Cry back

1 0 0
                                    

Keesokan harinya Rizki dan Sindi pergi rumah Rendi karna mereka ingin mengerjakan tugas kelompok, kebetulan Sindi, Rizki juga Rendi adalah 1 kelompok. Dan ternyata Rendi lupa jika hari ini adalah hari dimana sudah tugas akan dikerjakan, jadi Gisha pun berada di rumah Rendi.

Pintu rumah Rendi tidak ditutup jelas Rizki dan Sindi langsung masuk karna disana sudah kelihatan keberadaan Rendi namun keberadaan Gisha belum kelihatan.

"Assala,, gissshha?" Belum selesai salam Rizki pun terkejut keberadaan Gisha. " sedang apa kalian bertatapan itu?" Tanya Rizki. "E eh Rizki ada apa kesini?" Tanya Rendi. "Ada apa ada apa? Ga inget apa janji kemaren kalo skrng ngerjain tugas kelompok?" Marah Rizki. "Ehh iya ya lupa aku yauda sini Ki " Rendi mempersilahkan. "Eh nanti ya ada barang yang ketinggalan dimotor" ngeles Sindi yang tak sanggup menahan air mata nya karna sudah sekian kali Gisha kepergok bersama Rendi.

Dan Sindi langsung pergi menemui motor itu.

Rizki yang tahu mengapa Sindi pergi dengan beralasan seperti itu. Rizki tau Sindi mempunyai rasa pada Rendi namun dia pendam. Dan ada maksud tertentu Rizki harus membuat perjanjian sewaktu di pantai karna Rizki ingin Sindi tidak dengan Rendi karna sebenernya Rizki tau kedekatan Gisha dan Rendi, tetapi Rizki sengaja menyembunyikan hal itu karna Rizki ingin sahabatnya jujur padanya.

"Sin, kamu harus kuat kamu bisa ko lupain dia inget ya dia sahabat kmu" ucap Rizki. Dan tak sengaja Gisha dan Rendi mendengar omongan Rizki kepada Sindi.

"Apa? Apa maksudnya Ki?" Tanya Gisha. "Eh eh engga" balas Rizki. "Sind, kamu mempunyai perasaan pada rendi? Sejak kapan?" Tanya Gisha. "Aku tidak mempunyai rasa namun aku sayang  akukan sahabatnya jelas aku sayang padanya" balas Sindi. "Jawab jujur sin!" Dengan nada ketus Gisha. "Aku sudah membunuh rasa itu sha tolong jangan bahas masalah perasaan" balas Sindi hingga menangis tidak karuan. "Kalau kamu memberi tau aku, aku tidak akan begini sin" ucap Gisha. "Aku bakal ngorbanin perasaan demi sahabatku bahagia apapun itu, inget ya dan aku Uda bunuh ko perasaan aku padanya insya Allah aku tidak akan mempunyai rasa itu pada rendi" ucap Sindi.

"Sin, maafin aku, aku cuma bisa anggap kamu sebagai sahabat aku aja galebih, aku sayang ko sama kamu" ucap Rendi. "Iya ren tidak apa apa ko, aku paham dan aku juga tidak maksain kamu itu hak kamu cinta adalah fitrah yang Allah berikan masalah balasan rasa itu, itu sudah Allah takdirkan" ucap Sindi.

"Okey aku bakal sudahin hubungan aku dengan Rendi karna aku ingin merasakan mempunyai sahabat sejati, tetap bersamaku ya" ucap Gisha hingga menangis diperlukan Sindi. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SindiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang