Part 11

178 10 2
                                    

Suara kicau burung saling bersahutan di luar sana,pagi hari yang cerah dengan angin berhembus pelan terasa menyejukkan,sinar matahari menelusup melalui celah jendela yang tertutup korden berwarna biru, Amanda menggeliat kecil dan terbangun dari tidurnya yang amat nyenyak, pagi ini ia harus pergi ke sekolah bersama sang sahabat,Syifa.

"Hoaaam ... Udah jam 6"gumam Amanda setelah melihat jam wekker yang ada di atas nakas meja disamping ranjangnya,

"Syif bangun,udah pagi"panggil Amanda lembut,

"Hmm" Syifa masih memejamkan mata terlihat asik bergelut dengan bunga tidurnya,

"Yaudah,nanti lo bangun ya,gue mandi duluan ... Kalo nunggunya lama lo bisa mandi di kamar sebelah aja"

"Hmm iya iya"

Setelah Amanda dan Syifa selesai merias diri dan mengemasi buku yang akan dibawa,mereka turun ke bawah untuk sarapan,disana sudah terlihat Babas yang tengah menunggu adiknya.

"Eh kalian udah turun,sarapan gih udah jam 7.30 ntar telat"ucap Babas lembut, Babas itu kadang orangnya perhatian,kadang juga lembut,kadang bisa juga bikin kesel,tapi orangnya asik

"Iya kak"jawab Amanda patuh dan segera duduk di depan Babas,sedangkan Syifa hanya tersenyum menanggapi,

"Man,lo nanti bareng gue gak?"tanya Babas di sela sela makan,

"Boleh deh kak"sahut Amanda bersemangat,pasalnya Amanda sedang malas membawa mobil sendiri,"nanti kita bareng kak Babas aja ya Syif,nggak papa kan? Sekali kali lah,gue lagi males nyetir." ucap Amanda nyengir kuda,

"Iya Man,nggak papa kale biasa ajalah"sahut syifa sambil terkekeh,

***

Mobil Sport berwarna hitam itu memasuki area sekolah,tepat pukul 7.55 a.m. Amanda Babas dan Syifa telah sampai di sekolah,jarak sekolah dengan rumah amanda memang tergolong dekat,mereka hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menempuh perjalanan hingga sampai di sekolah saat jalanan tidah macet parah. Mereka keluar dari mobil dan segera menuju ke kelas,saat tiba di koriodor Amanda dan Syifa berjalan berdampingan dan mereka berdua berpapasan dengan 'geng syantik' yang diketuai oleh Rebecca,Rebeca Klopper mempunyai dua sahabat yang selalu mengekorinya dimanapun dia berada,yang satu bernama Jovita Karen dan yang satu lagi bernama Adzwa Aurelia,

"Eh cabe."panggil Rebecca pada Amanda,

"Apaan sih lo terong,enak aja panggil gue cabe"cibir Amanda,

"Enak aja lo pang-"

"Eh bacod lo,to the point aja kalo mau ngomong,gue sibuk,nggak punya banyak waktu buat orang kayak lo"ucap amanda sinis sambil berlalu pergi melewati 'geng syantik',

"Eh awas lo cabe kalo ampe ketemu sama gue lagi" ucap Rebecca geram,

"Ribet lo,emang gue pikirin,lagian gue nggak punya masalah sama elo juga,gue nggak takut sama lo bego"sahut Amanda setengah berteriak yang sudah ada di ujung koridor,

"Eh Man,tu bocah ada masalah apaan sih sama elo?"tanya Syifa,

"Ya mana gue tau,kan selama ini kemana mana lo bareng gue,pastinya kalo gue ada masalah elo pasti tau lah,gue aja nggak kenal mereka, ketemu tuh cabe cabean juga baru kali ini"jelas Amanda panjang lebar sambil melangkah ke dalam kelas, Kelas XI MIPA 1

"Iya juga ya,tapi kok kayaknya mereka nggak suka banget sama lo." Syifa bingung sendiri,

"Biarin,Kalo dia benci sama gue yang nanggung dosa juga dia sendiri,ngapain gue pikirin"ucap Amanda kukuh sambil melenggang ke tempat duduknya,

"Ya iyasih" jawab Syifa lalu mengikuti Amanda. Amanda duduk dan mengambil novel yang ada di dalam tasnya,dia suka membaca novel apalagi saat ada waktu luang. Seperti saat sebelum memulai pelajaran,saat istirahat maupun saat di rumah.

Brakk

Amanda nyaris terjengkang saat ada orang yang menggebrak mejanya,

"Ya ampun Man,elo masih pagi udah baca buku aja,baca buku apaan noh? Rajin banget lo"tanya Arnold disertai kekehan yang dihadiahi pelototan tajam oleh Amanda. Arnold segera berlari ke kursinya sendiri setelah mendapat pelototan dari Amanda yang berarti adalah tanda bahaya,

"ARNOLD BAAANGSAAAAAAT!!!!! ELO BISA NGGAK SIH NGGAK GANGGU GUE MULUUUU?? EMANGNYA GUE SALAH APAAN SIH SAMA LO BEGO?!?!!!" teriak Amanda frustasi,teman-temannya yang ada di sekitarnya pun menutup telinga mereka rapat rapat agar tidak jebol,

Arnold hanya meringis menunjukkan barisan giginya yang bersih dan rapi. Untung saja jam pertama gurunya tidak hadir karena rapat. Kalau saja hadir mereka pasti sudah menerima semprotan bisa mematikan dari guru terkiller itu.

***

"Aduh,kak Babas mana sih kok lama banget"gerutu Amanda saat mereka menunggu babas di dekat gerbang sekolah yang sudah hampir ½ jam mereka menunggu disana,

"Bentar lagi juga dateng,sabar dong Man"Syifa menenangkan amanda yang hampir meledak-ledak,"nah itu dia" imbuh Syifa sambil menunjuk mobil Sport hitam yang menuju arah mereka berdua,

"Lama banget sih lo Bas,capek ege gue udah nungguin dari tadi" maki Amanda saat mobil Babas sudah berada di hadapan mereka,

"Eh bocah,ini kakak elo loh,manggilnya yang sopan dong. Lo mau jadi adek durhaka hem? Gini gini juga gue masih mau kasih tumpangan elo!!" Babas dengan wajah sok dramatis sambil memasang muka watadosnya,

"Emang peduli gue apa eh? Yaudah sih,kalo lo nggak mau ngasih tumpangan,siapa juga yang mau barengan sama elo,tadi pagi aja gue kepaksa"jawab Amanda ketus,

"Udah ah,daripada ribut gini kita pulang aja cepetan,lelah hati dan fisik gue ngeliat lo berdua berantem terus. Sebagai adek kakak tuh harusnya kalian akur,lah ini yang ada malah gitu gitu aja"cerocos Syifa menengahi perdebatan mereka,pasalnya kalau sudah berdebat mereka pasti lupa segala-galanya kalau nggak ada yang misahin,

"Yaudah" jawab Amanda pasrah lalu masuk ke dalam mobil dengan muka kesal,

Di dalam mobil hanya terjadi kehingan saja. Tidak ada satupun dari mereka yang ingin membuka suara untuk mencairkan suasana,baik Syifa,Amanda maupun Babas-yang membuat kesalahan. Aura mencekam yang saling dilemparkan adik dan kakak itu,Syifa hanya bisa pasrah menanggapi keduannya. Sekali-kali Babas hanya terkekeh menanggapi tatapan Amanda yang begitu menusuk.

Tidak lama kemudian,mereka sampai di depan rumah mewah keluarga Amanda yang terlihat bak istana yang amat megah itu.

"Udah lah Man,gitu aja lo udah kek mak lampir. Terus kalo lo punya cowok lo apain tuh cowo kalo sampek telat semenit aja. Pasti udah jadi bubur,kasian ya calon cowok lo itu",Babas hanya terkekeh kecil sambil melihat wajah amanda yang sudah memerah padam ingin segera meledak,

Babas yang tau itu hanya terkekeh dan segera berlari ke dalam rumah sambil bergumam,"1,2,3,4,5,6,tuj-..."

"KAK BABAAAASSS!!!!" teriakan melengking yang dibuat Amanda mampu membuat gendang telinga jebol seketika, sang empu yang di panggil namanya sudah terbahak-bahak sambil menaiki tangga,

Follow deamays_

Zona NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang