"Park sunghoon! Bisa diem ga sih lo sehari aja gue minta tolong, minta tolonggg banget gua sama lo!"
Sunghoon menutup kedua telinganya ketika Ranad berteriak kesal karena sunghoon mengganggunya yang sedang bermain game.
"Bisa nad bisa"
"Bisa apaan anjirt?" Tanya ranad dengan suara super kesal tetapi masih fokus bermain game.
"Lo bisa ngalihain lumba-lumba, kalau ngga mba kunti"
Ranad yang terlanjur kesal memukul bahu sunghoon dengan sangat keras, sunghoon memegang bahu bekas di pukul ranad sambil menatap ranad dengan tatapan kesal "kok kasar si?"
"Lagian lo rese banget, sono pulang ke rumah lo, ngapain di sini punya rumah juga"
Sunghoon langsung meluk bantal sofa erat sambil nonton tv "ga mau, enakan di sini ada mainan"
"Yaudah main sono, mainan keiju banyak tuh dari pada gangguin gue mulu"
"Lo kan mainannya" Sunghoon senyum lebar mengejek ranad.
Ranad yang tadinya berfokus bermain game langsung melototin sunghoon "maksud lo apa hah barusan?" Ranad langsung mendorong wajah sunghoon, dan ujung-ujungnya malah saling perang bantal.
"Heh udah! Setiap hari berantem mulu kerjaannya"
"Mah, suruh pulang kek dia"
"Emang kenapa?" Tanya mama.
"Kok emang kenapa si? Gara-gara dia main di sini mulu nih berisik mulu ini rumah"
Mama tiba-tiba senyum "sunghoon ga ke sini kamu nanyain terus, sunghoon mana ya? Sunghoon mana ya? Giliran anaknya di sini malah di berantemin mulu"
Ranad melongos tidak percaya mendengar apa yang mamanya barusan bilang "ih mama apaan si? kapan aku bilang gitu?"
Ranad melirik sunghoon "nanti kegeeran anaknya" Ketus ranad.
Sunghoon masang wajah kemenangan sok kegantengan, sementara ranad menarik napasnya mencoba bersabar sambil kembali memainkan ponselnya "ih tuh kan afk gua, ah tau ah males banget deh" Ranad mengerucutkan bibirnya, sambil melipas kedua lengan di dada karena kesal.
"Halah game doang sampai ngambek, cemen ah"
"Diem!"
"Yaudah deh maaf" Sunghoon ngebujuk ranad yang lagi ngambek.
"Nad beli kebutuhan rt gih, mama mau masak bahannya pada abis tuh" Ucap mama sambil duduk di hadapan ranad dan sunghoon.
"Nih kartunya, perginya sama sunghoon ya" Mama ngasih kartu debit nya ke ranad.
"Ga ah, aku sendiri aja" Jawab ranad kemudian berdiri ninggalin sunghoon dan mamanya ke kamar untuk bersiap-siap.
Tadi niatnya ranad memang mau pergi sendiri, eh tahunya mama maksa ranad pergi bareng sunghoon aja biar cepet sebab kalau ranad sendiri bawa belanjaannya ga akan kuat, kalau sama sunghoon kan enak di bantuin.
Ranad mengambil semua barang yang sudah di list oleh mamanya ke dalam troli belanja yang di dorong oleh sunghoon.
"Ice, bagusan yang mana?" Ranad ngasih unjuk 2 pasang sendal di tangan kiri dan kanannya, sebelah kiri warna putih sebelah kanan warna biru.
"Putih" Sunghoon langsung ngambil sendal biru dari tangan ranad kemudian di taruh ke rak paling atas.
Ranad melongo sewaktu melihat sunghoon menaruh sendal biru itu di tempat yang paling tinggi dari jangkauannya.
"Hah nyesel gue nanya"Ranad bergumam sendiri sambil berusaha mengambil sendal biru itu lagi.
Sunghoon bingung " Seingat gue, tadi gue bilang bagusan warna putih deh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Or BoyFriend? (SUNGHOON ENHYPEN)
De TodoGini nih kalau punya sahabat cowok, tapi tiba-tiba suatu saat lo malah suka sama dia dan berharap lebih dari sekedar sahabatan, mau milih kehilangan sahabat karena di jadiin pacar atau tetep stay sahabatan dan nahan sakit karena suka sama sahabat lo...