Rabu, 1 Juni 2012 [12.00]

53 13 30
                                    

'Hari itu aku mendapat teman lagi. Aku dan dia juga kembali bertemu dan kembali berkenalan'

---

12.00

Velyn tersenyum senang. Pasalnya ia lulus tes kelulusan dan tentunya UN. Ia terbebas dari masa SMP nya yang menurutnya benar benar biasa aja dan membosankan. Setiap harinya, ia selalu disapa Lami dan mengobrol dengannya. Benar memang katanya kalau Lami itu ramah. Velyn tidak sadar, bahwa mereka telah menjadi teman sejak hari itu. Namun entah kenapa, Lami tidak terlihat selama lebih dari sebulan. Ada yang mengatakan jika ia pindah sekolah ada yang mengatakan ia bolos karena malas sekolah. Mungkin alasan yang kedua benar benar tidak masuk akal untuk Lami. Benar benar jauh berbeda dari dia.

Ah sudahlah! Untuk apa aku memikirkannya? Dia bukan siapa siapa.

Meskipun berbicara seperti itu, ia tetap tidak bisa berhenti memikirkan keanehan Lami yang menghilang. Bagaimanapun juga, Lami satu satu nya lah yang menyapa dan mengobrol bersamanya disekolah.

Velyn mengangkat bahunya dan berjalan menuju Jaehyun yang sudah menunggunya dimobil mereka dengan menggunakan sopir pribadi. "Siap mau liat sekolah baru?" Velyn tersenyum.

Masih ada waktu lagi dia akan masuk kesekolah Jaehyun yang dulu Jaehyun tempati. Yaps Jaehyun baru saja lulus dari sekolahnya. Umur mereka terpaut 3 tahun. Hanlim High School. Itu nama sekolahnya.

Velyn hanya mengangguk dan tersenyum. Sopir mereka pun melajukan menuju Hanlim. Ia hanya kesana untuk melihat lihat sekalian diperlihatkan tempat tempat di sekolahnya dan juga jangan lupa untuk mendaftar.

Hanlim adalah sekolah elit. Jadi mau tidak mau yang mau masuk ke sana harus pintar pintar untuk mendapat beasiswa atau memiliki uang yang banyak.

Sesampainya di gerbang masuk hanlim, Velyn  tidak kagum atau merasa senang. Semuanya akan menjadi biasa-biasa saja baginya. Mau dia bersekolah di tempat elit pun kalau dia tidak dapat teman bukankah sama saja? Itu pikirnya. Ia turun dan mobil mereka menunggu. Mereka berdua langsung disambut dengan 2 orang yang satunya ia kenal dan yang satunya tidak. Tentu saja yang ia kenal adalah Lee Taeyong. Sahabat Jung Jaehyun.

"Bagaimana keadaan mu? Sudah lebih baik?" Velyn tersenyum dan mengangguk.

"Kenalin ini Lee Jeno. Adiknya Taeyong. Kenalan gih. Siapa tau nanti saling suka," ucap Jaehyun sambil tersenyum usil yang langsung mendapat cubitan dipinggangnya.

Siapa lagi kalau bukan ulah adiknya?

"Hemm Lee Jeno. Lu?" Jeno mengulurkan tangannya dan dibalas Velyn. "Jung Velyn. Panggil aja Vel atau Lyn terserah."

Akhirnya mereka memasuki gedung Hanlim. Banyak yang menyapa Jaehyun dan Taeyong tentunya. Maklum mereka orang yang aktif dan tertampan kalau menurut Jaehyun. Velyn ngangguk aja biar abangnya merasa senang. 'Sekali-kali lah ngalah.'

15.18

Velyn merasa jenuh setelah harus mengantri mendaftar. Ia tidak mau mendaftar di hari lain. Alasannya? Dia ingin bersantai dirumah tanpa gangguan.

Memang kalau sudah libur bawaannya cuma mau tidur aja dirumah. Tidak terkecuali dengan Jeno adik Taeyong. Mukanya juga terlihat sudah kusut. Sedangkan Taeyong dan Jaehyun tidak perduli keadaan mereka yang sudah penuh kebosanan dan peluh. Mereka berdua malah asik bercanda dan bergosip sambil memakan makanan mereka. Iya mereka sedang makan di kantin. Gosip? Biarkan sajalah. Tidak usah mengerti tentang mereka berdua.

"Jeno suka nge dance kan? Nanti masuk aja ke ekskul dance. Kamu juga bisa main gitar kan dek? Sayang kalau ngga terusin. Eh tapi hati-hati loh. Di sini banyak hantunya hiiihh serem." Entah kemana sikap Jaehyun yang selalu cool.

Begitulah seorang Jung Jaehyun. Sudah dibilang tidak usah mengerti kan?

"Males bang," ucap Velyn dengan cuek menghabiskan lemon tea dan izin ke toilet. Untung saja selama menunggu  pendaftaran ia jalan jalan terlebih dahulu di sana. Jadi tidak akan nyasar. Selain itu Velyn memang orang yang mudah mengingat tapi juga cepat melupakan.

Setelah keluar Velyn berpapasan dengan seseorang. Yang ia temukan saat itu. Ketika hujan turun. Ah bukan dia yang temukan! Tapi orang itu yang menemukannya.

"O-oh e-eh lu kan? Yang waktu itu di ruko! Eee nama lu siapa ya? Gua lupa." Velyn cuma menggelengkan kepala. Ia juga lupa sih namanya. "Hmm aku juga lupa nama kamu. Jung Velyn. Nama kamu siapa waktu itu?" Lelaku itu tersenyum.

"Jadi kenalan ulang nih? Na Jaemin. Lu mau masuk sini?" Velyn mengangguk meng-iyakan. Sudah berapa pertanyaan dia hanya mengangguk? "Semoga bisa  sekelas ya! Gua duluan lagi buru-buru."

Pasti kalian tau Velyn ngapain? Yaps benar sekali. Dia hanya mengangguk. Jaemin pergi dari sana sambil berlari kecil. Tiba-tiba ia mengingat Lami. Marga mereka sama. Mereka kakak adik atau memang marga mereka kebetulan sama? Hmmm entahlah.

Daripada pusing sendiri akhirnya Velyn kembali menuju kantin menghampiri 3 pria yang sedang tertawa. Taeyong yang tertawa dengan suara yang menggema, Jaehyun yang tertawa sambil menepuk tangan, dan Jeno yang menampilkan tawa dan mata bulan sabitnya.

Ia pun hanya duduk di tempat yang jauh dari mereka agar tidak mengganggu. 'Kalau aku punya teman bagaimana rasanya?'

☔☔☔

Halooo!

Tetesan Air Hujan -Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang