Ranada berangkat di anter sungchan ke kampus, kali ini agak telat karena sungchan susah banget di bangunin.
"Maaf ya dek" sungchan menghadap kesamping namun ranada sudah membuka pintu, keluar sambil bilang "l
Besok aku berangkat naik bus aja"Sungchan menghela napas menyesal ketika melihat adiknya pergi dengan raut wajah yang kesel.
Ranada berlari dengan cepat karena sudah terlambat 2 menit, sesampainya di kelas sunghoon terus menatap ranada yang tampak murung.
"Kok telat?" Tanya jay yang tidak pernah melihat ranada telat selama ini.
Ranada mengeluarkan semua peralatan dari dalam ranselnya. "Untung aja dosen belom masuk" tambah jay lagi.
"Kak sungchan susah banget di banguninnya" dumel ranada dengan wajah super duper kesal.
Jay menepuk bahu ranada prihatin "sabar,sabar"
"Btw tumben lo ga bareng sunghoon?"
"Die ama cewenya ah ga usah banyak tanya deh gua lagi ga mood nih"
"Buset dah galak bener"
Setelah percakapan itu ranada sama jay diem mereka fokus ke materi yang di sampein sama dosen di depan karena kali ini gaada praktek.
Sunghoon yang duduk di deretan kursi paling depan melihat kedua sahabatnya itu kebelakang sambil senyum, jay bergidik geli ketika sunghoon tersenyum sambil mengedipkan matanya sementara ranada ga ngelihat sunghoon sebab dia kesel banget dan nunduk terus.
Kelas berakhir ranada mengemas semua peralatan tulisnya tanpa ada semangat sedikitpun, dia keluar dari kelas paling akhir.
Di depan dekat pintu sunghoon sudah bersender ganteng sambil senyam senyum ke cewe-cewe yang lalu lalang merhatiin dia. Ranada keluar kelas tanpa melihat kiri dan kanan jadi dia ga sadar kalau ada sunghoon lagi nungguin.
Sunghoon langsung narik lengan kiri ranada membuat gadis itu terkejut dan otomatis berbalik menghadap sunghoon.
"Lo ngambek?" Pertanyaan yang sudah ada di kepala sunghoon sedari tadi.
"Ck, apasih?"
"Lo ngambek gara-gara ga di barengin?"
"Cih ngapain banget gua ngambek gara-gara ga bareng sama lo" Ketus ranada seraya menepis genggaman sunghoon pada lengannya.
Sunghoon masih menatap ranada dengan tatapan menunggu jawaban yang dia inginkan, ranada menghela napasnya "gua kesel sama kak sungchan, gua juga lagi ga enak badan gua sekarang mau cepet pulang, puas?" Ranada langsung berbalik badan hendak pergi namun tiba-tiba sunghoon sudah berdiri di hadapannya sambil merentangkan tangan.
Ranada pengen banget rasanya mukul kepala sunghoon seperti biasa yang dia lakuin tapi kali ini dia lagi ga bertenaga.
Ranada hanya berdiri diam sambil melotot ke sunghoon berharap itu anak bosa menyingkit dari hadapannya.
Alih-alih menyingkir tangan kanan sunghoon bergerak ke wajah ranada kemudian meletakkan punggung tangannya ke atas dahi ranada.
Ranada benar-benar terkejut sampai matanya terbelalak padahal sudah biasa sunghoon seperti ini setiap kali ranada sakit tetapi kenapa perasaannya kali ini terasa berbeda, jantungnya tiba-tiba berpacu dengan cepat.
Ranada masih terpaku menatap wajah sunghoon yang begitu dekat sialan jantung gua kenapa? Jangan-jangan gejela serangan jantung batin ranada di dalam hati.
"PANAS BANGET BADAN LO" sunghoon ngengas panik.
Nada langsung nepis tangan sunghoon "biasa aja sih" ranada ancang-ancang mau pergi lagi tapi lagi dan lagi sunghoon menarik lengannya "ish apasih?" Nada kesel banget.
"Ayo berobat, gua anterin"
"Ga usah, gua tu sekarang pengen pulang ga mau kemana-mana, paham ga si lo??!"
"Lo mesti berobat nad"
"gua tu cuma mau istirahat di rumah ice, please deh" nada udah ga sanggup lagi untuk ngegas sebab tenaganya semakin melemah.
Sunghoon mengehela napas "yaudah ayo kita pulang"
Rachel udah nungguin sunghoon di kelasnya sedari tadi, tapi orang yang di tunggu ga dateng-dateng juga, rachel udah kirim pesan tapi ga di bales sama sunghoon.
Rachel nelpon sunghoon tapi ga di angkat juga. Rachel akhirnya menyerah, ini udah hampir mau sejam dia nunggu. Jay melihat rachel keluar dari kelas "oh rachel?" Sapa jay.
"Eh jay" rachel tersenyum.
Jay melihat kelas rachel yang sudah kosong "lo nunggu temen?" Tanya jay.
"Aku nunggu sunghoon"
"Oh.. sunghoon udah balik duluan nganterin ranada ga enak badan"
Rachel ber oh kecewa kemudian tertawa pahit "kok sunghoon ga ngabarin ya" gumamnya, tetapi masih terdengar oleh jay.
"Mungkin sunghoon udah panik duluan jadi ga sempet ngabarin" sahut jay.
"Ah iya hahha kedengeran ya aku ngomong apa hehe"
"Santai aja, btw lo mau balik kan?"
"Iya"
"Yaudah gua anterin dah, yuk"
"Bener nih?"
"Iya ayu dah"
Semantara jay nganterin rachel pulang, sunghoon sekarang lagi mapah tubuh ranada yang sempoyongan ke dalam rumah menuju ke kamar. Sunghoon celingak celinguk ngelihat sekeliling rumah "gaada orang di rumah?" Tanyanya.
"Gada, paling kak sungchan lagi bucin" jawab ranada.
"Gue bisa sendiri sih, lebay banget pake di papah" ranada naik anak tangga sendirian tapi sunghoon malah tetep keukeh buat bantuin dia sampai ke kamar.
Sesampainya di kamar sunghoon langsung merebahkan tubuh ranada ke atas kasur "dingin ih gua butuh selimut" pinta ranada.
"Iya sebentar" sunghoon melihat di atas kasur ga ada selimut.
"Selimut lo taro mana?"
"Itu, di lemari paling bawah" ranada nunjuk lemari yang dia maksud.
Sunghoon mengangguk dan langsung ngambilin selimut untuk nyelimutin tubuh nada yang menggigil, nada langsung meremin matanya mencoba untuk tidur.
Tapi suara ringisan kecil selalu keluar dari mulutnya itu tandanya ranada tidur dengan tidak nyenyak.
Sunghoon langsung keluar dari kamar menuju ke lantai bawah masuk ke dapur ngambil air panas, dia balik lagi ke atas bawa sambil bawa air panas, air panas itu di taruh ke atas meja, sementara itu ia sibuk celingak celinguk melihat sekeliling kamar ranada.
"Duh, itu anak naro handuk kecil dimana ya?" Gumam sunghoon.
"Ice" panggil nada dengan suara lemah.
Sunghoon sejurus menghampiri nada, ranada masih dalam keadaan memejamkan mata "nad handuk kecil lo taro mana?"
"Hm?"
"Handuk kecil dimana?"
"Handuk?" Ranada nanya pake suara kecil banget mata juga masih merem.
"Iya"
"Itu di situ, di laci paling bawah" ranada nunjuk meja multifungsi lemari gitu.
Sunghoon langsung ambil handuk. "Ice?" Panggil nada lagi.
"Hm?" Tangan dan mata sunghoon masih sibuk ke dalem laci.
"Sekalian sama kaus kaki gue di laci nomor 2, dingin banget"
"Iya
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Or BoyFriend? (SUNGHOON ENHYPEN)
RandomGini nih kalau punya sahabat cowok, tapi tiba-tiba suatu saat lo malah suka sama dia dan berharap lebih dari sekedar sahabatan, mau milih kehilangan sahabat karena di jadiin pacar atau tetep stay sahabatan dan nahan sakit karena suka sama sahabat lo...