[satu] MOS - 1

288 27 5
                                    

Hari ini, hampir semua toko peralatan tulis ramai pengunjung. Semua toko tersebut juga hampir kehabisan stok untuk persediaan mereka. Banyaknya pengunjung tersebut dikarenakan berdekatan dengan hari masuk sekolah. mereka membeli alat tulis maupun perlengkapan masa orientasi.

Seorang anak laki-laki juga nampak menyibukkan diri seperti pengunjung lain. Karena lusa ia juga akan menjalani masa orientasi SMP. Ia sibuk mencari barang-barang yang ia perlukan.. Bolak – balik kesana kemari menyusuri tiap rak-rak yang ada di toko. Berharap keperluan yang ia cari masih tersedia.

Ia menengok catatan yang ada di Handphone nya. " karton, udah. Gunting, juga udah. Pita warna kuning langsat, juga udah." Ia memeriksa semuanya, memastikan sudah lengkap. "eh, satu lagi yang belum. Tali sepatu ungu satu biji,"

Dengan sigap, ia mencari tali sepatu ungu. Dia mencari di setiap rak yang ada. Dan akhirnya menemukan rak bagian tali sepatu. Matanya menyusuri tiap warna tali sepatu. Mencoba mencari apa yang ia butuhkan.

Yap! Ia menemukan tinggal sepasang, tepat diujung rak. Dengan sigap, ia harus mengambilnya.

Eitt.. tapi, ia kalah cepat. Tali sepatu yang baru saja ia temukan itu, telah diambil seseorang.

Seorang cewek. Kira-kira seumuran dengannya. Tidak, memang seumuran. Pikirnya. Melihat barang belanjaan cewek itu sama. Pasti dia akan mos juga. Melihat perwakan nya juga seperti dirinya. Yup, terlihat seperti anak abg.

Sial! Nyari dimana lagi, nih, gue!

***

"udah pulang lu, tong?" tanya seorang ibu pada anak laki-lakinya yang baru saja masuk rumah. "gimana, udah lengkap semua yang dicari?"

Junghwan berjalan lesu. "tinggal satu yang belum, tali sepatu warna unggu, belum dapet,"

"yaudah besok cari lagi, makan sono," ujar ibunya.

"tadi, sih, udah nemu. Tapi keduluan," kata Junghwan kesal.

"udah gak papa, toko di seoul gak Cuma satu, kok." Hibur ibunya.

"masalahnya, ma. Aku udah menyusuri 28 toko, gak nemu juga," Junghwan menggerutu sebal.

"yaelah jung, yang mau MOS gak cuman lu doang. Dikira sekolahan Cuma satu apa, ya?" canda ibunya. "dah, makan sono."

Junghwan kesal bukan main. Memang benar ia sudah ke 28 toko yang ada di kota. Tapi apesnya gak nemu-nemu tali ungu sialan yang harus ia pakai buat masa orientasi.

Besok, masih ada sisa waktu sehari. Dia bakal nyari lagi, muter-muter lagi.

Dia membongkar semua barang – barang yang dibeli, kemudian menyiapkannya. Ia berharap esok dengan cepat mendapatkan tali yang dimaksud.

***


Pagi buta setelah sarapan, Junghwan kembali beraksi mencari sepasang tali sepatu ungu yang belum ketemu juga. Sepertinya dia sudah pasrah kalau gak nemu juga, palingan Cuma dihukum. Ia pun segera bergegas pergi .

Sesampainya di toko yang lumayan besar dan tak jauh dari rumahnya, ia berdoa semoga tali sialan itu dapat ditemukan di sini. Supaya dia dapat segera pulang, terus bobo siang.

Hari ini, toko alat tulis tidak seramai kemarin. Mungkin para peserta orientasi sudah mendapatkan barang-barang yang diperlukan. Hanya beberapa manusia saja yang di dalam toko.

Sebelum mencari barang yang dimaksud, Junghwan bertanya terlebih dahulu pada pegawai toko. Dia gak mau capek-capek nyari terus gak ketemu. Alangkah lebih baik bertanya, kalo gak ada tinggal cabut cari ke toko lain. Biar efisien waktu, pikirnya.

CINTA MONYET ; so junghwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang