Part 3

5 1 0
                                    

Happy Reading Chingu.. ❣️

***

Di pagi hari..

Cahaya matahari masuk ke kamar seorang gadis yang lagi bermimpi di ranjang kesayangannya yang menurutnya surga dunia.

Tok. Tok. Tok

"Tae-in-ah kamu sudah bangun?" Tanya eomma nya

"Eungh.. iya aku bangun eomma" jawabnya dengan suara parau orang bangun tidur

"Bersiaplah untuk kuliah" suruh eomma nya

"Nee.." jawabnya dari dalam kamar

Tae-in pun bergegas pergi ke kamar mandi dengan langkah yang tergontai-gontai.

Setelah bersiap-siap untuk pergi kuliah,, Tae-in pun akan turun kebawah untuk sarapan.

Tring.. tring...

Hp Tae-in berbunyi, sepertinya ada orang yang menelpon.

Tae-in pun mengangkat telpon nya

"Halo!!" Sapa Tae-in

"Tae-in-ah" ucap orang yang menelpon

Oh tidak,, Tae-in sangat mengenal suara ini, suara bariton yang khas, yang tidak asing bagi telinganya yang.. dia Adalah Kim Taehyung.

"Ah.. Taehyung oppa" kata Tae-in dengan semangat

"Ya.. ini aku" balas Taehyung

"Ada apa menelponku pagi ini oppa?" Tanya Tae-in

"Ania.. aku ingin bertemu dengan mu sore nanti di sungai han, ada hal yang ingin ku bicarakan, jangan sampai orang tau kalau kita akan bertemu" jelas Taehyung

"Arasseo,, aku tidak akan memberi tahu orang,, sampai bertemu oppa" ucap Tae-in dengan riang karena akan bertemu Taehyung

"Nee,, aku tutup telponnya, jangan lupa ya" Taehyung menutup telpon

Yeeahhh.. ye ye ye

Tae-in melompat-lompat tak karuan,, hmmm mungkin karena terlalu senang akan bertemu dengan orang yang dicintainya.. ooppsss...

"Eomma.. aku berangkat dulu" pamitnya pada eomma nya

"Kau tidak sarapan dulu?" Tanya eomma nya

"Di kampus saja,, dahh eomma" Tae-in mencium pipi eomma nya dan pergi ke kampus untuk kuliah.

Sesampainya di kampus..

Gadis itu selalu memasang senyuman indahnya saat melewati teman-teman kampusnya yang menatapnya dengan tatapan aneh.

Tapi Tae-in tidak menghiraukannya, karena baginya sekarang kesenangan itu harus dinikmati sebelum kadaluwarsa.

"Taein-ah!!" Bo-ra sahabatnya memanggil

"Ya! Kau tidak perlu berteriak seperti itu.." Ucap Tae-in kesal

"Maafkan aku, tapi kenapa pagi ini kau terlihat senang sekali?" Tanya Bo-ra

"Kau ingin tahu?" Tanya Tae-in balik

"Nee.. jelas aku ingin tahu sekali" rajuk Bo-ra

"Kalau begitu, kepo saja sendiri" Tae-in beralu meninggalkan sahabat nya itu yang sudah kesal setengah mati

"Ehhhh,,, dasar gatteoul.." (bulu anjing)

Tae-in pun berjalan sambil tertawa karena tingkah sahabatnya itu

Sepulang kuliah.

Tae-in pov

Akhirnya kuliah aku selesai

18. 30 Pm

Aku langsung menuju sungai Han karena sudah tidak sabar untuk bertemu Taehyung oppa.

Aku pun menaiki bus umum untuk pergi ke sungai Han, sperti biasa selalu terjadi desakan di dalam bus ini. Jadi aku hanya bisa bersabar dan berdiri karena aku tidak mendapatkan tempat duduk.

Akhirnya aku sampai di sungai Han, dan mencari keberadaan orang yang akan bertemu denganku sekarang.

Aku menyusuri sungai Han dan akhirnya aku melihat seseorang yang sedari tadi aku tidak sabaran untuk menemuinya.

"Taehyung oppa.." aku memanggilnya

Taehyung pov

Aku sekarang berada di sungai Han untuk bertemu dengan Tae-in, aku pun duduk di bangku yang sudah tersedia di tepi sungai ini.

Tidak lama aku menunggu, akhirnya orang yang kutunggu datang.

"Taehyung oppa.." sapanya

"Ahh, Tae-in-ah kau sudah datang" jawabku berbasa-basi

"Nee.. seperti yang kau lihat oppa"

Aku pun menyuruh Tae-in duduk di dan mulai membicaraka  hal yang ingin kusampaikan kepadanya.

"Taein-ah aku langsung saja, bisakah aku minta tolong padamu untuk melupakan bahwa kita saling kenal?"

Booommmm..

Aku melihat senyuman di wajahnya langsung pudar ketika mendengarkan perkataan ku,, aku tahu bahwa perkataan ku sangat menyakit kan,, tapi ini adalah yang terbaik untuk kami.

"Ta.. tapi kenapa?" Tanyanya terbata

"Ini demi kebaikan kita, kembali ke awal, kita hanya sebatas idol dan Fans,, ya kau tahu bahwa jika ada rumor seorang idol dekat dengan fansnya maka karir sang idol pun tidak berjalan mulus karena isu yang aneh itu" aku sangat tidak tega mengucapkannya,, aku merasa ada perasaan yang sangat bersalah ketika menatap wajahnya.

"Aa.. apa maksudmu?" Tanya nya dengan suara yang terisak.

Aku yakin saat ini pasti sudah menghancurkan hatinya.

"Biarkan saja kita menjadi Bangtan dan Army lagi, anggap saja kita tidak pernah kenal, gomawo, aku permisi selamat malam" ucapku berpamitan

"Oh,, dan tolong nomor ponselku jangan disebar atau kau boleh menghapusnya" sambungku

Aku pun pergi meninggalkan nya yang sedang menunduk terisak dengan perasaan yang sangat bersalah.

Katakanlah aku seorang pria yang sangat kejam di dunia ini.



Wahh kasihan amat sama Tae-in awalnya senang ingin menemui sang idola, malah kek gini jadinya 😢

Jangan bosan ya baca cerita ku.

Bakal upload tiap hari deh..

Gomawo chingu ❣️💜

SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang