Part 9

170 8 2
                                    

Kini hanya tersisa amanda dan angga yang ada di tengah lapangan,saling berdiam diri dan belum ada yang mengucapkan sepatah katapun,

"man,elo mau apa atau mau kemana?"tanya angga mengawali pembicaraan dengan ragu ragu,takut jika amanda menyemprotnya dengan kata katanya,

"terserah,gue ngikut aja"balas amanda,

"yaudah,kita kesana yuk"

"yaudah"

Setelah itu mereka berjalan menuju tempat penjual permen kapas,mata amanda seketika langsung berbinar saat mengetahui angga mengajaknya untuk membeli permen kapas,

"man,elo mau itu?"tanya Angga sambil menunjuk permen kapas,

"iyaa iyaaa,gue mau banget"jawab Amanda berbinar,

"bentar ya,gue beli dulu,elo tunggu disini,jangan kemana mana"titah Angga,

"bawell,,cepetan sono"ucap Manda,

Lalu angga kembali ke tempat amanda dengan membawa permen kapas,

Angga segera membuka dan memakan bersama amanda,tanpa sengaja Angga dan Amanda mengginggitnya bersamaan sehingga terjadi kontak mata antara mereka,

1 menit,

2 menit,

3 menit,

4 menit,

"aduuh,kok gue deg-degan banget sih,kan kalo Manda denger detak jantung gue bisa gawat"batin Angga,

"biasa aja dong natapnya,kan kalo kaya gini bisa bisa gue jadi baper"batin Amanda

"eh sorry sorry,gak sengaja"ucap Angga dan Amanda bersamaan,mereka menjadi salting dan mengarahkan pandangannya ke arah lain,

Tanpa mereka sadari,Elina Bryan Syifa dan Arnold memperhatikan mereka berdua,mereka berempat hanya cekikikan saat melihat Amanda dan Angga,

***

"mereka mana sih,kok belum balik juga,nggak tau orang capek apa?!"cerocos amanda saat teman temannya belum kembali juga,

"bentar lagi palingan juga mereka datang"

Sudah sekitar 15 menit Amanda menunggu akhirnya mereka sampai juga di tempat semula,

"eh,man,nunggu lama ya?"tanya elina cengar-cengir,

"udah tau pakek nanya lagi"sinis Amanda,"udah ah,pulang yuk?" lanjutnya dengan wajah memelas,

"eh bentar,kita ngelewatin satu wahana lagi"ucap arnold yang menunjukkan seringainya,

"apaan sih,lo ribet deh,gue udah capek tau!"amanda,

"bentar doang nggak papa kali man"sangkal syifa agar perdebatan antara Amanda dan Arnold tidak terjadi,

"yaudah deh cepetan,gue tunggu di sini aja"ucap amanda kesal,

"kita naik bianglala,semua harus naik,tapi harus sama pasangan masing-masing"ucap Arnold menunjukkan seringainya ke arah Amanda,

"tapi gue nggak punya pasangan pea"

"terus angga nggak lo anggap human gituu?"tanya Arnold,

"ogah gue .. Najis"ucap amanda tepat di depan teman-temannya,termasuk Angga,tapi Angga tidak ambil pusing dengan perkataan Amanda,toh memang mereka baru kenal beberapa hari yang lalu,

"kalo lo nggak mau ya udah,jangan harap bisa pulang" ucap Arnold menyeringai,

"Lo-"belum selesai Amanda berbicara Arnold langsung saja memotongnya,

"nggak ada penolakan,pokoknya yang nggak mau ikutan nggak akan bisa pulang"ucap Arnold,

"Ribet"ucap Amanda jengkel,

Setelah mereka semua menyetujuinya,akhirnya mereka segera membeli tiket agar bisa masuk,

"yuk cepetan naik,keburu malem" ucap Arnold,

"ini juga udah malem pea,mata lo ditaroh dimana sih,segitunya ya elo sampek nggak bisa bedain mana siang mana malem"cerocos Amanda,angga yang melihat perdebatan Amanda dan Arnold hanya tersenyum samar,

"STOP!!! Liat kalian berdua gue jadi naik darah sendiri tau gak?!!!!" ucap bryan menggebu-gebu,

"yaudah yuk cepetan"elina,

Merekapun masuk ke tempat masing-masing yang posisinya Angga-Amanda di atas, Arnold-Syifa di tengah dan Bryan-Elina di bawah,setelah beberapa saat tiba-tiba lampu mati dan bianglala Amanda berhenti di paling atas sehingga membuat Amanda histeris dan terlihat pucat pasi,Angga yang mengetahui itu langsung bertanya,

"Man,lo gapapa kan?"tanya Angga dengan nada khas orang khawatir,

"gue takut ketinggian"ucap amanda yang sudah akan mulai menangis,

"tenang Man,ada gue disini" ucap Angga yang ingin mendekat ke arah amanda,

"modus lo,gausah deket-deket,gue bogem baru tau rasa"ucap amanda,

Tak lama kemudian,akhirnya lampu hidup kembali,bianglala berputar seperti sediakala,mereka sudah turun dari wahana tersebut tapi wajah amanda masih terlihat panik,

"Man,lo kenapa?lo sakit?"tanya elina bertubi-tubi,yang dilontari pertanyaan hanya diam dan akhirnya Angga yang memutuskan untuk menjawab,

"Amanda takut ketinggian,tadi pas bianglala berenti di paling atas dia histeris ketakutan"terang Angga yang di beri anggukan oleh lara sahabat²nya,

"cielah,lo udah tau aja amanda takut ketinggian"ucap Arnold pada Angga yang dihadiahi pelototan tajam dari Amanda,

"canda kali man,gak usah serius gitu dong"ucap Arnold,

"hmm,tu muka gak lucu tau"sambung Bryan,

"sans bang bry,gua nggak ngelawak,makannya nggak lucu" arnold garing,

I'm coming . Wkwk😂

Zona NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang