Saingan?

9 2 0
                                    

Hidup penuh dengan saingan. Ada pepatah saat kamu tertidur ada beribu-ribu sainganmu yang sedang berjuang. Kamu tak akan tahu bahwa orang yang pendiam sekali pun dapat menjadi saingan dalam hidupmu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
   "Vani vani... duduk sini saja sama ru" teriak wald, salah satu teman baik ru. Vani berpindah, dia duduk disebalah ru.

   Satu kelas di kelasku dan ru sudah mengetahui bahwa vani menyukai ru.

  Vani? Ia adalah seseorang yang paling diam di kelas kami. Kulitnya putih karena ia keturunan cina. Rambutnya bergelombang dan agak mengembang. Menurutku ia sangat manja. Ia sudah menduduki kelas 7 smp tapi masih tak berani untuk pulang pergi sendiri padahal rumahnya terjangkau dekat dari.  sekolah. Bahkan rumahku saja, bisa terbilang lebih jauh. Menurutku ia orang yang paling jorok. Bukan maksud mengejek tapi itu kenyataannya dari mengupil di depan umum, menggaruk pantat seenaknya, bahkan yang parahnya lagi hasil mengorek hidungnya ia masukkan ke dalam mulut dan hasil garukannya ia cium. Itu kenyatannya, aku melihatnya sendiri.

   Waktu SD kami memiliki kegiatan yang harus membuat kami menginap di puncak. Tahukan kalian aku telah melakukan hal yang harus ku lakukan pada anak kecil. Aku memandikan vani karena kesal ia mengikutiku terus tanpa mandi seharian. Walaupun udara di puncak terasa sejuk, bukan berarti ia tak apa bila tak mandi. Itu membuatku risih dan terpaksa untuk memandikannya. Dan sebenarnya itu menjadi penyesalan dalam hidupku.

   Ya... penyesalan datang di akhir. Itu lah yang ada padaku

   Oke, kembali ke cerita awal.

   Wald dan teman-teman lainnya menggoda ru karena tahu vani menyukai ru.

   Ru terlihat tak suka dan selalu menghindar. Mencari bangku kosong lainnya untuk ia duduki tanpa vani disebelahnya. Tapi teman-temannya selalu mengerjai dia. Vani akan selalu duduk di sebelah ru karena teman-teman ru akan berpindah bangku dan menyuruh vani duduk di sebelah ru.

   Hampir satu kelas menertawakan mereka. Aku sebenarnya kesal tetapi harus ku tutupi. Aku ingin menyuruh ru duduk di sebelahku dan bila teman-teman ru menyuruh aku untuk pindah aku tak akan mau. Dengan begitu masalahnya selesai kan?

   Tapi tak semudah itu, aku tak bisa dengan mudahnya mengusir ella dan membiarkan ru duduk di situ.

   Jadi.... ya. Aku hanya pasrah.

   Maafkan aku ru.

  Tapi... sepertinya aku punya saingan. Vani, dia akan menjadi sainganku.

  I watch you, vani.

in Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang