Zahra yang sedang sibuk membersihkan rok nya karena jalanan saat itu macet dan sangat berdebu banget,tampak wajah Dimas yang berbedak debu meskipun begitu ia masih terlihat tampan di tambah saat matahari menyinari wajah nya.
"Lo Ganteng dim."ucap Zahra spontan dan membuat Dimas berbalik ke arah nya.
"Kenapa Ra?"tanya Dimas padahal ia sudah mendengar apa yang sebenarnya ia dengar
"Ehh,gapapa Dim.Lu mau main kerumah gw gak?kayaknya lu capek banget."ucap Zahra sambil membenarkan muka yang sudah tampak merah.
"Emang Boleh?"tanya Dimas serentak
"Ya boleh lah."pungkas Zahra
"Tapi gw gamau."cepat Dimas
"Kenapa?"Zahra pun menunduk karena dimas menolak ajakan nya.
"Sekarang sudah malam Zahra,gabaik anak cowok berandalan kayak gw masuk kerumah cewek baik-baik kayak lu."jelas Dimas sambil mengangkatkan dagu Zahra.
"Ishhh,gw kira kenapa!."ucap Zahra sambil memukul pelan DimasWalaupun Dimas berandalan tetapi ia mengerti sekali cara memperlakukan wanita dengan terhormat dan harus dijaga apalagi perempuan yang baru ia kenal memiliki hati yang baik kepadanya.
PAGI NYA
Suara pintu berbunyi
Tok,tok,tok..."Zahra udah siang ini,sudah hampir jam 7 loh.ini juga ada temen kamu nungguin kamu dari tadi."ucap Vera yang tak lain ibu nya Zahra.
Sontak Zahra terbangun mendengar kata Teman dari ibunya barusan.
"Siapa Bu?yang jemput Zahra?"teriak Zahra dari dalam kamar.
"Nak Dimas,dek."singkat Vera.
Zahra pun bergegas membersihkan muka dan tubuhnya lalu ia gunakan seragam dan sedikit bedak bayi di wajahnya.
"DIMASSS!"Teriak Zahra yang membuat Dimas terkejut
"ASTAGFIRULLAH ALADZHIM."Ucap Dimas terkejut
"Hehehehe,Lu ngapain Disini?bukan nya sekarang sekolah ya?"ucap Zahra meminta penjelasan kepada Dimas
"Jemput Lo."singkat Dimas
"Kenapa Lo Jemput gw?"tanya Zahra lagi
"Ayo cepet keburu kesiangan."pertanyaan Zahra diabaikan begitu saja tanpa dihiraukan kemudian ditarik tangan Zahra yang membuat Zahra kaget mengapa Dimas harus memperlakukan dirinya seperti ini.lalu Dimas izin kepada Vera dan berangkat keselolah.
"Silahkan masuk tuan putri."ucap Dimas yg membuat Zahra salah tingkah.
"Makasih."singkat Zahra sambil menunduk karena malu.Selama diperjalanan hanya ada kesunyian yang meliputi dua insan tersebut.Zahra terus memperhatikan wajah Dimas dan sesekali Dimas menyadari itu dan membalas menatap wajah Zahra,ia juga bingung harus membicarakan apa pada Dimas.apa ia harus menanyakan kenapa Dimas hari ini bawa mobil?kenapa tidak naik motor?sebaiknya seperti itu saja.
"Dim,kenapa lu bawa mobil?kenapa ga naik motor aja?"tanya Zahra memecahkan keheningan yang meliputi sejak tadi.
"Buat Lo."ucap Dimas singkat sambil memberikan secarik kertas.To:Zahra Diva Anjavi
From:Dimas Mahesa P.Kalo kamu sudah baca surat ini berarti aku sudah berhasil mengajak kamu berangkat pagi ini ke sekolah dengan ku.
*End*
Begitu lah isi secarik kertas yang Dimas berikan kepada Zahra.
Zahra masih bingung makna dari surat itu sebenarnya apa sih yang Dimas mau katakan mengapa melalui surat.Zahra pun menanyakan hal itu
"Gw ngga ngerti maksud surat ini Dim,sebenarnya lu kenapa harus pake surat tinggal ngomong aja kayak susah banget?jelasin dong!"tanya Zahra Dengan Penuh pertanyaan di kepalanya.
"Aku jemput kamu pakai mobil itu gamau ngelihat kamu kusam karena debu dan tidak harus mengucek mata disaat ada debu di mata mu."Jelas Dimas dengan lembut.
"Kenapa jadi pake aku kamu?"tanya Zahra
"Biar lebih akrab Zahra."ucap Dimas santai sambil mengacak rambut perempuan yang disebelahnya.
"Ishhhh,Rese dehh rambut ku sudah rapih-rapih juga jadi berantakan gara-gara kamu!"Ketus Zahra sambil memasang muka sebal,namun tidak dipedulikan oleh Dimas tanpa menunggu lama lagi mobil yang mereka kendarai sudah sampai di halaman depan sekolah.
"Aku turun sini aja!"ucap Zahra Dengan ketus karena masih kesal.
"Aku juga mau turunin kamu disini kok,aku gamau ngeliat kamu jalan dari parkiran ke dalam sekolah.Biar Rambutnya ga acak-acakan lagi."ucap Dimas sambil memberikan bando miliknya kepada Zahra.
"Makasih."senyum Zahra kepada Dimas.Setelah meninggalkan Dimas di depan sekolah ia langsung menuju ke kelas dan menceritakan kejadian tadi pagi ke teman nya,ada yang tidak percaya bahwa Dimas yang terkenal dihari pertamanya gara-gara berantem dengan kakak kelas itu bisa berbuat baik kepada teman nya yang kelihatan nya polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRA
Teen FictionOrang bilang,cinta itu indah. tapi kenapa tidak dengan cinta yg kualami? apa karena mereka tidak pernah merasa sakit hati? atau karena mereka tidak pernah mengenalmu? salam dari 'dia' yg mencoba memahamimu.maaf. adakah ruang tunggu dimana aku tu...