Part 4

1.7K 162 7
                                    

"Hayoung ah~.."seseorang menepuk pundak Hayoung, membuat sang pemilik pundak itupun refleks menoleh tanpa sempat menghapus air mata yang membasahi pipinya.

"Chorong Eooni.."detik berikutnya Hayoung dengan cepat menghapus air matanya kemudian ia tersenyum semanis mungkin pada Chorong.

"Apa yang kau tangisi?"Chorong duduk di sebelah Hayoung.

"Aku tidak sedang menangis, Eonni"

Chorong terkekeh kecil, ia cubit pipi chubby Hayoung dengan gemas, "Kau tak pandai berbohong, youngie. Katakan ada apa?".

Hayoung menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar, "Cintaku bertepuk sebelah tangan"ucapnya lesu.

"Sehun menolakmu? Apa kau sudah menyatakan cinta padanya?"

Hayoung menggeleng, membuat Chorong mengerutkan keningnya. "Lalu?"

"Dia mencium bibirku"lirihnya dengan suara yang amat pelan, terlihat jelas rona merah di pipi Hayoung.

"Bukankah itu berarti dia juga mencintaimu?"

"Tidak juga, dia hanya menganggapku sebagai adiknya"

"Mwo? Dia pikir, kakak macam apa yang mencium bibir adiknya?"

"Sudahlah Eonni, aku memang hanya gadis kecil yang selamanya tidak akan terlihat oleh dia. Lagipula malam itu dia sedang mabuk"

"Jadi benar kata Sungjae? Dia menciummu kemudian mengantarmu pulang?"

Hayoung mengangguk, "Sungjae Oppa yang menyetir mobil Sehun. Tetapi selama perjalanan, Sehun duduk di jok belakang dan memelukku".

"Dia benar - benar ingin kutampar sepertinya, bisa - bisanya dia mempermainkanmu"

Hayoung menahan pergelangan tangan Chorong, semua karyawan di cafe itu tau, Chorong memang hanya seorang kasir, namun Sehun dan Baekhyun paling takut dengan kemarahan Chorong.

"Jangan lakukan itu, Eonni. Aku takut dia akan membenciku. Aku baik - baik saja selama aku masih bisa melihatnya setiap hari"Hayoung tersenyum namun dengan mata berkaca - kaca.

"Aku tidak mengerti apa yang kau sukai dari seorang Oh Sehun, untuk apa kau menyukai manusia menyebalkan seperti dia?".

"Aku juga tidak tau. Aku sudah menyukainya sejak pertama kali dia membuka cafe ini. Aku pelanggan pertamanya, ahh mungkin dia juga tidak akan mengingat bahwa aku ini pelanggan pertama di cafenya"

Chorong menatap iba pada Hayoung yang kembali menangis. "Uljima Hayoungie"Chorong menghapus air mata di pipi Hayoung.


***


"Sudahlah youngie, kenapa air matamu masih saja menetes"gumam Hayoung menghapus air matanya sendiri.

Terdengar pintu kamarnya terbuka, Hayoung pun dengan cepat menarik selimut tebal untuk menutupi seluruh tubuhnya.

"Haiii... Coba kau tebak apa yang Oppa bawa untukmu"

"Molla. Aku ingin tidur"

"Tidurlah dengan benar, kau akan kesulitan bernafas, jangan menutupi wajahmu dengan selimut"Chanyeol menarik selimut yang menutupi Hayoung sehingga telihatlah wajah sembab Hayoung, "Ada apa dengan matamu? Kau menangis?"

"Tidak, aku tidak menangis"Hayoung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Chanyeol duduk di tepi tempat tidur Hayoung, "youngie, katakan padaku siapa yang membuatmu menangis"Chanyeol mengusap kepala Hayoung.

Gravity ✔️ (END) [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang