#13 | Indahnya Pacaran Halal

19.4K 982 178
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

¤Marentin Niagara¤-- Selamat Membaca --

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤Marentin Niagara¤
-- Selamat Membaca --

¤ sambil bacanya jangan lupa klik tautan link diatas ya ¤

Bukan soundtrack tapi suara Cik Dato' Sri Siti Nurhaliza dan Judika kali ini telah menyentuh sisi hati yang terdalam untuk mengiringi kisah cinta Ghulam dan Omai

"Kisah ku Inginkan"

Spesial chapter ini author persembahkan full cerita Omai dan Ghulam
Jadi jika ada pertanyaan Fawwaznya kemana, Bundanya Ghulam bagaimana, Ummanya Omai seperti apa?? Tolong disave dulu pertanyaannya, innallaha maashobirin, semua ada waktu yang tepat untuk mengungkapkan 😊😊😊, let's see  👉👉

🍒🍒


what's yours will find you - Ali bin Abi Thalib

✍✍

Masih ada yang belum atau bahkan tidak sama sekali percaya akan qodho dan qodar? Allah maha kuasa menentukan. Lantas sebagai hambaNya, masih belum jelaskan kita bahwa apa-apa yang kita lakukan di dunia ini hanyalah sarana untuk mengharap ridhoNya?

Ghulam, telah menyerahkan sepenuhnya berkas-berkas pernikahannya dengan Omai kepada sebuah travel umrah dan haji yang juga menyediakan jasa untuk jamaahnya melaksanakan pernikahan di 2 kota suci umat Islam. Setelah Paman Hasan menandatangani perwaliannya untuk Omaira, berkas tersebut segera diserahkan Ghulam kepada penanggungjawabnya. Lazimnya, berkas masuk ke KJRI Jeddah harus 3 bulan sebelum dilaksanakan pernikahan, namun karena pernikahan Ghulam dan Omai yang memang dilaksanakan pada saat urgency dan harus segera maka inilah saatnya, satu minggu Ghulam menyelesaikan urusannya dengan KJRI. Dua kali harus bolak balik, Jeddah Madinah membuat Omai mengkhawatirkan suaminya.

"Ada Allah menyertaiku, Dek. Kamu nggak perlu risau."

"Tapi Mas, mas Ghulam itu di sini naik kendaraan umum. Orang-orang di sini jarang yang bisa berbahasa Inggris." Kata Omai.

"Hal tashik fi muharati fi allughat alearabia?" tanya Ghulam dengan senyum mengembang -- apakah engkau meragukan kemampuan bahasa arabku --

"Mashaallah, Mas? hawal maratan 'ukhraa, 'urid samaeuha maratan 'ukhraa?" pinta Omai dengan penuh haru. Mendengar suaminya mengucapkan bahasa arab dengan fasih dan sangat lancar. -- coba ulang sekali lagi, aku ingin mendengarnya kembali --

"Subhanallah, hal tashik fi muharati fi allughat alearabia, ya habibati?" pipi Omai langsung merona mendengar panggilan barunya dari sang suami. Ya Habibati, ya sayangku, ya kekasihku, ya cintaku. Wanita mana yang tidak bahagia dipanggil seperti itu oleh lelaki halalnya.

Kasta Cinta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang