aku sebegitu menakutkan?". Tny irene

Wendy lgs berdiri menunduk sopan.
"Maaf putri.. tidak seperti itu, saya takut jika saya akan mengganggu tidur putri. Lebih baik saya tidur disini". Ucp wendy.

"Bagaimana caramu tidur? Disana sangat dingin. Dan tanpa alas tidur. Tidurlah disini," ucp irene kembali tertidur.

Wendy ragu hendak mendekat pda irene.
Namun akhirnya wendy tertidur disamping irene. Irene tersenyum merasakan jika wendy sudah tidur disampingnya. Tanpa obat tidur.

Irene sudah tertidur pulas. Nmn wendy blm tidur.
Irene berbalik. Nmn sedikit menutupi wajahnya dgn selimut.

"Bagaimana bisa aku tiba2 menikah, dengan seorg putri raja?". Batin wendy menatap irene yg tertidur.

"Aku bahkan tdk pernah menginginkan hal ini. Aku berpikir bahwa aku tdk akan menikah dgn siapapun. Tpi nyatanya aku sudah menjadi suami seorg putri kerajaan. Bahkan wajah dan tubuhnya nyaris sempurna". Batin wendy tersenyum menatap irene yg terlelap.

Lama wendy berperang dgn pikirannya. Ia lalu tertidur.
Irene terbangun. Karena haus.
Nmn irene mengurungkan mengambil air karena mata irene terfokus pda wajah wendy yg terlelap.

"Ekspresi wajahnya sangat berbeda saat dia tidur dgn meminum obat tidur". Batin irene tersenyum.

Kepala wendy bergerak. Merubah dari posisi kanan menjadi kekiri. Membelakangi irene.
Irene sedikit sedih.
.
.
.
.
.. red mare in toronto, make me crying. They all crying. When hear wendy words.😭😭

My Hopes & GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang