PART 4

35 7 0
                                    

MATCA🐝

**

"Ael kenapa bawa motor?" tanya Rasyi sambil menatap motor ninja Ravael, Ravael hanya bisa tersenyum kaku.

"Mobil nya di bawa papa, mobil papa di bengkel." jawab Ravael seadanya sambil mengusap tengkuk nya.

"Gue kan pake rok." ucap Rasyi sambil menatap rok nya. Ravael juga ikut menatap rok SMA Rasyi.

"Pake mobil lo aja, gimana?" tanya Ravael. Rasyi menghela nafas berat, "dipake mama mobil nya."

Hening sejenak, lalu tiba - tiba Ravael berjongkok sambil melepas jaket nya, lalu memasangkannya ke pinggang Rasyi," gini aja, gak papa - papa?" tanya Ravael berdiri, Rasyi mengangguk.

Ravael mengambil sesuatu dari saku celananya lalu mengeluarkan getah karet, ia memeluk leher Rasyi, "diiket ya? Biar gak berantakan rambut nya." ucap Ravael mengikatkan rambut Rasyi, sekali lagi Rasyi mengangguk patuh.

"Udah." ucap Ravael lalu menjauhkan tubuh nya dari Rasyi. Ravael menaiki motor nya dan menstarternya.

"Yuk naik." Rasyi pun naik dengan di bantu Ravael.

Rasyi dan Ravael sampai di perkiraan sekolah, dan Keisya mendekati kedua nya. Keisya menggigit pipi bagian dalam nya merasa cemburu.

"Hai kak Rasyi." Rasyi mendongak dari menunduknya saat menatap Ravael. Rasyi tersenyum lebar. "Hai." balas Rasyi.

"Ael. Ada Keisya." ucap Rasyi menyadarkan Ravael. "Oh Keisya. Hai." Ravael menoleh sekilas untuk menyapa Keisya lalu kembali sibuk melepas jaketnya dari pinggang Rasyi.

Setelah selesai, Ravael berdiri sambil menenteng jakernya.
"Rambutnya mau diurai?" tanya Ravael, Rasyi menggeleng, "gausah, gini aja."

"Eummn... Kak Ravael mau bareng kekelas?"  ajak Keisya.

"Gak, kaka bareng Rara, lagian kelas kita gak searah." jawab Ravael.

"Anterin Keisya aja gih, gue sama Alva aja. Gapapa kan?" tanya Rasyi setelah memanggil Daren.

"Kenapa Ras?"  tanya Daren setelah dekat dengan Rasyi, Rasyi tersenyum. "Mau bareng gak kekelas ya?"

Daren membuang pandangannya, "Ravael?
" Oh, dia sama pacarnya." jawab Rasyi.
Daren mengangguk tanpa memandang Rasyi, "Oke."

"Duluan ya Ael, Kei." pamit Rasyi. Lalu berlalu berjalan dengan Daren.  Ravael menatap punggung Rasyi.

Rasyi menoleh kebelakang menatap Ravael dan Keisya sambil menggembungkan pipi nya, lalu kembali menatap kedepan sambil tersenyum.

"Alva punya pacar gak?"

"Lo ada pulpen?" tanya Rasyi. Ravael menatap bingung Rasyi, tumben - tumbenan gadis itu meminjam pulpen, biasanya tidak, boro - boro pinjam, nulis aja hampir gak pernah.

"Buat apa?" tanya Ravael balik.

"Buat Alva." jawab Rasyi.

"Ngga ada." jawab Ravael cepat.

"Itu?" Rasyi menunjuk pulpen yang ada di tangan Ravael. Ravael menggenggam pulpen nya, "buat gue nulis." jawab Ravael.

"Gak ada pulpennya." Ravael melirik Rasyi yang berbicara dengan Daren.

"Gak papa, gue udah dapet." jawab Daren.

Ravael menatap keduanya, sejak kapan Rasyi dan Daren akrab? Setaunya Rasyi selalu bersama nya, ya walaupun ada beberapa waktu Rasyi dengan Daren. Tapi kan itu masih bisa dibilang sebentar.

"Ael." Ravael menoleh lalu menyingkap rambut Rasyi yang menutup sebagian wajahnya.

"Haus."

"Tunggu bentar." Ravael berdiri dari duduk nya dan melangkah keluar kelas.

Beberapa menit kemudian.
"Nih minum." Rasyi membuka matanya dan menegakkan badannya. Lalu meminum air mineral dari Ravael.

Kriing...

"Ael bangunin gue ya kalo gurunya liatin gue." Ravael hanya mengangguk.

Rasyi mengotak - adik handphone Ravael sambil mengunyah makanannya.

"Aeeell."

"Apa?" tanya Ravael sambil menyuapkan bakso kemulutnya.

"Ini kenapa di akun lo banyak foto gue? Kok gaada foto Keisya?" tanya Rasyi. Ravael menyuapkan makanan kedalam mulut Rasyi sambil menjawab, "ngapain? Lagi udah gak lagi buka IG."

Rasyi meneguk makanan yang ada di mulutnya," kok keterangan Aeelll masih single?" Ravael memberikan minum dan diminum Rasyi.

"Kan gue belum nikah Ra."

Ravael menyuapkan makan ke mulut Rasyi, "kenapa belum nikah?" tanya Rasyi dengan mulut penuh. Ravael terkekeh, sambil membersihkan sekitar mulut Rasyi yang sedikit kotor, "gak ada calon." ucap Ravael.

Hening sejenak. Dengan Ravael yang sesekali menyuapi Rasyi, dan juga untuk diri nya sendiri. Dan Rasyi yang sibuk memainkan handphone Ravael.

Tapi tiba - tiba Rasyi menoleh kearah Ravael.
"Gue siap ko jadi calon lo."

Ravael menatap Rasyi, dan menarik senyum. Lalu menarik hidung Rasyi, "Ah! Aeell, sakiit." dan dengan cepat di elus Ravael hidung Rasyi.

"Abis, ngomongnya gak disaring dulu. Mana mau gue nikah sama Lo." Rasyi cemberut.

"Ribet! Ama Keisya aja yakan mau nya?"

***

TBC

Jum'at, 22 Februari 2019

LADY LAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang