Chapter 3

54 5 2
                                    

Happy reading

Gadis yang tengah berada didalam kamarnya duduk santai di atas tempat tidurnya,menghadapkan wajahnya kearah jendela menatap indahnya malam diluar sana.

Gadis itu bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju balkon kamarnya.balkon ini memang salah satu tempat favorit meira karena dari balkonnya ini ia dapat menikmati indahnya pemandangan yang berada di komplek perumahannya, atau pandangan yang berada diatas langit.

Dengan santainya meira melangkah mendekati pagar pembatas balkonya.hembusan angin malam bertiup kencang menerbagkan rambut panjangnya.meira menatap kearah langit, malam itu nampak cerah tak seperti malam malam sebelumnya.

"lagi ngapain lo?"tanya seseorang membuyarkan lamunan meira.meira pun menoleh kearah sumber suara, begitu terkejutnya ia saat melihat seorang yang sedang berdiri dibalkon kamarnya,yang berada di samping balkon kamar meira.

"alfa, ngapain lo disitu? Tanya meira heran

"gue tinggal di sini dan ini kamar gue. Jelas alfa sambil menunjuk kearah kamarnya.

"Apa?!jadi rumah alfa sebelahan sama gue, dan kamar kita juga sebelahan?! Gumam meira

"woi malah bengong.lagi ngapain lo?" tanya alfa lagi

"E....eh gue lagi liatin bintang-bintang di langit"jawab meira gugup sembari mendekat ke arah alfa, begitu juga sebaliknya dengan alfa.

Karena kedua balkon tersebut di batasi tembok pembatas yang tidak terlalu tinggi sekitar satu meteran alfa pun bertekad untuk memanjat tembok tersebut dan menemui meira disana.dengan beraninya kini ia telah berada di atas tembok tersebut tinggal melompat saja ia sudah berada dibalkon kamar meira. Seruan meira untuk melarang alfa melompat kebalkon pun terdengar semakin kencang.alfa tetap bersikeras melompat ke balkon kamar meira. Satu, dua, tiga, sebentar lagi ia akan melompat. nanasnya kaki kanan terpeleset membuat keseimbangan tubuhnya menghilang  dan tubuhnya terjatuh,untungnya tubuhnya tak langsung mengenai lantai balkon tersebut,karena ia terjatuh tepat di atas tubuh meira yang terjatuh kelantai.

Didetik sebelumnya....

Sebelum tubuh alfa terjatuh ke lantai tubuhnya mengenai tubuh meira yang tengah berdiri, karena ia tak kuat menahan keseimbangan tubuh meira pun akhirnya terjatuh kelantai dan tubuh alfa menindihi tubuh meira dengan posisi kedua tangan berada di atas bahu meira menyentuh lantai.

Keduanya saling menatap saat itulah kedua bola mata mereka bertemu tepat di titik yang sama.entah mengapa yang di rasakannya,jantungnya berdetak di atas rata-rata mata alfa yang dingin dan menyeduhkan membuat pikirannya melayang jauh entah ke angkasa.

Detik berikutnya, alfa terbagun lalu berdiri mengusap pakaian yang di kenakan.

"maaf mei, lo gak pa pa?"tanya alfa khawatir

"iya gak pa pa"
"siapa suruh lo kesini ha!! Gue udah bilang lo jangan kesini.mau ngapain? "ucap meira

"maaf gue kurang hati-hati,soalnya licin temboknya gue cuma mau nemenin lo doang kok gak bermaksud buat apa apain lo."

"kalau terjadi apa apa lo harus tanggung jawab."

"lo lucu banget ya, tadinya itu cuma gak sengaja dan gak ada niatan buruk.lo jangan mikir aneh aneh."

Alfa dan meira menatap ke arah langit sembari megulas senyum di bibir mereka. Sejenak mereka melupakannya kejadian tadi dan berusaha mencairkan kebekuan diantara keduanya.

***

Mentari menyapa pagi dan pandaran cahaya melalui cela-cela jendela kamar meira yang tak tertutup korden embun menetes dengan segarnya.kicauan burung yang merdu meramaikan aaagi yang cerah ini. Meira bangun dengan sendirinya,meiramegejipkan matanya melihat jam dinding yang tepat berada didepannya.waktu telah menunjukkan pukul 05:30

Dengan langkah gontai dan mata yang sedikit tertutup ia berjalan menuju kamar mandi. Beberpapa menit kemudian meira sudah tampil cantik dengan seragam  putih abu-abunya. Degan segera gadis itu turun menuju ruang makan untuk sarapan bersama dengan orang tuanya.

"pagi ma,pagi pa."meira menyapa kedua orang tuanya.

"pagi sayang..."jawab mama dan papanya bersamaan.

"Sarapan dulu ya!" suruh mamanya

"iya ma."jawab meira dan duduk di samping syila adiknya.

"gak sopan banget si lo!" Sindir syila

"gak sopan gimana? Lo kali yang gak sopan."

"yang gak sopan itu lo,gue ada di sini kenapa lo gak nyapa gue"

"terserah gue dong mau nyapa siapa aja."balas meira tak mau kalah

Sementara kedua orang tuanya itu hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan kedua putri mereka yang tiap hari tak mau akur. Setelah menghabiskan segelas susu,meira segera berpamitan dengan kedua orang tuanya.

"ma pa meira berangkat sekolah dulu ya!"ucap sembari mencium tangan kedua orang tuanya.

"iya,hati-hati sayang!" seru mamanya meira

"gak berangkat bareng syila?ajak papanya.

"gak ah buru-buru ni takut telat."jawab meira langsung keluar rumah.

Syila yang mendengar jawaban kakaknya itu jadi manyun.'kakak egois'batin syila

"ya udah nanti papa yang nganter kamu kesekolah."ucap papanya.syila pun mengangguk setuju.

🏰🏰🏰

Hallo semua nya klo ada typo bilang yaa

###
Janganlupa vote dan komen ya plis lah ❤❤

MeiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang