Happy reading!!!
.
.
.
.
.
"Truth or Dare?"
"Truth aja," ujar Jaemin. Yap, yang kena ternyata Jaemin.
Haechan langsung senyum penuh kemenangan. "Jaemin-ssi! Apakah benar anda bercemiwiw alias pacaran dengan Hina-ssi, si cabe ganjen dari jurusan kedokteran itu?"
"Wah, ada yang mau ye sama orang sengklek kaya Jaemin," ujar Renjun sambil menyilangkan tangannya. Dan diangguki oleh Baejin, Seungmin, dan Haechan.
"Oppa kalo cemburu, bilang aja. Nanti Nana nggak bakal deket-deket dia kok," ujar Jaemin sambil ber-aegyo ria. Dan langsung dihadiahi jitakkan dari Renjun.
"Jawab, Na."
"Nggak, gue cuma temenan. Nggak kurang dan nggak akan lebih," ujar Jaemin serius, tapi bukan Haechan kalau langsung percaya.
"Tapi kok kalian kaya deket banget? Apa si cabe yang deketin lu? Apa elu yang deketin si cabe?" Tanya Haechan dengan nada mengejek.
"Udah dong, Chan. Jangan sebut Hina cabe dong!" Ucap Seungmin sambil cemberut. Haechan hanya memutar bola matanya malas.
"Apa sih, Chan. Gue cuma temen, wajar deket. Lagian gue lebih deket sama Renjun, kenapa kagak lu gosipin gue sama Renjun?" Jaemin mengedipkan mata pada Renjun, dan membuat kemerindingan massal di sana.
"Kalo gitu namanya homo, Na Jaemin yang ogeb," Renjun dan Haechan menoyor kepala Jaemin bersamaan. "Udah, lanjut."
Kini Jaemin yang memutar botolnya, dan akhirnya botol itu menunjuk ke arah Renjun.
"Truth or—"
"Dare," Jaemin dan Haechan langsung berdecih. Padahal jika Renjun memilih truth, mereka ingin menanyakan perihal Renjun yang pergi ke kampus padahal tidak ada jadwal di sana.
"Dare buat Renjun..." Jaemin mengetuk-ngetuk jarinya sambil berfikir. Setelah sebuah ide terpikirkan, ia menyeringai. "Aegyo ke gue tiga kali!"
"ANJAY! SIALAN LO JAEMIN!"
"MANTUL! HAPE MANA HAPE! MAU GUE FOTO!" Haechan langsung berlari mengambil ponselnya, lalu membuka aplikasi kamera. "Udah siap nih, perlu ngelive kagak?"
"Kalo orang tua lo mau lo tinggal nama, gua setuju lo ngelive," ujar Renjun dengan senyuman teramat manis yang penuh arti, dan tidak lupa mengacungkan jari kelingking. Kelingking, bukan tengah. Biar nggak di sensor.
Haechan hanya bergidik ngeri melihatnya. "Ayo, Njun! Gue malu liat nih,"
Renjun mengela nafas kasar. "Berapa kali tadi?"
"Tiga kali~"
"Damn..." Renjun menarik nafas, lalu membuangnya secara kasar.
"Gue hitung ya," kata Jaemin dan Renjun hanya mengangguk.
"Satu!"
Renjun membuat pose 'v sign'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contrast [MarkRen]
Fanfiction"Gue normal! Gue benci banget sama orang homo atau apalah itu. Masih banyak cewe, malah milih cowo." -MKL "Gua kayanya 'belok' deh. Gua nggak sebego itu kalau soal rasa-rasa beginian." -HRJ BxB! Yaoi! MarkRen area! Tidak suka? Silahkan cari kisah la...