Say Goodbye [End]

4.9K 662 74
                                    

Terimakasih untuk kalian yang telah sampai ke titik ini, untuk tidak berprasangka pada Lucid dan memutuskan untuk menyelesaikannya sampai akhir!

Hope you like it and, jangan lupa play BigBang ㅡ Haru Haru!

.

Hari itu langit bersinar cerah, namun bagi Taehyung itu terlihat seperti awan kelabu yang tak memiliki akhir. Ia berdiri di depan cermin overall, dengan setelan jas lengkap berwarna hitam. Surai pirangnya yang selalu teracak kini terlihat lebih rapih, meski begitu ia tak dapat melakukan apapun dengan mata sembab, wajah pias dan kantung matanya.

Ini adalah kali pertama dalam hidupnya, bagi seorang Kim Taehyung untuk mengenakan setelan jas lengkap.

Satu-satunya jas yang ia miliki, diberikan oleh kekasih tercintanya tepat sebulan yang lalu. Karena kekasih cantiknya yang berstatus mahasiswi semester akhir itu sedang disibukkan dengan sidang dan berbagai hal, Lisa bilang ia ingin Taehyung hadir pada hari wisudanya dengan begitu tampan. Taehyung ingat sekali, Lisa mengatakannya dengan nada cerianya yang begitu bersemangat.

'Sengaja kubeli untuk TaeTae! Sebentar lagi aku akan lulus, dan aku ingin kekasih tampanku ini hadir di acara wisudaku dengan setelan jas yang akan membuatmu semakin tampan! Kyaa~ aku tak dapat menantikannya, untuk melihat TaeTae yang selalu berantakan menggunakan setelan jas formal! Pasti tampan sekali!!!'

Pada akhirnya, Taehyung benar-benar mengenakan setelan jas formal yang lengkap. Lisa benar, Taehyung terlihat berkali-kali lipat jauh lebih tampan. Meski masih pirang, namun ia merapihkan rambutnya dengan memangkasnya di beberapa sisi. Sayangnya, gadis itu tak dapat melihat wajah tampan kekasihnya dalam setelan jas.

Meski teruntuk acara wisuda Lisa,  Taehyung akhirnya mengenakan setelan jas itu pada hari ini.

Hari pemakaman kekasih cantiknya.

Jasad gadis itu disemayamkan selama tiga hari di rumah duka, setelah menerima begitu banyak tamu dari kalangan dosen, anggota klub sains, teman asrama dan rekan mahasiswa lain. Taehyung berjalan paling depan, membawa foto diri gadis yang begitu dicintainya, wajah cantik berhias senyuman cerah yang memikat itu.

Sementara dibelakangnya, Ten, Sehun, Daehyun dan Chan membawa peti mati gadis yang berhias bunga. Orang tua kekasihnya dan seorang pria berjalan dengan tangisan penuh, mengikuti peti mati si bungsu keluarga Park yang dibawa oleh para sahabatnya.

Ketika peti mati dimasukkan kedalam mobil jenazah, tanpa sadar Taehyung hanya mematung sambil mendekap erat foto Lisa. Airmatanya keluar tanpa terbendung, dan pria itu bahkan tak mencoba untuk menyekanya. Usapan hangat Park Chanyeol di bahunya menyadarkan sang pria, kakak Lisa itu menyuruh Taehyung untuk menaiki mobil keluarga.

Namun ia menggeleng pelan, Taehyung ingin naik mobil jenazah saja.

Sepanjang perjalanan menuju krematorium, pandangan Taehyung terus menerawang. Merasakan waktu yang berjalan terlalu cepat, atau kadang dapat menjadi begitu lambat. Taehyung tak tahu, garis hidup Taehyung melenceng jauh dari porosnya. Maka ketika mereka tiba disana, Taehyung pikir waktu berjalan terlalu cepat dan ia takkan pernah siap.

Ia takkan siap, dan takkan pernah siap ketika peti mati itu dimasukkan kedalam tungku.

Pegangan tangannya mengerat pada bingkai foto, dan Park Chanyeol ㅡorang yang paling membenci kehadirannya disisi Lisa adalah orang yang memeluknya erat ketika api itu mulai berkobar menelan peti mati tersebut. Mereka menangis bersama dalam keheningan, ketika ibu kekasihnya tak dapat menahan raungannya dalam dekapan sang suami.

♪ 하루 하루 (One Day) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang