06

41 5 4
                                    

Di kelas Rena mendengarkan dosen plontos itu menerangkan. Dengan sesekali menguap sebab tadi malam, ia mengerjakan tugas hingga larut. Dan jadilah ia baru tidur jam 2 pagi.

Kuat juga tu mata.

Di sebelahnya terdapat Jessi yang sepaneng melihat dosen dan buku secara bergantian, ia sesekali melihat buku jika dosen itu menyuruhnya melihat pelajaran pada bagian tertentu.

"Renata anargya!" Ucap dosen plontos itu pada Rena. Semua mahasiswa langsung memerhatikan apa yang di ucapkan dosen mereka.

"Ya, pak!" Tanya Rena bingung, lalu ia melihat Jessi yang melihat kearahnya. Kemudian di tatapnya lagi dosen tersebut.

"Jika kamu tidak minat pada pelajaran saya, keluar tidak apa-apa. Saya memerhatikan kamu daritadi, sepertinya menguap terus". Ucap dosen itu.

"Tidak, pak. Saya hanya ngantuk saja, tadi malam kurang tidur". Selak Rena dengan menunduk.

"Yasudah. Perhatikan apa yang saya terangkan!" Suruh dosen itu yang di susul dengan membaca buku nya kembali.

"Baik, pak". Patuh Rena.

Suasana kelas hening kembali, semua pada berkutat dengan tugasnya masing-masing.

Tak terasa waktu kelas telah usai. Dosen itu merapikan buku-buku nya lalu keluar dengan melangkahkan kaki nya ke pintu.

"Sampai jumpa minggu depan anak-anak!" Ucap dosen itu di ambang pintu, dan di jawab 'iya' serempak oleh para penghuni kelas.

"Kafe nyok Jess!" Ajak Rena dengan men-ransel tas punggung nya. Dan di berikan anggukan oleh Jessi.

Biasa irit suara. Suara itu mahal kawan-kawan. Jika menurut Jessi!

Rena dan Jessi melewati koridor yang ramai oleh para pemuda-pemudi. Ada yang pacara, bercengkraman hingga jalan sambil gendengan tangan.

Kalo perempuan mah kagak papa, lah ini laki-laki, berasa homo aja ini orang. Aneh-aneh ae orang-orang sini.

Di tengah perjalanan ia melihat seorang laki-laki berlarian kearahnya, dan di susul oleh para pengawalnya.

Siapa lagi kalo bukan Genta and friends.

"Rena... Rena... " Panggil Genta dengan napas ngos-ngos an. Seperti orang marathon yang menempuh jarak puluhan kilo meter.

Lebay!

"Gilak lari lo kenceng amat, lo lari apa melesat sih? cepet amat, sumpah!" Ucap Didik sama ngos-ngos an nya, dengan meluncurnya keringat di kaos dan wajahnya.

"Lari lah goblok! Lo kira gue boboiboy!" Ucap Genta dengan mengalihkan pandangannya kembali ke arah Rena.

"Ren, kantin yuk!" Ajak Genta dan Rena langsung menaikan satu alisnya.

"Dalam rangka apa lo, ajak gue?" Tanya Rena.

"Dalam rangka syukuran kucingnya Genta, ngelahirin kembar 10!" Ucap Rifky yang langung mengundang gelak tawa yang lain.

"Sok tau lo, ampas tahu! Mmm.... Nggak ada sih, ya.... Cuma buat refresing aja!" Sahut Genta dengan menempeleng kepala Rifky.

"Nggah ah, gue sama temen gue udah boking tempat di kafe!" Ucap Rena dengan melihat Jessi yang sedang fokus pada ponselnya.

"Nah, yaudah kita ke kafe depan kampus aja. Murah juge tuh tempat!"

"Yaudah ayo!"

Mereka serempak beriringan menuju pintu keluar Universitas. Dengan sesekali menyebrang langsung sampai pada tempat yang mereka tuju.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAGIC MATE!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang