POLISI GANTENG

22 4 4
                                    

Pagi ini aku memilih berangkat ke kampus menggunakan sepeda motor, karena aku bosan dengan hawa mobil.
Di perjalanan aku merasa ada yang aneh dari dua orang yang juga mengendarai sepeda motor, mereka seperti sedang mengikuti ku, dengan hati-hati aku membawa motor dengan kecepatan 70 km/jam namun apalah daya aku, mereka berdua laki-laki membawa alat tajam. Mereka merebut paksa tas dan juga membawa motorku pergi aku berteriak memanggil para warga namun mereka juga tidak mampu mengejar para perampok brengsek itu, tapi tiba-tiba....
"Ini kunci motor dan juga tas kamu" kata sosok laki-laki tampan yang sedang berdiri di hadapan ku saat ini. Membuat aku terpesona hingga hampir saja aku tak mendengar perkataannya.
"I-iiya makasih, tapi tadi bukannya perampok nya kabur cepet banget kok kamu ?" Kataku, belum selesai berucap dia sudah memotong pembicaraan ku
"Tadi saya gak sengaja lewat dan melihat para warga mengejar pengendara motor itu dan ternyata mereka itu perampok jadi saya mengejar mereka juga" katanya sambil menundukkan pandangannya, seperti laki-laki yang waktu itu dia bertemu di cave tapi ini tidak dingin seperti laki-laki itu, yang ini gak pelit sama suara
"Oh gitu, by the way thanks ya.
Kalo gak ada kamu mungkin aku gak bisa pulang sekarang, oh iya aku Syaquilla, nama kamu eh kakak eh mas siapa ?" Kataku gugup
"Saya Senja Pandu Dwi Erlangga
Panggil saja Pandu" katanya masih dengan posisi menundukkan kepala dan tidak menatap ku sedikitpun
"Oh iya mas Pandu, terimakasih banyak" kataku lagi
"Sama-sama" jawabnya singkat "saya permisi, assalamualaikum " lanjutnya lagi
"Waalaikumsalam" jawab ku

Aku berpikir "apa sehina itu aku ?? Sampe laki-laki baik seperti mereka harus menundukkan pandangannya dariku ?? Lalu aku harus apa ?? Harus mengikuti cara berpakaian para muslimah biar bisa di lihat oleh laki-laki baik ??
Gak itu bukan Syaquilla, bukankan pepatah mengatakan jadilah diri sendiri ?? Nah ini aku udah jadi diri sendiri lalu kenapa mereka malah seperti tidak ingin mengenaliku ??"

Aku memutuskan untuk pergi lagi ke cafe Solaria untuk melakukan aktivitas biasa seperti membaca novel dan mendengarkan musik, ntah apa yang aku rasakan yang pasti kalo udah ke Solaria aku udah nyaman banget, mungkin karena udah langganan.

Setelah aku tiba disana aku menangkap satu sosok yang sedari tadi aku kagumi, ketika dia menolong ku dari perampok itu, "dia disana ??" Kataku dalam hati
Tanpa berpikir lagi aku masuk ke dalam dan menyapa Pandu
"Hai mas Pandu, ketemu lagi. Sendiri aja nih ?? Pacar nya mana ??" Kataku sok akrab

Pandu yang sedari tadi melirik ku secara diam-diam seperti tidak nyaman dengan pakaian ku yang ketat ini.
Pandu melepaskan jas yang ia pakai dan menutupi tubuhku dengan jas itu agar terlihat tidak terlalu ketat "pakai ini, kamu perempuan tidak sepantasnya kamu berpakaian seperti ini, cobalah berpakaian lebih sopan agar tidak mengundang hawa nafsu lelaki, untung saja tadi bukan kamu yang dibawa, kalo yang di bawa kamu gimana ??" Kata Pandu kepadaku
Ntah apa yang aku rasakan, perkataannya membuat aku merasakan bahwa dia peduli terhadap ku.
"Maaf, aku sudah terbiasa seperti ini." Kataku melemah
Jujur aku sedih, jika diingat dulu aku tidak terlalu seperti ini aku tidak liar seperti ini, tapi dulu mama dan papa masih ada. Betapa berubahnya aku.
Pandu yang melihat raut wajah ku berubah menjadi sedih, yang membuat dia bertanya kepada ku "maafkan saya Syaquilla, maaf jika saya sudah menyinggung perasaan mu. Kamu kenapa ? Apa ada masalah ?" Tanyanya
"Aku... Hiksss" aku menangis, ntah apa yg membuat ku menangis tiba-tiba saja air mata ku jatuh
"Kamu bisa cerita sama saya, kita teman" Kata Pandu membuat aku kaget "Teman ?" Kataku
"Iya teman, kamu mau kan jadi teman aku ?" Katanya
"Aku gak salah dengar kan ?? Mau banget malah" dengan sigap aku menghapus air mata yang membasahi pipiku.
"Jadi sekarang kamu bisa ceritain semua masalah kamu sama aku" kata Pandu

Dengan panjang lebar aku menceritakan semua masalah ku sama Pandu, akhirnya pandu mengerti apa yang aku alami, tapi tetap saja dia menyuruhku untuk merubah penampilan ku
"Gini ya Qilla, kamu itu perempuan dan perempuan banyak yang masuk neraka karena mereka gak bisa menjaga diri mereka, apa kamu mau ?" Tanya Pandu kepadaku
"Tapi mas Pandu, kalo aku merubah penampilan aku
Lalu bagaimana dengan sikapku yang masih dibilang seperti anak-anak" kataku
"Syaquilla, perlahan kamu bisa ubah semua sifat kamu dengan kamu merubah tampilan kamu. Apa kamu tau, satu helai rambut kamu yang terlihat oleh laki-laki yang bukan mahram nya kamu maka 65 tahun ayah kamu di dalam neraka, apa kamu mau ayah kamu abadi di neraka, sejahat itukah kamu ?" Perkataan Pandu sangat membuat aku sadar akan apa yang aku lakukan terhadap orang tua ku wajar saja Papa melarang aku untuk menggunakan pakaian seperti ini, itu karena dia ingin melindungi dirinya dan juga menjauhkan aku dari fitnah dunia, tapi apa aku sanggup menjalani nya ??
"Mas Pandu bantu aku untuk jadi orang baik, bantu aku" kataku memelas kepada pandu
"Insyaallah" Jawab pandu "ikut aku" katanya lagi
"Mau kemana ?" Jawabku
"Kita beli baju yang menutupi aurat kamu" kata pandu
"Tapi mas, kan aku.."
"Gak ada tapi tapian, berubah baik itu gak boleh di undur" Kata Pandu

Setelah aku ingin duduk di kursi depan tepatnya di sebelah kemudi, dia malah menyuruhku pindah ke kursi belakang
"Kamu duduk di belakang, kita bukan muhrim jadi gak boleh berdekatan seperti ini, yang ada nanti yang ketiganya setan" Kata Pandu
"Hmmm, iya Maaf"

Di perjalanan tidak ada yang membuka suara, hanya suara angin yang terdengar.
Setelah sampai di pusat perbelanjaan Pandu menyuruhku untuk tetap di dalam mobil, biar dia saja yang keluar karena pakaian ku yang seperti ini dia tidak mau aku jadi pusat perhatian para lelaki khususnya lelaki hidung belang.
"Kamu di mobil saja, biar aku yang belanja" Katanya
"Tapi mas, kan yang mau belanja aku kok mas Pandu yang repot ?"
"Pakaian kamu yang seperti ini akan mengundang banyak syahwat laki-laki, kami akan berdosa dan papa kamu akan di hukum di akhirat. Apa kamu tega ?? Kata Pandu lagi
"Hmmm iya deh" jawabku

Lama aku menunggu Pandu keluar dari Mall, akhirnya aku mendapatkan sosok lelaki itu lagi, dia banyak membawa kantung yang isinya pakaian wanita muslimah.

"Ini buat kamu" kata Pandu
"Ini banyak banget, aku ada di rumah mas"
"Gak papa anggap saja ini hadiah dari aku, karena kamu mu menutup aurat kamu" kata Pandu lagi

Dengan berat hati aku menerima pemberiannya itu
Jujur melihat orang yang memakai pakaian seperti itu saja aku sudah risih, apalagi jika aku yang memakai nya.
"Makasih mas"
"Sama-sama" jawabnya

Maaf ya di part ini kayaknya kurang seru, ini part nya agak gimana gitu
Comment ya 🙏🙏 kasih saran buat Miftah.
Kita sama-sama manusia jadi yang namanya salah itu wajar, yang gak pernah salah itu hanya ALLAH SWT 🌹🌹
NEXT part insyaallah Miftah usahakan buat part-nya lebih menarik dan seru

Salam sayang Miftah 🤗🤗
Jazzakillah ya Khair ❤️❤️

SYAQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang