Sekarang,Xavier sudah memutuskan untuk pergi sendiri.demi menyelamatkan gadis nya.apapun rela Xavier serahkan bahkan Xavier rela Mati demi menyelamatkan gadis nya.bagi Xavier,gadisnya itu lebih dari segalanya.dan malam ini dia akan pergi ke tempat Vampire pemberontak itu.
Semua pikiran negatif berkecamuk di otak nya.
Bagaimana Jika,Matthew sudah menghisap darah gadisnya,apa yang sedang Matthew lakukan pada gadisnya sekarang,apa gadisnya sedang bertahan hidup?atau Matthew menyiksa gadisnya perlahan membiarkan sakit yang menjalar di tubuhnya.atau membunuhnya?Xavier yakin,bahwa Matthew sangat membenci Wina karena gadis itu Mate nya pasangan hidupnya."Arrrgghh,sial kau Matthew jika terjadi apa-apa pada gadis ku, aku tidak akan segan untuk menghabisi mu sekarang.kalau bisa aku akan langsung membuat mu menjadi abu hilang tanpa jejak." ucap Xavier sambil mengacak rambutnya frustasi sambil mengepalkan tangannya menahan marah.apa yang di lakukannya Xavier merasa melakukan kesalahan pada gadisnya.Xavier bersalah karena tidak menjaga gadisnya dengan pengawal ketat.
"Sayang..." batin Xavier, dia sangat merindukan gadis mungilnya itu.apakah?gadisnya juga merindukkannya.
"Aku harus pergi,malam ini sekarang ya aku
harus pergi demi menyelamatkan gadis mungil ku." gumam Xavier dia tidak perlu mengumpul-
kan para pasukkan dulu untuk beramai-ramai ketempat para Vampire pemberontak itu,hanya dia sendiri ya dia sendiri yang akan menyelamat-
kan Mate nya."Sayang tunggu aku,aku akan datang seorang diri demi menyelamatkan mu." batin Xavier.
Padahal,Xavier tidak tau bahwa Matthew juga menyukai gadisnya.
***
Setelah,Wina di tinggalkan oleh Matthew
seorang diri.dia memutuskan untuk masuk kekamar Matthew saja merebahkan dirinya.pria pucat itu tidak ada entah kemana.saat Wina memejamkan matanya ucapan Matthew tadi kembali terngiang-ngiang di pikirannya yang benar saja,Wina tidak habis pikir bahwa Matthew juga menyukainya dan menyatakan perasaannya terang-terangan saat di meja makan tadi.Tapi Wina menolak dan hanya ingin berteman pada Mathew saja.Wina tidak tau hatinya ini
untuk siapa?untuk Xavier?ya pria itu juga sudah menyatakan perasaanya terlebih dahulu di bandingkan Matthew.bahkan Xavier sudah mengklaim Wina sebagai Miliknya dengan cara mengigit lehernya."Bagaimana,kalau aku mengajak mereka berdamai saja?"gumam Wina.
"Tapi,aku tidak yakin apakah aku bisa menyatukan mereka kembali atau tidak karena mereka sudah menjadi musuh lama.aku juga
tidak tau mengapa Matthew sangat membenci Xavier."ucap Wina sambil meng acak rambut panjang nya Frustasi."Aku tidak tau,ini semacam cinta segitiga bodoh."
"Aku menolak Matthew,karena aku memilih Xavier?"pikir Wina.
"Eh,tidak apa yang ku pikirkan aku kan belum membalas pernyataan Xavier waktu itu." ucap Wina sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tidak,apa aku aneh?apa aku gila?sedari tadi aku berbicara sendiri.tidak ada lawan bicara yang ku ajak mengobrol."ucap Wina sambil mengedarkan pandangannya,hanya dia sendiri di kamar besar ini.
"Ya tuhan apa yang aku lakukan."ucap Wina sambil memukul-mukul kepalanya.
"Aku sudah seperti ini,aku sudah tidak Normal
lagi karena bertemu makhluk aneh berwajah pucat itu,bahkan aku sekarang berbicara
sendiri"Ucap Wina sambil mengigit jarinya."Apakah,aku sudah gila!apa penampilan ku Aneh."Ucap Wina sambil berlari,memburu cermin besar di hadapannya memperhatikan setiap detail wajahnya dan tubuhnya.
Wina pun menghebuskan nafas." ternyata tidak,penampilan ku tidak aneh hanya saja
bekas gigitan Xavier tidak hilang-hilang
padahal ini,sudah dua hari."ucap Wina sambil menghentak-hentakan kakinya kembali menduduk kan tubuhnya di ranjang King Size.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Vampire [TAMAT]
Vampirecerita ini belum pernah di revisi sama sekali jadi mohon maaf apabila banyak typo typo berterbaran Beberapa kali Rank : # 1- Fantasi # 1- Half # 1- Misteri # 1-Arrogant # 1- Romance # 2- Misterius # 3- Vampire 'xavier farel Addison' seorang raja va...