[tiga] Kelas

205 18 4
                                    




"dek, bangun. Udah jam berapa?"

"....."

"hari pertama sekolah, kok mau telat!"

"emang jam berapa sekarang?"

Yuna melek, mengusap kedua matanya. Kemudian duduk dengan nyawa masih setengah terkumpul. Mamanya sudah misuh-misuh daritadi tapi hanya dianggap angin berlalu baginya. Diliriknya jam dinding. 20 menit lagi masuk.

"WHATT??!!"

Dia terbelalak, matanya membulat sempurna melihat jam dinding.

"kok nggak di bangunin daritadi, sih." Yuna menggerutu.

"kok, nyalahin mama! Butuh 30 menit buat ngebangunin kamu, tau gak? Udah cepetan sana mandi,"

Bagai maling dikejar warga, yuna buru-buru mandi dan berkemas. Dia bahkan gak sempet sarapan. Untung jarak rumah sama sekolah nggak terlalu jauh, tapi masih ada kemungkinan terlambat kalau jalan kaki atau lari. Diapun memutuskan untuk naik sepeda.

Dengan cepat, pedal sepeda dikayuhnya. dia bahkan Cuma mandi bebek tadi, yang penting gosok gigi, pikirnya.

Ngomong-ngomong hari ini pengumuman pembagian kelas setalah masa orientasi sialan yang dijalaninya. Harusnya dia berangkat subuh hari ini, milih tempat duduk duluan sebelum di cup orang lain. Tapi mengingat dia telat bangun gara-gara maraton nonton drama semalem, dia pasrah mau duduk dimana saja.

Secepat kilat, dia lari menuju kelasnya. Tapi kemudian, dia berhenti. Dia lupa kalau nggak tau kelasnya dimana. Dengan sigap dia merogoh handphone di saku seragamnya. Dicarinya nomor hyeji, temannya. Dia mau nanya kalau anak baru pada ngumpul dimana.

Gak diangkat!

Dia scroll lagi daftar kontak yang ada di handphone-nya. Di telponnya eunkyul. Gak diangkat juga :))

Pada kemana si temen-temen gue.

Tak lama kemudian ada pesan masuk. Yuna buru-buru membukanya. Dari Hyeji rupanya.


Yun, lo sekelas sama gue di kelas 7-2.

Cepetan kesini, wali kelasnya udah mau otw katanya.



Setelah mendapat pesan tersebut yuna pun langsung berlari menuju kelasnya.



***


Duk duk duk!


Suara langkah yuna terdengar di koridor kelas yang sepi. Akhirnya dia menemukan kelas 7-2. Kelas yang menjadi kelasnya selama satu tahun kedepan. Dia berhenti di depan pintu. Mengintip melalui kaca kecil.


Belum ada guru, alhamdulilah.


Dia membuka pintu. Semua penghuni kelas 7-2 sudah masuk semua ternyata. Melihat semua bangku sudah dihinggapi para pemiliknya masing-masing, Yuna kalah cepat. Orang yang pertama ia cari adalah hyeji.

Hyeji melambaikan tangan. Dia memberi kode kepada yuna untuk duduk di bangku kosong yang berada di depannya.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA MONYET ; so junghwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang