PAPER PLANE: Prolog

10 1 0
                                    

Enjoyyy readersss!!

"Ketika pesawat kertas itu jatuh"

***

Kamar bernuansa cat putih tampak hening dan hanya suara rintikan hujan yang turun yang terdengar, sang pemiliknya pun ikut larut dalam keheningan. Seorang perempuan cantik, menduduki tubuhnya dikursi kayu miliknya yang menghadap jendela kamar. Ya, dia Kiarana Alofia Senzara, panggil saja dia Rana. Sedari tadi duduk manis menghadap jendela sembari menatap setiap tetesan hujan yang turun. Rana sibuk berkutik dengan sesuatu didepan nya, tangannya bergerak ke segala arah mengikuti arahan dari otaknya. Melipat, menggunting dan hal – hal lain yang Rana lakukan. Bagian terakhir Rana menulis sesuatu di pesawat kertas yang ia buat. Rana tersenyum puas, melihat hasil kinerjanya. Lalu Rana bersiap – siap untuk membuka jendela kamarnya dengan lebar. Rana memegang pesawat kertas yang ke 29 yang ia buat, Rana meletakan jari – jarinya dibagian bawah badan pesawat itu, untuk diterbangkan.

WHUSHHH!

Pesawat kertas itu sudah meninggalkan sang empunya. Rana tersenyum lega, kedamaian menyelimutinya dengan suara hujan yang masih mengiringi. Di lain sisi tampak seorang anak laki – laki menghela berat, sembari memperhatikan dari kejauhan, dan melihat sesuatu yang selalu jatuh disamping rumahnya. Mata anak laki – laki yang seumuran dengan Rana menyipit sembari menerka, ia terheran dengan apa yang selalu dilakukan anak perempuan itu saat hujan turun, dan alhasil selalu mengotori rumahnya dengan apa yang dijatuhkannya, ditambah dengan cerocosan seorang ibu rumah tangga pada sesuatu yang menganggu kebersihan rumahnya, dan berakhir dengan suruhannya memungut kertas itu, lalu diam – diam menaruhnya disudut kamarnya. Entah, mengapa anak laki – laki itu menaruhnya, dan suka memusatkan perhatian pada pesawat kertas itu, yang didalamnya terdapat tulisan yang tidak diketahuinya. Ada hal aneh yang membuatnya tergerak untuk menyimpannya, tiap kali kertas itu jatuh. Anak laki – laki itu beringsut dari tempat nya menatap anak perempuan itu. Anak laki – laki itu mencoba mengusir rasa kepedulianya pada apa yang ia lihat tadi. Ia memilih bersikap acuh, lalu pergi ke tempat zona nyaman nya yang bercorak spiderman. 


See u Rana dan Pesawat Kertasnyaaa! Next Chapter bertemu lagi...

Tungguin terus next chapternya...

Don't forget to vote and comment readersss... Ciaoooo...

PAPER PLANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang