Part 3

309 7 0
                                    

"Hey kau sedang apa sendirian disini?" Ucap seseorang berambut coklat ,safir matanya bertemu dengan mata violet miya, miya pun menoleh dan mendapati seseorang itu tengah menatapnya, hanya satu yang terlintas di pikiran miya , tampan~gumamnya.

"Siapa kau?"~ujar miya
"Perkenalkan aku gusion,kau siapa?dan mengapa kau disini sendirian?" ~ujar gusion
Sejenak miya diam tak menjawab,ia berusaha keras menahan tangisnya,namun ia segera beranjak berdiri dan meninggalkan pria itu disana yang sedang kebingungan.
Mengapa gadis itu pergi?~gumam gusion, ia masih tidak mengerti,apa kah ada yang salah dari pertanyaannya tadi? Dia pun akhirnya pergi meninggalkan tempat itu dan menurut gusion gadis yang ditemuinya barusan sangat cantik,hanya saja tertutupi oleh keadaannya tadi,ia pergi ke toko buku untuk membeli perlengkapannya untuk sekolah besok.

Dilain tempat,miya sedang merenung dikamar, memandang langit lewat jendela, ia bolos kerja hariini karena suasana hatinya sedang kacau, ia melamun hingga satu jam dua jam , dan ia tersadar setelah seseorang mengetuk pintu rumahnya.

Tok..tok..tok...

Miya pun membukakan pintu dan terlihat seseorang menatap miya dengan tatapan sinis, lalu tertawa yang mengejek miya.

"Oh?jadi ini rumahmu?kumuh sekali, aku heran kenapa orang sepertimu bisa diterima di sekolah elite , kamu menggunakan pelet?"~ujar Ruby

Sedangkan miya hanya tertunduk dalam diam,dalam hatinya ia menggerutu ,kenapa sih Ruby harus tau rumah miya dimana, ini hanya akan membuatnya semakin dibully, miya tidak menjawab,terus saja diam,sedangkan Ruby terus mengoceh yang membuat miya sakit hati, tak lama kemudian,Ruby meninggalkan Ruby karena merasa sia sia mendatangi miya ,ia berharap miya menangis bertekuk lutut di hadapannya, ia hanya diam saja,akhirnya Ruby pun pergi.

SKIP

Keesokan harinya,miya bangun dan melirik jamnya ,jam 6 ternyata,ia segera bangun dan mandi setelah itu bersiap ke sekolah,miya tidak sarapan,kenapa?bukan karena tidak sempat ,tapi miya tidak memiliki apa apa,karena ia kemarin bolos kerja,Miya mencoba sedikit dandan hari ini agar tidak terlihat kucel dan kusam.

Sesampainya disekolah,omongan ocehan cibiran dari murid" lainnya menghiasi telinga miya, miya terus berjalan menyusuri koridor ,tidak peduli dengan omongan mereka , namun tiba" miya terhenti karena menabrak sesuatu,seperti dada bidang seseorang mungkin? Miya pun mendongak ke atas dan mendapati Alucard sedang berdiri di depannya dan menatapnya.
Miya menyuruh Alucard untuk minggir,namun Alucard tetap saja mengikuti gerakan miya, miya bukannya sombong,namun ia malas jika harus berurusan kembali dengan Ruby.

"Hey sombong sekali kau?tidakkah kau tau aku sia-" omongan Alucard terhenti karena miya memotongnya

"ketua osis,aku tau sudahlah minggir kau menghalangi jalanku~"ujar miya

Alucard yang tak terima diabaikan begitu saja langsung menggenggam tangan miya dengan keras,sedangkan miya berusaha melepaskannya,namun tiba" saja Alucard melepaskannya,membuat miya jatuh,lagi" dia harus menahan malu karena diperlakukan seperti itu didepan banyak orang. Tak berpikir panjang,miya pun langsung berlari,entah kemana ,tapi disekolah tersebut ia menuju ke arah gudang.

Gudang tersebut jarang dilalui oleh murid" ,makannya disitu sepi,namun saat sampai disana terdapat sekumpulan anak cowok yang sedang nongkrong, saat miya hendak berbalik,mereka memanggilnya,dan menghampirinya, miya pun mundur hingga rapat ke tembok karena saking takutnya.

"Hey,kau gadis miskin itu ya?hari ini kau tampak sangat cantik dari sebelumnya,baru kusadari ternyata kau putih,dan kulitmu halus,badanmu juga wah lumayan"~ucap seseorang itu sambil memegang pipi miya,miya hanya menunduk saja tidak tau harus bagaimana,jika melawan tentu ia akan kalah,dia cewe Seorang ,melawan 6 orang cowok yang tinggi".

alucardxmiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang